18 4. Remaja adalah individu yang berada dalam rentang usia perkembangan
remaja yaitu 12-15 tahun, dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi SMP Waskito Pamulang.
1.2.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari komunikasi efektif orang tua-remaja dan self efficacy terhadap motivasi berprestasi pada
remaja? 2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari komunikasi efektif
orang tua-remaja terhadap motivasi berprestasi pada remaja? 3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari self efficacy terhadap
motivasi berprestasi pada remaja? 4. Berapa besar pengaruh yang diberikan dari komunikasi efektif orang
tua – remaja dan self efficacy terhadap motivasi berprestasi?
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah disebutkan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah komunikasi efektif orang tua -
remaja dan self efficacy memberikan pengaruh terhadap motivasi berprestasi pada remaja.
19
1.4. Manfaat penelitian Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu psikologi perkembangan,
psikologi kepribadian, psikologi pendidikan, dan psikologi komunikasi.
Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis dari penelitian ini antara lain dapat berguna bagi masyarakat, khususnya para orang tua yang memiliki anak remaja, agar
memahami betapa penting keberadaan dan komunikasi yang dijalin selama masa perkembangannya.
1.5. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini, penulis susun berdasarkan kaidah penelitian American Psychological Association Style atau APA Style,
dengan perincian sebagai berikut: BAB 1
PENDAHULUAN Berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
Berisi teori-teori mengenai definisi remaja, definisi komunikasi interpersonal, tujuan komunikasi interpesonal, definisi komunikasi
efektif, faktor yang mempengaruhi komunikasi efektif, karakteristik
20 komunikasi efektif, definisi self-efficacy, faktor yang mempengaruhi
self-efficacy, dimensi self-efficacy, fungsi self-efficacy, definisi motivasi, definisi motivasi berprestasi, faktor yang mempengaruhi
motivasi berprestasi, karakteristik individu dengan motivasi berprestasi tinggi, kerangka berpikir; dan hipotesis penelitian.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Berisi jenis penelitian meliputi pendekatan penelitian, metode penelitian; variabel dan operasional variabel meliputi definisi
variabel, definisi operasional variabel, pengambilan sampel meliputi populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel; pengumpulan data
meliputi metode pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, teknik uji instrumen; uji validitas dan uji reliabilitas, teknik analisa
data; dan prosedur penelitian. BAB 4
HASIL PENELITIAN Berisi gambaran umum subyek penelitian, presentasi data, dan
pengujian hipotesis. BAB 5
PENUTUP Berisi kesimpulan, diskusi dan saran dari penelitian.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
21
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1. Motivasi Berprestasi 2.1.1. Definisi Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa Inggris, motivation yang diserap dari kata Latin movere yang artinya bergerak to move yang memiliki makna suatu yang
mendorong individu untuk mencapai suatu hal. Berdasarkan etimologi, motivasi dapat diartikan sebagai suatu yang mendorong kita, yang membuat kita tetap
bergerak, dan membantu kita menyelesaikan suatu pekerjaan Pintrich Schunk, 1996. Motivasi didefinisikan sebagai kendali perilaku, yakni proses dimana
perilaku diaktifkan dan diarahkan menuju beberapa tujuan tertentu Kleinginna Kleinginna dalam Buck, 1988.
Menurut Pintrich dan Schunk 1996, motivasi adalah proses dimana aktivitas yang diarahkan pada suatu tujuan dimunculkan dan dipertahankan terus
menerus. Motivasi membutuhkan aktivitas baik fisik maupun mental. Aktivitas fisik memerlukan usaha, ketahanan, dan tindakan nyata lainnya. Aktivitas mental
mencakup tindakan kognitif seperti perencanaan, pelatihan, pengaturan, pengawasan, pembuatan keputusan, penyelesaian masalah, dan pengujian
terhadap kemajuan Pintrich dan Schunk,1996. Najati 2000 berpendapat bahwa motivasi adalah kekuatan penggerak yang membangkitkan aktivitas pada makhluk
hidup, dan menimbulkan tingkah laku, serta mengarahkannya menuju tujuan tertentu.