Pendekatan Penelitian Metodologi Penelitian

18 dengan cara mencatat, merekam dan mendokumentasikan fenomena yang ada di lingkungan tersebut guna mendapatkan keabsahan. Dalam penelitian observasi dilakukan secara nonpartisipan, artinya penulis tidak ikut terjun kedunia atau aktivitas informan tetapi hanya mengamati perilaku mereka tanpa harus mengganggu kehadiran saya penulis. 25 b. Wawancara Interview Wawancara suatu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewancara dengan informan. Pada proses wawancara ini pertanyaan yang diajukan tidak berstruktur, dan dalam suasana bebas, 26 dengan mengutamakan rekaman dan transkrip data verbatim kata per kata, serta mengunakan pedoman wawancara dari susunan pertanyaan yang kaku atau tidak fleksible. Informan yang akan di wawancarai adalah, 3 dari petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta, diantaranya: Satu, AA yang profesinya sebagai Kepala Terminal Dalam Kota. Dua, C yang berprofesi sebagai staff Tata Usaha TU di terminal antar kota. Tiga, WW yang profesinya sebagai Kepala Subbag Tata Usaha Unit Pengelola Terminal Angkutan Jalan Provinsi DKI Jakarta. Informan selanjutnya 2 dari pedagang resmi di terminal kampung rambutan, yaitu H pengelola rumah makan di tempat relokasi yaitu di jalur keluar terminal, dan L pedagang makanan dan 25 Engkus Kuswarno, Penelitian Fenomenologi Konsepsi, Pedoman, dan Contoh Penelitiannya: Fenomena Pengemis Kota Bandung, h: 133 26 Engkus Kuswarno, Penelitian Fenomenologi Konsepsi, Pedoman, dan Contoh Penelitiannya: Fenomena Pengemis Kota Bandung, h: 133 19 minuman di terminal antar kota. Kemudian, 2 dari pedagang tidak resmi liar yang berjualan di wilayah terminal antar kota yaitu: Satu, D pedagang mie rebus, nasi goreng, dan kopi. Dua, S pedagang es. Kemudian, 2 dari pedagang liar yang ada di terminal dalam kota yaitu: Satu, E pedagang buah-buahan. Dua, N pedagang aneka buah-buahan. Selanjutnya, satu dari masyarakat yaitu K, pensiunan pegawai kepengurusan terminal tahun 2001 dan profesinya sekarang sebagai koordinasi para pedagang yang berada di jalur keluar terminal yang merupakan tempat relokasi. 3. Subjek Penelitian Dalam penelitian ini melibatkan 10 subjek, diantaranya: 3 dari pihak Dinas Perhubungan DISHUB Jakarta, dan 6 dari pedagang yang ada di terminal kampung rambutan Jakarta Timur, serta 1 dari masyarakat. Alasan pengambilan subjek penelitian tersebut, karena subjek tersebut secara langsung yang terlibat atau pelaku dalam pelaksana relokasi, serta para pedagang. 4. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di 2 tempat, yaitu: Satu, di Unit Pengelola Terminal Angkutan Jalan Provinsi DKI Jakarta yang merupakan Sub Dinas dari Dinas Perhubungan Jakarta yang lokasinya di daerah Rawamangun Jakarta Timur. Alasan dipilihnya lokasi di Unit ini karena, merupakan pelaksana atau aktor yang melakukan relokasi atau penyedia tempat dan perizinan bagi para pedagang kaki lima di terminal kampung rambutan Jakarta Timur. 20 Dua, di jalur keluar terminal bus terminal Kampung Rambutan Jakarta Timur. Dipilihnya lokasi tersebut dalam penelitian ini, didasarkan beberapa alasan, yaitu: a. Merupakan lokasi terkonsentrasinya sebagian besar pedagang kaki lima. b. Merupakan daerah yang ramai akan aktivitas dan pengunjung, serta alat transportasi. c. Di wilayah tersebut terdapat tempat relokasi untuk para pedagang kaki lima. Orientasi wilayah studi dapat dilihat pada Gambar sebagai berikut : Sumber di atas: Hasil Observasi Pada Tanggal 27 Maret 2012. jalur keluar terminal bus terminal antar kota terminal dalam kota 21 5. Waktu Penelitian Waktu penelitian yang dibutuhkan penulis dalam mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan penelitian, terhitung tujuh bulan, mulai dari bulan Desember 2011 sampai bulan Juni 2012. 6. Jenis Data Jenis data yang dikumpulkan dari penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder: a. Data primer, yaitu: data yang dihasilkan dari wawancara dengan informan dan observasi secara langsung di lapangan, data-data yang dihasilkan di tulis kembali ke dalam bentuk traskrip, kemudian peneliti tabulasikan dengan cara melihat point-point yang mendukung untuk analisis data. b. Data Sekunder, yaitu: data-data yang diperoleh dari perantara seperti buku-buku, laporan, artikel, dan kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah . 7. Analisis Data Dalam menganalisa data penulis menggunakan metode deskriptif analisis dalam menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari fenomena keberadaan pedagang kaki lima di terminal Kampung Rambutan Jakarta Timur, dan mengamati langkah-langkah pemerintah kota dalam merelokasi keberadaan pedagang kaki lima. Kemudian, penulis melakukan serangkaian prosedur pemecahan masalah dengan memberikan atau uraian atas suatu 22 keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap subjek yang diteliti. 27

H. Sistematika Penulisan

Meninjau pokok-pokok masalah penelitian, serta metode-metode analisis di atas, maka skripsi ini terdiri dari lima bab dan masing-masing terdiri dari sub-sub bab. Secara sistematis, bab-bab tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN: Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, literatur review, kerangka konseptual, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan

BAB II KERANGKA TEORI: Bab ini meliputi tentang, pengertian

peran, pengertian relokasi, jenis-jenis lokasi, bentuk-bentuk relokasi, strategi relokasi, definisi pedagang kaki lima, karekteristik pedagang kaki lima, jenis dagangan pedagang kaki lima, bentuk sarana pedagang kaki lima, teori fungsional struktural Talcott Parsons, teoti taraf menengah Robert K. Merton, teori konflik Ralf Dahrendorf, dan resistensi. 27 Roni Kountur, Metodologi Penelitian Jakarta: PPM, Press 2005, h:105 23 BAB III GAMBARAN UMUM UNIT PENGELOLA TERMINAL ANGKUTAN JALAN PROVINSI DKI JAKARTA DAN PEDAGANG KAKI LIMA DI TERMINAL KAMPUNG RAMBUTAN JAKARTA TIMUR: Menjelaskan tentang karakteristik lokasi penelitian, subjek dan fokus penelitian.

BAB IV ANALISIS: Bab empat merupakan analisa hasil penelitian,

yang berupa gambaran peran dan kebijakan Unit Pengelola Angkutan Jalan Provinsi DKI Jakarta dalam merelokasi pedagang kaki lima lima di terminal kampung Rambutan Jakarta Timur, faktor penghambat relokasi pedagang Kaki Lima di terminal Kampung Rambutan Jakarta Timur, dan respon pedagang kaki lima di terminal Kampung Rambutan Jakarta Timur terhadap kebijakan-kebijakan relokasi. BAB V PENUTUP: Berisi kesimpulan dan rekomendasi dari peneliti. Pada bagian akhir disertai dengan daftar pustaka dan lampiran-lampiran. 24

BAB II KERANGKA TEORI

A. Pengertian Peran

Menurut Soejono Sukamto, peran mencakup tiga hal yaitu: Pertama, peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Kedua, peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi. Ketiga, peranan dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat. 1 Sedangkan menurut Talcott Parson, ³SHUDQ DGDODK DSD \DQJ GLODNXNDQ DNWRU GDODP SRVLVLQ\D LWX GLOLKDW GDUL GDODP NRQWHNV VLJQLILNDQ VLIXQJVLRQDOQ\D XQWXN VLVWHP \DQJ OHELK OXDV´ 2 Keberadaan aktor menurut George Ritzer et al ³XQWXN PHQJDEGL NHSDGD NHSHQWLQJDQVLVWHP´ 3 Lebih jelas lagi kaitannya dengan sosiologi, Gross et al, mendefiniskan SHUDQVHEDJDL³VHSHUDQJNDWKDUDSDQ-harapan yang dikenakan pada individu \DQJ PHQHPSDWL NHGXGXNDQ VRVLDO WHUWHQWX´ 4 Lebih lanjut David Berry menjelaskan bahwa, dalam peranan terdapat dua macam harapan, yaitu: Pertama, harapan-harapan dari masyarakat terhadap pemegang peran atau 1 Soejono Sukamto, Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2006, h: 244 2 George ritzer Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi Modern Jakarta: Prenada Media Group 2007, h: 124 3 George ritzer Douglas J. Goodman, Teori sosiologi Modern, h: 125 4 David Berry, Pokok-Pokok Pikiran Dalam Sosiologi Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2003, h: 105-106