Letak dan Luas Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

BAB 3 BAHAN DAN METODE

3.1 Letak dan Luas

Secara geografis lokasi penelitian terletak pada 3 30’ - 3 45’ Lintang Utara dan 98 ’ – 98 15’ Bujur Timur. Sedangkan secara administratif lokasi penelitian berada di desa Bukit Lawang, kecamatan Bohorok, kabupaten Langkat, propinsi Sumatera Utara, tepatnya di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera PPOS yang termasuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser TNGL. Lokasi penelitian ini berjarak ± 90 km dari kota Medan. Kawasan penelitian ini memiliki luas sekitar 75.175 ha, dengan ketinggian berkisar antara 100-700 m diatas permukaan laut dpl, mempunyai topografi berbukit-bukit hingga curam, sedangkan topografi datar dapat dikatakan tidak ada. Jenis tanah yang ditemukan pada kawasan hutan terdiri dari jenis tanah Kompleks Podsolik Merah Kuning, Latosol, Litosol dan Kompleks Potsolik Coklat Abdulhadi, 1986. 3.2 Potensi Kawasan 3.2.1 Flora Hutan TNGL di sekitar daerah ekowisata Bohorok, Sumatera Utara termasuk kawasan hutan tropis basah. Berdasarkan analisis vegetasi yang dilakukan dengan metode kuadran diketahui bahwa tingkatan sapihan didominasi oleh jenis asam kandis Garcinia sp., semantuk Shorea sp., baja berinau Rhodamnia sp., kayu merah Eugenia sp. dengan masing-masing Nilai Penting Jenis NPJ 20,41; 19,36; 12,11; 11,79. Sedangkan untuk tingkatan tiang didominasi oleh jenis: kayu merah Eugenia sp., kayu minyak Dipterocarpus sp., kayu kuning Eugenia sp., kandis Garcinia sp. dengan NPJ masing-masing 14,59; 13,25; 11,83; 10,05. Untuk Universitas Sumatera Utara tingkatan pohon didominasi oleh jenis: damar laut Shorea materalis, meranti bakau Shorea macroptera dan durian hutan Durio sp. dengan NPJ masing-masing 30,26; 20,15 dan 16,25 Abdulhadi, 1986.

3.2.2 Fauna

Kawasan hutan di sekitar daerah ekowisata Bohorok juga merupakan habitat beberapa jenis hewan seperti: orangutan Pongo abelii, siamang Hylobates sindactylus, kedih Presbytis thomasii, owa Hylobates lar, monyet ekor panjang Macaca fascicularis, jelarang Ratufa bicolor, beruang madu Helarctos malayanus, burung rangkong Buceros bicolor dan beberapa jenis ular Abdulhadi, 1986.

3.2.3 Wisata

Desa Bohorok merupakan kawasan wisata alam terbesar ketiga di Provinsi Sumatera Utara dengan atraksi unggulannya adalah pemandangan alam hutan, sungai, arung jeram, dan pusat pengamatan orangutan. Banyak sarana dan prasarana yang telah dibangun di sekitar kawasan wisata seperti hotel, resort, restoran, toko dan lainnya. Beberapa aktivitas wisatawan di Bukit Lawang dapat dilihat pada Gambar 3.1 dan Gambar 3.2 berikut ini. Gambar 3.1 Aktivitas Pengunjung di Gambar 3.2 Aktivitas Pengunjung Feeding platform di sungai Bahorok Universitas Sumatera Utara Seiring dengan berkembangnya kawasan wisata adalah semakin padatnya permukiman di sekitarnya. Ironisnya sebagian besar dibangun pada dataran banjir floodplain bahkan di kiri-kanan dari sungai Bahorok dengan kepadatan bangunan yang cukup tinggi http:www.penataanruang.pu.go.id, 2008 .

3.3 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 5 bulan yang dimulai dari bulan September 2009 sampai dengan Pebruari 2010 di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera, Bukit Lawang, Kecamatan Bohorok, Taman Nasional Gunung Leuser, Sumatera Utara. Lokasi tersebut merupakan bekas Stasiun Rehabilitasi Orangutan yang sudah ditutup sejak tahun 1997 SK Mentri Kehutanan 280 kpts II 1995. Adapun sedikit potret lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.3 berikut ini. Gambar 3.3 Gerbang Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera PPOS di TNGL

3.4 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan untuk penelitian ini adalah: peta areal penelitian, alat tulis, tabulasi data, teropong binokuler, Global Positioning System GPS, kompas, counter, pita berwarna, jam tangan digital, kamera digital, headlamp, meteran, parang dan jas hujan. Universitas Sumatera Utara

3.5 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, metoda yang digunakan adalah Focal Animal Sampling, yaitu dengan mengikuti individu orangutan anak, mulai dari sarang di pagi hari sampai kembali ke sarang untuk tidur pada saat menjelang malam. Pencatatan data dilakukan secara Instantaneous, yaitu dengan mencatat setiap perilaku individu per dua menit pada tabulasi data. Empat kategori utama perilaku harian meliputi aktivitas bergerak, makan, istirahat dan sosial. Menurut Altman 1974 metoda pencatatan tersebut dimungkinkan karena sifat aktivitas orangutan yang lamban, baik dalam pergerakan maupun perilaku lainnya. Selain itu pencatatan juga dilakukan secara Ad Lubitum Sampling, yaitu mencatat setiap perilaku sosial yang menarik pada tiap individu anak yang diamati dan tidak terdapat pembatasan secara sistematis terhadap apa dan kapan aktivitas tercatat. Pada awal rencana penelitian, orangutan yang akan diteliti adalah 6 individu. Namun karena beberapa sebab, maka penelitian hanya dilakukan terhadap 2 individu yaitu: a Sumi anak Suma berusia di bawah 1 tahun 4 bulan dan masih dalam gendongan induk. b Wati anak Pesek berusia hampir 4 tahun dan sudah lebih sering lepas dari induknya. Kedua individu orangutan tersebut induknya berasal dari eks-peliharaan. Gambar 3.4 Anak Orangutan Suma Gambar 3.5 Anak Orangutan Wati Universitas Sumatera Utara 3.6 Prosedur Kerja 3.6.1 Pencarian Searching

Dokumen yang terkait

Pendugaan Produktivitas Pohon Pakan Orangutan Sumatera (Pongo abelii) pada Kawasan Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera (PPOS), Bukit Lawang

1 40 84

Pola Aktivitas Orangutan Sumatera (Pongo Abelii) Pada Struktur Dan Komposisi Vegetasi Hutan Di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera Taman Nasional Gunung Leuser

2 43 101

Perilaku Sosial Induk-Anak Orangutan (Pongo abelii) di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera, Bukit Lawang, Taman Nasional Gunung Leuser

0 33 87

Pola Makan Induk Orangutan (Pongo abelii) Di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera, Desa Bukit Lawang, Taman Nasional Gunung Leuser, Sumatera Utara

0 19 60

Perilaku Harian Ibu Dan Anak Orangutan (Pongo abelii) Di Ekowisata Bukit Lawang Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Langkat

2 32 71

Estimasi Kepadatan Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Berdasarkan Jumlah Sarang Di Bukit Lawang Taman Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara

0 37 81

PREFERENSI PAKAN ORANGUTAN SUMATERA (PONGO ABELII LESSON) PADA WAKTU TIDAK MUSIM BUAH DI PUSAT PENGAMATAN ORANGUTAN SUMATERA (PPOS) BUKIT LAWANG TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER, SUMATERA UTARA.

6 33 20

Pola Aktivitas Orangutan Sumatera (Pongo Abelii) Pada Struktur Dan Komposisi Vegetasi Hutan Di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera Taman Nasional Gunung Leuser

0 0 28

Pola Aktivitas Orangutan Sumatera (Pongo Abelii) Pada Struktur Dan Komposisi Vegetasi Hutan Di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera Taman Nasional Gunung Leuser

0 0 18

Pola Aktivitas Orangutan Sumatera (Pongo Abelii) Pada Struktur Dan Komposisi Vegetasi Hutan Di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera Taman Nasional Gunung Leuser

0 0 11