Pengertian Pendidikan Agama Islam

hikmah dan pelajaran yang baik. b. Q.S. Al-Imran 104: dan hendaklah diantar kamu ada segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar. c. Al-Hadist: sampaikanlah ajaran kepada orang lain walaupun hanya sedikit. 4. Aspek Psikologis Psikologis yaitu dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan kehidupan bermasyarakat. Sebagaimana dikemukakan oleh zuhairi dkk 1983:25 bahwa semua manusia di dunia ini selalu membutuhkan adanya pegangan hidup yang disebut agama. Mereka merasakan bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya Zat yang Maha Kuasa, tempat mereka berlindung dan tempat mereka memohon pertolongan Nya. 5. Dasar operasional yaitu, undang-undang SNPNo.19 Tahun 2005 dan undang-undang No. 14 Tahun 2005. 35

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Kurikulum pendidikan agama Islam untuk sekolahmadrasah berpungsi sebagai berikut: 1. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. 2. Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup dunia dan di akhirat. 3. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkunganya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial adn dapat mengubah lingkungannyan sesuai dengan ajaran agama Islam. 35 Abdul Majid dan Dian Andayani, op. cit, h. 134. 4. Perbaiakan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan- kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari. 5. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkunganya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembanganya menuju manusia Indonesia seutuhnya. 6. Pengajaran, tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum, sistem dan fungsionalnya. 7. Penyaluaran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus di bidang agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain. 36

4. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam di sekolahmadarasah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang berkembang dalam keimanan, ketakwaanya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan jenjang penidikan yang lebih tinggi Kurikulum PAI: 2002. Oleh karena itu berbicara pendidikan agama Islam, baik makna maupun tujuannya haruslah mengacu pada penanaman nilai-nilai Islam dan tidak dibenarkan melupakan etika sosial atau moralitas sosial. Penanaman nilai-nilai ini juga dalam rangka menuail keberhasilan hidup hasanah didunia bagi anak didik yang kemudian akan mampu membuahkan kebaikan hasanah di akhirat kelak. 37 Kongres se-Dunia Ke II tentang Pendidikan Agama Islam tahun 1980 di Islamabad, menyatakan bahwa : Tujuan pendidikan Islam adalah untuk mencapai keseimbangan pertumbuhan kepribadian manusia peserta didik. Secara menyeluruh dan seimbang yang dilakukan melalui latihan jiwa, akal pikiran 36 Ibid, h. 132-134. 37 Ibid, 135-136. intelektual, diri manusia yang rasional, perasaan dan indera. Karena itu, pendidikan hendaknya mencakup pengembangan seluruh aspek fitrah peserta didik, aspek akal, intelektual, imajinasi, fisik, ilmiah, dan bahasa, baik individual maupun kolektif dan mendorong semua aspek untuk berkembang kearah kebaikan dan kesempurnaan, pendidikan muslim terletak pada perwujudan kedudukan yang sempurna kepada Allah, baik secara pribadi, komunitas maupun seluruh umat manusia. 38

5. Pentingnya Pendidikan Agama Islam bagi Peserta Didik

Manusia lahir tidak mengetahui satu apaun, tetapi ia dianugrahi oleh Allah SWT panca indera, pikiran, dan rasa sebagai modal untuk menerima ilmu pengetahuan, memiliki ketrampilan dan mendapatkan sikap tertentu melalui proses kematangan belajar terlebih dahulu. Mengenai pentingnya belajar menurut A. R. Shaleh dan Soependi Soeryadinata 1971:9: “anak manusia tumbuh dan berkembang, baik pikiran, rasa kemauan, sikap dan tingkah lakunya. Dengan demikian sangat pital adanya faktor belajar ”. Untuk mencapai hal yang dinginkan itu dapat diusahakan melalui pendidikan, baik pendidikan dalam keluarga, pendidikan di sekolah maupun pendidikan dimasyarakat. Jadi, pendidikan agama Islam adalah ihtiyar manusia dengan jalan bimbingan dan pimpinan untuk membantu dan mengarahkan fitrah agama si anak didik menuju terbentuknya kepribadian utama sesuai dengan ajaran agama. 39 38 Nizar dkk, Filsafat Pendidikan Islam Pendekatan Historis, Teoristis dan Praktis Ciputat Pers 2002 Cet. I, h. 37-38. 39 Ibid, 137-138.

D. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN

Penelitian mengenai motivasi belajar, telah banyak dilakukan antara lain : Djarudin, Kusnadi dan Riri Fatmasari 2006 telah melakukan penelitian penerapan strategi penbelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar sosial, dan hasilnya motivasi selama pembelajaran yang menggunakan langkah- langkah pemecahan maslah mengalami peningkatan dari siklus pertama sampai siklus ketiga. Norlia Abdul Azis. T. Subahan M. meerah, lilia Halim dan Kasimah Osman telah melakukan tentang hubungan antara motivasi, gaya pembelajaran dengan pencapaian matematik tambahan pelajar tingkatan 4. Halimah Harun telah melakukan mengenai minat, motivasi, dan kemahiran mengajar guru pelatih, hasil penelitiannya yaitu prestasi mereka yang berminat lebih tinggi berbanding mereka yang tidak berminat dan golongan ini menujukan sikap negatif dan kurang bermotivasi dalam pelajaran, yang menghasilkan pengalaman.