26
B. Relokasi
1. Definisi Relokasi
Berdasarkan kamus besar Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, relokasi diartikan dengan perpindahan atau pemindahan lokasi, baik suatu
industri ataupun tempat berdagang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan alasan-DODVDQ WHUWHQWX´.
9
6HGDQJNDQ PHQXUXW +DULDQWR ³XSD\D menempatkan kembali suatu kegiatan tertentu ke lahan yang sesuai dengan
SHUXQWXNDQQ\D´
10
Dengan demikian, relokasi pedagang kaki lima yaitu mengalokasikan atau menempatkan para pedagang ke lokasi yang telah
ditentukan yang dianggap strategis untuk tercapainya tata kota yang kondusif dan tertib.
11
2. Jenis-jenis Lokasi Setelah disahkannya Peraturan Daerah tentang rencana tata ruang
wilayah RTRW Provinsi DKI Jakarta 2011- 2030 pada tanggal 24 Agustus 2011, maka Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghimbau untuk
mensosialisasikan dan merealisasikan PERDA tersebut kepada seluruh elemen masyarakat, lembaga swadaya masyarakat LSM dan berbagai
9
Mamfaluthy al-fuadhil maaz, Dampak Kebijakan Relokasi Terhadap Tingkat Pendapatan Pedagang Kaki Lima Menurut Perspektif Islam: Studi Kasus Di Banda Aceh,
Peunebah, 21
Juni 2011.
Diakses pada
tanggal 2
Februari 2012.
http:peunebah.blogspot.com201106dampak-kebijakan-relokasi-terhadap.html
10
Wibowo Rianto, Identifikasi Faktor Kegagalan Relokasi Pedangang Kaki Lima :Studi Kasus Kawasan Pedagang Kaki Lima di Jl. Arjuna, Kota Bandung, Bandung: Tesis, Jurusan
Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, UNICOM, 2006, h: 19. Diakses pada tanggal 15 April 2012. jbptunikompp-gdl-s1-2006-wiboworian-3467-bab-2.doc
11
Wibowo Rianto, Identifikasi Faktor Kegagalan Relokasi Pedangang Kaki Lima :Studi Kasus Kawasan Pedagang Kaki Lima di Jl. Arjuna, Kota Bandung, h: 19.
27 pihak lainnya untuk menciptakan tata ruang kota menjadi kondusif, dan
pembangunan yang fungsional atau bermanfaat sebagaimana fungsinya, serta meminimalisir pelanggaran seperti pemanfaatan lahan. Dalam PERDA
tersebut, juga mengatur tentang keberadaan sektor informal, dengan menyediakan ruang untuk sektor informal seperti pedagang kaki lima dan
usaha kecil menengah.
12
Untuk merealisasikan PERDA tersebut, pemerintah telah menyediakan lokasi untuk para pedagang dan mengelompokannya
menjadi 6 jenis lokasi, hal ini berdasrkan Peraturan Gubernur nomor 33 tahun 2010. Lokasi-lokasi tersebut diantaranya: Satu, Lokasi Binaan. Lokasi
tersebut merupakan sarana dan fasilitas usaha yang terdiri dari lahan tempat
usaha terbuka, setengah tertutup atau tertutup yang dilengkapi dengan WC umum, listrik, tempat sampah dan papan nama lokasi. Dua, Lokasi
Sementara. Yaitu, sarana dan fasilitas usaha yang terdiri dari tempat usaha terbuka, setengah terbuka atau tertutup, listrik, tempat sampah dan papan
nama lokasi. Tiga, Lokasi Usaha Pedagang Tanaman Hias dan Batu Alam. lokasi untuk sarana dan fasilitas lokasi usaha pedagang tanaman hias dan
batu alam yang terdiri dari tempat usaha terbuka, air, listrik, tempat sampah
dan papan nama lokasi. Empat, Lokasi Pujasera UKM. Yaitu, Sarana dan
fasilitas usaha yang terdiri dari tempat usaha setengah terbuka, terbuka dengan fasilitas listrik, air dan penampungan sampah. Lima, Lokasi
Terjadwal Usaha Mikro Pedagang Kaki Lima. Lokasi terjadwal usaha mikro pedagang kaki lima terdiri dari tempat usaha terbuka, listrik dan
12
Lenny, ed., ³PERDA RTRW 2030 Disahkan´ Berita Jakarta, 25 Agustus 2011, h: 2. Diakses pada tanggal 16 Maret 2012. www.jakarta.go.idwebnews2011...Perda-RTRW-2030-
Disahkan
28 penampungan sampah. Enam, Lokasi Terkendali Usaha Mikro Pedagang
Kaki lima. terdiri dari tempat usaha terbuka, setengah terbuka, tertutup, WC umum, listrik, tempat sampah dan papan nama lokasi.
13
3. Bentuk-bentuk Relokasi Dalam prakteknya, terdapat 2 macam bentuk relokasi yang berdasarkan