Pengendapan Klarifikasi Filtrasi Kebutuhan Steam

 Demineralisasi  Deaerasi

7.2.1 Pengendapan

Air yang dipompakan dari sungai ditampung dalam bak pengendapan penampungan sementara. Pada bak ini Lumpurpartikel padat yang berdiameter besar akan mengendap secara gravitasi. Diameter partikel padat dalam air berkisar antara 10 mikron hingga 10 milimeter Alearts, 1987.

7.2.2 Klarifikasi

Klarifikasi adalah proses penghilangan kekeruhan air turbidity dengan cara mencampurkan dengan larutan Al 2 SO 4 3 . Al 2 SO 4 3 berfungsi sebagai koagulan dan soda abu Na 2 CO 3 berfungsi sebagai bahan pembantu untuk memprcepat pengendapan dan penetralan pH. Pemakaian Al 2 SO 4 3 dan soda abu Na 2 CO 3 adalah masing – masing 50ppm dan 25 ppm terhadap jumlah air yang diolah Foust, 1960. Pencampuran dilakukan dengan cara pengadukan, sehingga flok – flok yang terbentuk akan mengendap kedasar klarifier grafitasi. Sedangkan air yang jernih akan keluar dengan cara melimpah over flow. Pemakaian alum umumnya 5 – 50 ppm terhadap jumlah air yang akan diolah. Pemakaian Al 2 SO 4 3 dan Na 2 CO 3 masing – masing adalah 50 ppm dan 25 ppm dari jumlah yang akan diolah.Foust, 1976 Reaksi koagulasi yang terjadi : Al 2 SO 4 3 + 3H 2 O + Na 2 CO 3 2AlOH 3 + 3 Na 2 SO 4 + 3CO 2 Total kebutuhan air yang dipompakan dari air sungai = 486257,3739 kgjam Kebutuhan Al 2 SO 4 3 = 50 x 10 -6 486257,3739 kgjam = 24,3128 kgjam Kebutuhan Na 2 CO 3 = 25 mgl = 25 x 10 -6 486257,3739 kgjam = 12,1564 kgjam Universitas Sumatera Utara

7.2.3 Filtrasi

Filtrasi atau penyaringan pada saat sand filter yang berfungsi untuk memisahkan sisa endapan dan alum yang terikut bersama air. Filter yang digunakan terdiri atas empat lapisan, yaiu :  Lapisan I : Pasir hijau, setinggi 24 in = 60,95 cm  Lapisan II : Antrasit, Setinggi 12 in = 30,48 cm  Lapisan III : Granet, Setinggi 7 in = 17,78 cm Eckenfelder, 2000 Air over flow dari clarifier mengalir secara grafitasi masuk ke sand filter. Dari filter ini, air dipompakan ke menara air untuk memperbesar tekanannya sebelum didistribusikan utuk pemakaian domestik dan pendingin. Untuk umpan ketel masih memerlukan pengolahan lebih lanjut melalui proses demineralisai dan aerasi. Untuk keperluan air domestik sebelum digunakan, terlebih dahulu proses klorinasi yaitu mereaksikan air dengan khlor untuk membunuh kuman – kuman didalam air agar syarat air minum terpenuhi. Proses klorinasi dilakukan dengan kaporit CaOCl 2 mengandung klorin 70 dengan kebutuhan klorin 2 ppm dari berat air Gordon, 1968 Kebutuhan air domestik = 86342,9630 kgjam Kebutuhan kaporit = 7 , 86342,9630 jam x 2 x 10 -6 = 0,2466 kgjam

7.2.4 Demineralisasi