46 oleh orang lain. Dukungan dapat meningkatkan self efficacy sedangkan kritik yang
menjatuhkan dapat menghambat self efficacy. Self efficacy individu bisa menurun dengan  ungkapan  kekecewaan  dari  orang  lain  terhadap  hasil  usaha  yang  sudah
dilakukannya. Seseorang yang mendapatkan informasi melalui komunikasi verbal tentang  kemampuannya  untuk  menguasai  tugas-tugas  yang  diberikan  cenderung
akan melakukan usaha yang lebih besar dan membuat seseorang itu bertahan serta percaya bahwa ia mampu melakukan atau mencapai apa yang ia inginkan. Adanya
perasaan  mampu  untuk  berprestasi  yang  dimiliki  oleh  seseorang,  akan memberikan  kontribusi  yang  sangat  besar  pada  keyakinan  akan  kemampuannya
untuk dapat mencapai suatu prestasi tertentu.  .
2.5.   Hipotesis Penelitian
Hipotesis mayor dalam penelitian ini adalah :
Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan dari komunikasi efektif orangtua-remaja
dan self-efficacy terhadap motivasi berprestasi siswa SMP Waskito.
Ha: Ada  pengaruh  yang  signifikan  dari  komunikasi  efektif  orangtua-remaja  dan
self-efficacy terhadap motivasi berprestasi siswa SMP Waskito. Selanjutnya hipotesis minor penelitian ini, adalah :
1. Hipotesis  Nol  Ho1
: Tidak  ada  pengaruh  yang  signifikan  dari  keterbukaan
terhadap motivasi berprestasi siswa SMP Waskito. Hipotesis  Alternatif  Ha1  :
Ada  pengaruh  yang  signifikan  dari  keterbukaan
terhadap motivasi berprestasi siswa SMP Waskito.
47
2. Hipotesis  Nol  Ho2  :  Tidak  ada  pengaruh  yang  signifikan  dari  empati
terhadap motivasi berprestasi siswa SMP Waskito. Hipotesis  Alternatif  Ha2  :
Ada  pengaruh  yang  signifikan  dari  empati
terhadap motivasi berprestasi siswa SMP Waskito. 3.
Hipotesis  Nol  Ho3  :  Tidak  ada  pengaruh  yang  signifikan  dari supportiveness terhadap motivasi berprestasi siswa SMP Waskito.
Hipotesis  Alternatif  Ha3  : Ada  pengaruh  yang  signifikan  dari
supportiveness terhadap motivasi berprestasi siswa SMP Waskito. 4.
Hipotesis Nol Ho4 : Tidak ada pengaruh yang signifikan dari possitiveness terhadap motivasi berprestasi siswa SMP Waskito.
Hipotesis Alternatif Ha4 : Ada pengaruh yang signifikan dari possitiveness
terhadap motivasi berprestasi siswa SMP Waskito. 5.
Hipotesis  Nol  Ho5  :  Tidak  ada  pengaruh  yang  signifikan  dari  kesetaraan terhadap motivasi berprestasi siswa SMP Waskito.
Hipotesis  Alternatif  Ha5  :
Ada  pengaruh  yang  signifikan  dari  kesetaraan
terhadap motivasi berprestasi siswa SMP Waskito. 6.
Hipotesis Nol Ho6 : Tidak ada pengaruh yang signifikan dari level terhadap motivasi berprestasi siswa SMP Waskito.
Hipotesis  Alternatif  Ha6  : Ada  pengaruh  yang  signifikan  dari  level
terhadap motivasi berprestasi siswa SMP Waskito. 7.
Hipotesis  Nol  Ho7  :  Tidak  ada  pengaruh  yang  signifikan  dari  strength terhadap motivasi berprestasi siswa SMP Waskito.
48
Hipotesis  Alternatif  Ha7  : Ada  pengaruh  yang  signifikan  dari  strength
terhadap motivasi berprestasi siswa SMP Waskito. 8.
Hipotesis  Nol  Ho8  :  Tidak  ada  pengaruh  yang  signifikan  dari  generality terhadap motivasi berprestasi siswa SMP Waskito.
Hipotesis  Alternatif  Ha8  : Ada  pengaruh  yang  signifikan  dari  generality
terhadap motivasi berprestasi siswa SMP Waskito.
49
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Variabel Penelitian dan Operasional Variabel Penelitian
3.1.1.Definisi Variabel Penelitian
Menurut Kerlinger dalam Arikunto 2002 , menyebutkan variabel sebagai sebuah konsep.  Variabel  merupakan  suatu  konsep  yang  mengandung  variasi  nilai.
Variabel dibagi atas dua jenis yaitu: 1.  Variabel  bebas  IV,  yaitu  variabel  yang  akan  dilihat  pengaruhnya  terhadap
variabel  terikat.  Adapun  variabel  bebas  pada  penelitian  ini  adalah  komunikasi efektif  orang tua-remaja X1 dan self efficacy X2.
2.  Variabel  terikat  DV,  yaitu  variabel  yang  diukur  sebagai  indikator  pengaruh variabel  bebas.  Adapun  variabel  terikat  pada  penelitian  ini  adalah  motivasi
berprestasi pada siswa SMP waskito.
3.1.2. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Adapun  definisi  operasional  dari  masing-masing  variabel  dalam  penelitian  ini adalah sebagai berikut :
1.  Komunikasi Efektif Orang Tua-Remaja. Komunikasi  efektif  orang  tua-remaja  merupakan  skor  yang  diperoleh  dari
pengukuran  komunikasi  efektif  berdasarkan  5  dimensi  dari  teori  DeVito 1997, yakni: