pengetahuan dibangun dalam seorang individu melalui proses interaksi yang berkesinambungan dalam lingkungan dengan lingkungan.
c. Aliran Humanistis
Proses belajar harus bermuara pada amnesia itu sendiri. Teori ini lebih tertarik pada ide belajar dalam bentuknya yang paling ideal dari pada
belajar secara apa adanya, wajar kalau teori ini sangat bersifat elektik. Teori apa pun dapat dimanfaatkan asal tujuan untuk memanusiakan
manusia dapat tercapai.
19
3. Tujuan Belajar
Setiap manusia dimana saja berada tentu melakukan kegiatan belajar. Seorang siswa yang ingin mencapai cita-cita tentunya harus belajar dengan giat,
untuk mencapai cita-cita tidak bisa dengan bermalas-malas, tetapi harus rajin, gigih dan tekun belajar. Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan:
a. Belajar adalah suatu usaha. Perbuatan yang dilakukan secara sunggunh-
sungguh, dengan sistematis, mendayagunakan semua potensi yang ada yang dimiliki, baik fisik, mental serta dana, panca indera, otak dan angota
tubuh lainya, demikian pula aspek-aspek kejiwaan seperti inteligensi, bakat, motivasi, minat, dan sebagainya.
b. Belajar bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri antara tingkah
laku. c.
Belajar bertujuan mengubah dari yang buruk menjadi yang baik. d.
Belajar bertujuan mengubah sikap, dari negatif menjadi positif, tidak hormat menjadi hormat, benci menjadi sayang dan sebagainya.
e. Belajar bertujuan dapat mengubah ketrampilan.
f. Belajar bertujuan menambah pengetahuan dalam berbagai bidang ilmu.
20
19
Yatim Riyanto, op. cit, h. 6-17.
20
M. Dalyono, Psikologi Pendidikan Jakarta: Rineka Cipta, 2007 h. 48-50.
4. Prinsip-Prinsip Belajar
a. Kematangan Jasmani dan Rohani
Salah satu prinsif utama belajar adalah harus mencapai kematangan jasmani dan rohani sesuai dengan tingkatan yang harus dipelajarinya.
b. Memiliki Kesiapan
Setiap orang yang hendak melakukan kegiatan belajar harus memiliki kesiapan yakni dengan kemampuan yang cukup baik fisik, mental maupun
perlengkapan belajar. c.
Memahami Tujuan Setiap orang yang belajar harus memahami apa tujuanya, kearah mana
tujuan itu dan apa manfaat bagi dirinya. d.
Memiliki Kesungguhan orang yang belajar harus memiliki kesungguhan untuk melaksanakanya.
e. Ulangan dan Latihan
Prinsip yang tak kalah pentingnya adalah ulangan dan latihan.
21
5. Metode-Metode Belajar
Belajar merupakan suatu usaha untuk mendapatkan pengetahuan baru, dengan menggunakan suatu metode tertentu. Untuk melaksanakan suatu metode
tersebut Allah telah membekali manusia dengan alat indera, dimana dengan perangkat tersebut diharapkan kelak mampu menjadi seorang hamba yang pandai
bersyukur kepadaNya dengan penuh kesabaran. Menurut Muhammad Toumy al-Syahbany metode mengajar bermakna
sebagai kegiatan yang terarah yang dikerjakan oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran ciri ciri perkembangan murid-muridnya.
Dalam al- Qur’an disebutkan tentang metode belajar pembiasaan,
bimbingan dan keteladanan yaitu: 1.
Pembiasaan, para pendidik selaku manusia pendahulunya diharapkan memberikan perintah, larangan, etika, akhlak untuk kemudian didengar
oleh anak untuk kemudian ia simpan sebagai bekal pada tahap
21
Ibid, h. 48-54.