Konservasi terhadap Orangutan Kesimpulan dan Saran

menuju batang-batang pohon kecil disekitarnya lalu orangutan memegang dahan dengan cara memilin, melengkungkan dan melipat dahan sampai rapat, lalu dilanjutkan dengan menambah dahan-dahan kecil dan daun untuk kenyamanan Margianto, 1998.

2.5 Konservasi terhadap Orangutan

Saat ini populasi orangutan Sumatera atau Pongo abelii hanya tersisa sekitar 7.000 ekor, 85 persen diantaranya berada di Taman Nasional Gunung Leuser Suaq Balimbing, Ketambe, Tangkahan, Bukit Lawang, Sampan Getek, Rawa Singkil, Agusan, Rawa Tripa, Ulu Masen, Cagar Alam Jantho, dsb, serta Batang Toru dan Pakpak Bharat. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus menurun, sebab masih berlangsung perburuan dan adanya penebangan liar illegal logging Singleton et al, 2004. Menurut International Union for Conservation and Natural Resources IUCN, selama 75 tahun terakhir populasi orangutan Sumatera telah mengalami penurunan sebanyak 80. Dalam kurun waktu 1998 dan 1999, laju kehilangan tersebut dilaporkan mencapai sekitar 1.000 orangutan per tahun dan terdapat di ekosistem Leuser, salah satu luasan hutan terbesar di pulau Sumatera Rencana Aksi dan Strategi Konservasi Orangutan, Dephut 2007 dalam IUCN Red List edisi tahun 2002, orangutan Sumatera dikategorikan Critically Endangered atau sudah sangat terancam kepunahan www.savesumatra.orgorangutan.pdf, diakses tgl 30 Januari 2009. Convention of International Trade of Endangered Species of Wild Fauna and Flora CITES memasukkan orangutan ke dalam Appendix I yaitu kategori satwa yang tidak dapat diperdagangkan CITES, 2008. Meijard et al 2001 menjelaskan bahwa, berbagai usaha penegakan hukum perlindungan orangutan telah di lakukan pemerintah untuk menyelamatkan keberadaan orangutan. Salah satunya dengan jalan menangkap para pemburu, penyelundup dan pemelihara ilegal orangutan serta menyita orangutan yang mereka Universitas Sumatera Utara miliki. Selanjutya, orangutan hasil sitaan tersebut memiliki potensi untuk dilepasliarkan kembali. Pelestarian terpadu primata orangutan, yang dikenal juga dengan istilah reintroduksi orangutan merupakan usaha pelestarian secara terpadu dan sistematis mulai dari tindakan karantina, proses sosialisasi dan latihan di hutan singgah sampai pelepasliaran di habitat asli Harsono, 2000.

2.6 Ekowisata di Bukit Lawang

Dokumen yang terkait

Pendugaan Produktivitas Pohon Pakan Orangutan Sumatera (Pongo abelii) pada Kawasan Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera (PPOS), Bukit Lawang

1 40 84

Pola Aktivitas Orangutan Sumatera (Pongo Abelii) Pada Struktur Dan Komposisi Vegetasi Hutan Di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera Taman Nasional Gunung Leuser

2 43 101

Perilaku Sosial Induk-Anak Orangutan (Pongo abelii) di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera, Bukit Lawang, Taman Nasional Gunung Leuser

0 33 87

Pola Makan Induk Orangutan (Pongo abelii) Di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera, Desa Bukit Lawang, Taman Nasional Gunung Leuser, Sumatera Utara

0 19 60

Perilaku Harian Ibu Dan Anak Orangutan (Pongo abelii) Di Ekowisata Bukit Lawang Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Langkat

2 32 71

Estimasi Kepadatan Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Berdasarkan Jumlah Sarang Di Bukit Lawang Taman Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara

0 37 81

PREFERENSI PAKAN ORANGUTAN SUMATERA (PONGO ABELII LESSON) PADA WAKTU TIDAK MUSIM BUAH DI PUSAT PENGAMATAN ORANGUTAN SUMATERA (PPOS) BUKIT LAWANG TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER, SUMATERA UTARA.

6 33 20

Pola Aktivitas Orangutan Sumatera (Pongo Abelii) Pada Struktur Dan Komposisi Vegetasi Hutan Di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera Taman Nasional Gunung Leuser

0 0 28

Pola Aktivitas Orangutan Sumatera (Pongo Abelii) Pada Struktur Dan Komposisi Vegetasi Hutan Di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera Taman Nasional Gunung Leuser

0 0 18

Pola Aktivitas Orangutan Sumatera (Pongo Abelii) Pada Struktur Dan Komposisi Vegetasi Hutan Di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera Taman Nasional Gunung Leuser

0 0 11