Hasil Uji Hipotesis Mayor

73

4.4.1. Hasil Uji Hipotesis Mayor

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari Goodness of fitnya. Secara statistik, dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F, dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila H0 ditolak. Tabel 4.12 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .752 a .566 .553 4.30129 a. Predictors: Constant, TSsef, TSKom Dari tampilan output SPSS model summary, besarnya adjusted R² adalah 0.553, hal ini berarti bahwa 55.3 variasi Motivasi Berprestasi dapat dijelaskan oleh variasi dari kedua variabel independent yaitu Komunikasi Efektif Orang Tua – Remaja keterbukaan, empati, supportiveness, positiviness, dan kesetaraan, dan Self Efficacy level, strength, dan generality. Sedangkan sisanya 44.7 dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar variabel tersebut. Standard Errror of Estimate SEE diperoleh sebesar 4.30129. Semakin kecil nilai SEE akan membuat Variabel Independent semakin tepat dalam memprediksi Variabel Dependen. 74 Tabel 4.13 Uji Statistik F ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 1627.479 8 203.435 10.102 .000 a Residual 1228.364 61 20.137 Total 2855.843 69 a. Predictors: Constant, Generality, Kesetaraan, Strength, Supportiveness, Keterbukaan, Empati, Level, Positiveness b. Dependent Variable: TSnach Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independent yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variabel dependen. Dari tabel hasil uji statistik F diatas, didapat nilai F hitung sebesar 10.102 dengan probabilitas sig 0.000. Karena probablitas lebih kecil dari 0.05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Motivasi Berprestasi. Atau dapat dikatakan bahwa secara bersama-sama Komunikasi Efektif Keterbukaan, Empati, Supportiveness, Possitiveness, dan Kesetaraan dan Self- Efficacy Level, Strength, dab Generality berpengaruh terhadap Motivasi Berprestasi. Dengan demikian, hipotesis nol mayor H yang menyatakan “Tidak ada pengaruh yang signifikan dari Komunikasi Efektif Orang Tua – Remaja Keterbukaan, Empati, Supportiveness, Possitiveness, dan Kesetaraan dan Self Efficacy Level, Strength, dan Generality terhadap Motivasi Berprestasi pada Remaja”, ditolak. 75 Untuk menginterpretasikan koefisien variabel independent dapat menggunakan unstandardized coefficients dengan uji statistik t. Uji signifikan parameter individual uji t digunakan untuk melihat seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Tabel 4.14 Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 20.804 8.029 2.591 .012 Keterbukaan .344 .349 .095 .988 .327 Empati .552 .258 .213 2.141 .036 Supportivenes .565 .362 .163 1.559 .124 Positiveness .647 .479 .177 1.352 .181 Kesetaraan .467 .296 .152 1.581 .119 Level .306 .230 .173 1.330 .188 Strength .174 .236 .084 .738 .463 Generality .363 .317 .118 1.145 .257 a. Dependent Variable: TSnach Dari uji statistik t diatas, dapat diketahui bahwa satu variabel memiliki signifikansi di bawah 0.05 yaitu variabel empati, sementara itu ketujuh dimensi dalam variabel independent secara individual tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen, karena memiliki probabilitas signifikansi diatas 0.05. 76 Dari tabel uji t, dapat dibuat persamaan regresi yaitu : Motivasi Berprestasi = 20.804 + 0.344Keterbukaan + 0.552Empati + 0.565 Supportiveness + 0.647Possitiveness + 0.467Kesetaraan + 0.306Level + 0.174 Strength + 0.363Generality Adapun informasi yang dapat disimpulkan dari persamaan diatas adalah :  Dimensi keterbukaan memiliki koefisien regresi 0.344 dengan signifikansi 0.327 artinya secara positif tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi berprestasi. Jadi, semakin tinggi keterbukaan maka belum tentu akan semakin tinggi pula motivasi berprestasi resiko pemilihan tugas, kesempatan untuk unggul, membutuhkan umpan balik, tanggung jawab, ketekunan, dan berprestasi  Dimensi empati memiliki koefisien regresi 0.552 dan signifikansi 0.036 artinya secara positif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi berprestasi. Jadi, semakin tinggi empati maka akan semakin tinggi pula motivasi berprestasi resiko pemilihan tugas, kesempatan untuk unggul, membutuhkan umpan balik, tanggung jawab, ketekunan, dan berprestasi  Dimensi supportiveness memiliki koefisien regresi 0.565 dan signifikansi 0.124 artinya secara positif tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi berprestasi. Jadi, semakin tinggi supportiveness maka belum tentu akan semakin tinggi pula motivasi berprestasi resiko pemilihan tugas, kesempatan untuk unggul, membutuhkan umpan balik, tanggung jawab, ketekunan, dan berprestasi  Dimensi possitiveness memiliki koefisien regresi 0.647 dan signifikansi 0.181 artinya secara positif tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap 77 motivasi berprestasi. Jadi, semakin tinggi positiveness maka belum tentu akan semakin tinggi pula motivasi berprestasi resiko pemilihan tugas, kesempatan untuk unggul, membutuhkan umpan balik, tanggung jawab, ketekunan, dan berprestasi  Dimensi kesetaraan memiliki koefisien regresi 0.467 dengan signifikansi 0.119 artinya secara positif tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi berprestasi. Jadi, semakin tinggi kesetaraan maka belum tentu akan semakin tinggi pula motivasi berprestasi resiko pemilihan tugas, kesempatan untuk unggul, membutuhkan umpan balik, tanggung jawab, ketekunan, dan berprestasi  Dimensi level memiliki koefisien regresi 0.306 dengan signifikansi 0.188 artinya secara positif tidak memilik pengaruh yang signifikan terhadap motivasi berprestasi. Jadi, semakin tinggi level maka belum tentu akan semakin rendah motivasi berprestasi resiko pemilihan tugas, kesempatan untuk unggul, membutuhkan umpan balik, tanggung jawab, ketekunan, dan berprestasi  Dimensi strength memiliki koefisien regresi 0.174 dengan signifikansi 0.463 artinya secara positif tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi berprestasi. Jadi, semakin tinggi strength maka belum tentu akan semakin tinggi pula motivasi berprestasi resiko pemilihan tugas, kesempatan untuk unggul, membutuhkan umpan balik, tanggung jawab, ketekunan, dan berprestasi 78  Dimensi generality memiliki koefisien regresi 0.363 dengan signifikansi 0.257 artinya secara positif tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi berprestasi. Jadi, semakin tinggi generality maka belum tentu akan semakin tinggi pula motivasi berprestasi resiko pemilihan tugas, kesempatan untuk unggul, membutuhkan umpan balik, tanggung jawab, ketekunan, dan berprestasi.

4.4.2. Hasil Uji Hipotesis Minor