Ridha Vera Hartati : Pendekatan Model Fuzzy Goal Programming Dalam Penetapan Pembobotan Prioritas Dari Metode Analytical Hierarchy Process AHP, 2009.
USU Repository © 2009
membuat matriks perbandingan ke-4 elemen tersebut. Misalkan dari proses membandingkan antar elemen diperoleh nilai prioritas elemen sebagai berikut :
Tabel 3.1 Contoh Matriks Perbandingan Berkebalikan ELEMEN A
ELEMEN B ELEMEN C
ELEMEN D ELEMEN A
1 ½
15 13
ELEMEN B 2
1 13
1
ELEMEN C 5
3 1
½ ELEMEN D
3 1
2 1
Cara mengisinya adalah dengan menganalisa prioritas antara elemen baris dibandingkan dengan elemen kolom. Sesuai dengan persamaan matematika yang
menyebutkan jika A:B = X, maka B:A =1X. Contoh : jika prioritas elemen B baris : elemen A kolom = 2, maka prioritas elemen A baris : elemen B kolom = ½.
Sehingga prioritas setiap elemen antara elemen A : elemen A = 1, elemen C : elemen A = 5, elemen C : elemen B = 3,elemen D : elemen A = 3, elemen D : elemen B =1,
elemen D : elemen C = 2.
3.1.1 Menentukan Bobot Pada Tiap Elemen
Selanjutnya adalah menentukan bobot pada tiap elemen, nilai bobot ini berkisar antara 0-1, dan total bobot untuk setiap kolom adalah 1. Cara menghitung bobot adalah
angka pada setiap kotak dibagi dengan menjumlahkan semua angka dalam kolom yang sama. Contoh bobot dari elemen A,elemen A = 1 1+2+5+3 = 0.090, elemen
B,elemen A = 21+2+5+3 = 0.181. Dengan perhitungan yang sama bobot prioritas tabel ELEMEN diatas menjadi :
Ridha Vera Hartati : Pendekatan Model Fuzzy Goal Programming Dalam Penetapan Pembobotan Prioritas Dari Metode Analytical Hierarchy Process AHP, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 3.2 Penyelesaian Matriks Perbandingan Berkebalikan ELEMEN A
ELEMEN B ELEMEN C
ELEMEN D ELEMEN A
0.091 0.091
0.057 0.118
ELEMEN B 0.182
0.182 0.094
0.353
ELEMEN C 0.455
0.545 0.283
0.176
ELEMEN D 0.273
0.182 0.566
0.353
Mencari Nilai Bobot Untuk Masing-masing Elemen
Selanjutnya adalah mencari nilai bobot untuk masing-masing elemen. Caranya adalah dengan melakukan penjumlahan setiap nilai bobot prioritas pada setiap baris tabel
dibagi dengan jumlah elemen. Sehingga diperoleh bobot masing-masing elemen adalah :
ELEMEN A = 0.091 + 0.091 + 0.057 + 0.118 4 = 0.089 8.9
ELEMEN B = 0.182 + 0.182 + 0.094 + 0.353 4 = 0.203 20.3 ELEMEN C = 0.455 + 0.545 +0.283 + 0.176 4 = 0.365 36.5
ELEMEN B = 0.273 + 0.182 + 0.566 + 0.353 4 = 0.343 34.3
3.1.2 Perancangan Flowchart
Gambaran secara umum proses yang terjadi dalam model fuzzy goal programming dalam penetapan pembobotan prioritas dari metode AHP yaitu:
Ridha Vera Hartati : Pendekatan Model Fuzzy Goal Programming Dalam Penetapan Pembobotan Prioritas Dari Metode Analytical Hierarchy Process AHP, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 3.1 Flowchart yang terjadi dalam penetapan bobot prioritas
Tampilkan Hasil
Perhitungan pembobotan dengan software QM for Windows
Perumusan fungsi dan kendala dalam suatu hirarki
Penambahan variable deviasi positif d
i +
dan deviasi negatif d
i -
Pengembangan dalam model fuzzy goal programming
Table Perbandingan Prioritas
Perhitungan CI dan CR Mulai
Data Dasar
Penetapan Bobot
Pembobotan dengan AHP Pembobotan dengan Goal
Programming
Penentuan Prioritas
Selesai
Ridha Vera Hartati : Pendekatan Model Fuzzy Goal Programming Dalam Penetapan Pembobotan Prioritas Dari Metode Analytical Hierarchy Process AHP, 2009.
USU Repository © 2009
Pada bab ini akan dibahas pendekatan model fuzzy goal programming dalam
penetapan pembobotan prioritas dari metode analytical hierarchy process AHP. Berikut ini diberikan suatu matriks pairwise comparison matriks perbandingan
berkebalikan yaitu :
a
ij
=
1 3
1 1
3 1
3 1
1 3
1
3.2 Penyelesaian Pembobotan Dengan AHP