Karakteristik individu dengan motivasi berprestasi tinggi

25 memperoleh gambaran seberapa baik mereka belajar. Motivasi meningkat ketika siswa meyakini mereka membuat kemajuan dalam belajar Schunk, 1991.

2.1.4. Karakteristik individu dengan motivasi berprestasi tinggi

Menurut para ahli seperti Mc Clelland dalam Huffman, 2000 menyebutkan beberapa karakteristik dari individu dengan motivasi berprestasi tinggi, yaitu : 1. Resiko pemilihan tugas Individu dengan motivasi berprestasi tinggi cenderung untuk memilih tugas- tugas dengan derajat kesulitan sedang yang menjanjikan keberhasilan. Mereka tidak menyukai tugas yang terlalu mudah karena hanya memberikan sedikit kepuasan dan tantangan. Mereka juga tidak menyukai tugas yang terlalu sulit karena kemungkinan untuk berhasil sangat kecil. Individu ini lebih realistik dalam tugas dan pekerjaan yang mereka lakukan dan mereka berusaha sebaik-baiknya dalam menyesuaikan antara kemampuan mereka dan tuntutan dari tugas. 2. Kesempatan untuk unggul Individu dengan motivasi berprestasi tinggi lebih tertarik pada tugas yang melibatkan kompetisi atau persaingan dimana mereka berkesempatan untuk bersaing dengan orang lain. McClelland dalam Huffman 2000 mengatakan bahwa individu dengan motivasi berprestasi tinggi lebih berorientasi pada tugas dan mencoba untuk mengerjakan dan menyelesaikan lebih banyak tugas daripada individu dengan motivasi berprestasi rendah. Membutuhkan umpan balik. Individu dengan motivasi berprestasi tinggi cenderung untuk memilih tugas-tugas yang memiliki hasil jelas. Mereka memilih situasi dimana mereka mendapat 26 umpan balik tentang performa atau kemampuannya dan mereka lebih memilih untuk menerima dari seorang penguji yang tegas tetapi kompeten daripada dengan seorang penguji yang lebih ramah tetapi kurang kompeten. 3. Tanggung jawab Individu dengan motivasi berprestasi tinggi cenderung memilih untuk bertanggung jawab secara langsung terhadap suatu pekerjaan. Ketika mereka bertanggung jawab secara langsung, mereka akan merasa puas apabila pekerjaan itu telah selesai dengan baik. Sedangkan individu dengan motivasi berprestasi rendah, kurang bertanggung jawab pada tuga yang dikerjakannya, mereka cenderung akan menyalahkan hal-hal di luar dirinya sebagai penyebab ketidakberhasilan, seperti tugas yang terlalu sulit atau terlalu banyak. 4. Ketekunan Individu dengan motivasi berprestasi tinggi lebih memilih menjadi pribadi yang bertanggung jawab dalam satu tugas. Saat mereka secara langsung bertanggung jawab, mereka bisa merasa puas ketika tugas diselesaikan dengan baik. 5. Berprestasi Individu dengan orientasi motivasi berprestasi tinggi lebih bertahan pada tugas saat menjadi lebih sulit Cooper dalam Huffman, 2000. Ketika mereka diberikan tugas, 47 dari orang yang bermotivasi tinggi bertahan hingga waktu berakhir, dan hanya 2 dari yang bermotivasi prestasi rendah yang bertahan French Thomas dalam Huffman, 2000. 27 Menurut Gage Berliner karakter individu yang memiliki motivasi tinggi adalah sebagai berikut 1992 : 1. Pemilihan rekan dalam menyelesaikan tugas. Orang yang memiliki motivasi berprestasi tinggi cenderung akan memilih teman yang dapat mengerjakan tugas dengan baik daripada teman yang ramah. 2. Ketekunan dalam menyelesaikan tugas. Orang dengan motivasi berprestasi tinggi memiliki ketekunan dalam menghadapi tugas dan lebih suka menemukan solusi dari permasalahan French Thomas dalam Gage Berliner, 1992. 3. Individu dengan motivasi berprestasi tinggi sangat memperhatikan kuantitas dan kuali tas dari tugas yang dikerjakannya. Wendt‟s dalam Gage Berliner 1992 menemukan bahwa motivasi berprestasi memiliki hubungan yang positif dengan kuantitas banyaknya tugas yang dapat diselesaikan dan kualitas persentase tugas yang diselesaikan dengan benar dalam penyelesaian tugas aritmatik. 4. Individu dengan motivasi berprestasi yang tinggi akan meningkatkan usaha dari dalam dirinya untuk dapat menyelesaikan banyak tugas. Penelitian lain dari Weiner kukla dalam Gage Berliner 1992 telah menunjukkan bahwa individu dengan motifasi berprestasi tinggi cenderung bertahan lebih lama dari yang memiliki motivasi berprestasi rendah meskipun ketika mereka gagal dalam suatu tugas. Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi sering melihat 28 kegagalan sebagai hasil dari usahanya sendiri bukan disebabkan dari luar diri. Maka untuk itu, mereka akan meningkatkan usaha dalam dirinya sehingga dapat menghadapi lebih banyak tugas. 5. Individu dengan motivasi berprestasi tinggi lebih memiliki komitmen dalam menjalani tugas. Gage Berliner 1992 menyatakan bahwa motivasi berprestasi juga berhubungan secara jelas dengan kecenderungan untuk menyelesaikan tugas yang pengerjaannya terganggu. Individu dengan motivasi berprestasi yang tinggi mengetahui aktifitas utama yang sedang atau harus dilakukan. Sehingga tanpa disadari, mereka telah mengembangkan struktur mental yang kompleks dan bertahan lama yang terbentuk berdasarkan aktifitas-aktifitas utama, sampingan, dan sub aktifitas yang dilakukannya. Struktur tersebut mengerahkannya pada beberapa tahapan beraturan yang harus dilakukannya dalam meraih suatu tujuan, walaupun proses yang harus dilaluinya berlangsung dalam waktu yang lama dan sering terganggu Heckhausen dalam Gage Berliner, 1992. 6. Individu dengan motivasi berprestasi yang tinggi akan mengambil resiko dalam kadar menengah. Hal ini dilakukan dengan mengukur kemampuan yang dimiliki. Dengan pengetahuan terhadap kemampuan tersebut, mereka dapat menetapkan sasaran yang mereka anggap tepat dan merencanakan tahapan atau cara untuk dapat sukses dengan lebih akurat dalam pengerjaan tugas tersebut. 29 7. Individu dengan motivasi berprestasi tinggi akan memberikan performa yang baik meskipun pada waktu yang tidak terjadwal, mereka dapat menentukan tingkat performanya sendiri tanpa adanya pengawasan dari pihak eksternal. Berdasarkan pada penjelasan diatas, peneliti akhirnya mengambil karakteristik dari individu dengan motivasi berprestasi tinggi yang dikemukakan oleh McClelland, yang kemudian akan digunakan sebagai indikator dalam penelitian ini. Karakteristik tersebut adalah adalah: 1. Resiko pemilihan tugas 2. Kesempatan untuk unggul 3. Membutuhkan umpan balik 4. Tanggung jawab 5. Ketekunan 6. Berprestasi

2.2. Self-Efficacy