Tujuan Penelitian Tujuan dan Manfaat Penelitian

13 keberhasilan PERDA nomor 8 tahun 1995 dalam memberdayakan pedagang kaki lima di Surakarta, dengan menggunakan uji hipotesis. Dua, penelitian :DQGD LVWLDQL ³Pedagang Kaki Lima dan Lapangan Pekerjaan di Jawa Barat Tahun 2008´ 20 Penelitan ini menunjukkan bahwa tidak ada keberhasilan dari kebijakan dan program pemerintah daerah Jawa Barat dalam mengembangkan pedagang kaki lima terkait dengan berbagai hal, seperti: Satu, pendekatan pemerintah daerah yang masih bersifat ´supply-side´ RULHQWHG SHQJDWXUDQ SHQDWDDQ GDQ EDQWXDQ WHUKDGDS pedagang kaki lima dilakukan tanpa melakukan komunikasi dan kerjasama dengan pedagang kaki lima sendiri. Dua, pelaksanaan kebijakan atau program bagi pedagang kaki lima syarat dengan keterlibatan berbagai aparat ´SHPELQD´. Tiga, penertiban dan pengendalian pedagang kaki lima lebih didasari pada keterlibatan pemerintah daerah dalam pelaksanaan proyek dari pada semangat membangun sektor informal sebagai salah satu basis perekonomian rakyat. Relevansi kedua kajian pustaka ini terhadap penelitian yang akan di susun penulis adalah, memberikan gambaran akan strategi pemerintah dan lembaga sosial mengenai menanggulangi pedagang kaki lima. Adapun perbedaan yang dilakukan penulis dari penelitian di atas diantaranya: Satu, lokasi penelitian. Dari kedua Penelitian di atas, melakukan penelitiannya di Jawa Barat JABAR, dan di wilayah Laweyan kota Surakarta, sedangkan 20 Wanda listiliani. ³3HGDJDQJ .DNL LPD GDQ DSDQJDQ .HUMD -5´ Akatiga. 2011. Diakses pada tanggal 20 Desember 2011. www_akatiga_org_index_php_artikeldanopini_usahakecil_72pkldanlapkerja_tmpl_component.pdf .. 14 penulis melakukan penelitian di Teminal Kampung Rambutan Jakarta Timur. Dua, fokus penelitian. Penelitian Kunto Hamidjoyo, menganalisis implementasi kebijakan kota Surakarta yang tertuang dalam PERDA nomor 8 tahun 1995. Penelitian Wanda Listiani, menganalisis implikasi kebijakan pemerintah Jawa Barat. Penelitian yang disusun penulis, bermaksud untuk mengetahui kebijakan Unit pengelola Terminal Angkutan Jalan Provinsi DKI Jakarta yang merupakan Sub Dinas dari Dinas Perhubungan Jakarta Timur dalam merelokasi pedagang kaki lima di terminal Kampung Rambutan Jakarta Timur. Selain itu, ingin mengetahui implikasi kebijakan tersebut.

F. Kerangka Konseptual

Dengan adanya modernisasi di pedesaan yang belum terealisasikan secara sempurna atau belum membantu perkembangan di pedesaan, di satu sisi telah merugikan masyarakat pedesaan dan menimbulkan dampak negatif, seperti masih banyak penduduk miskin, para petani dan buruh tani kehilangan lahan garapannya atau pekerjaan, sehingga penduduk pedesaan mencari alternatif pekerjaan ke tempat lain seperti perkotaan. Perkembangan kota-kota besar di Indonesia saat ini masih minim dari segala hal yang dapat menunjang perkembangan kota seperti luas wilayah, dana, sumber daya manusia SDM yang ahli, sehingga banyak kota-kota tidak bisa menanggulangi masalah urbanisasi.