74
sekaligus para saksi yang dibutuhkan dalam perkara tersebut. Hal ini telah dilakukan oleh Pengadilan Agama Bekasi sebagaimana yang
termuat dalam surat penetapan.
2. Pemeriksaan Perkara Dimuka Sidang
Proses pemeriksaan perkara di muka Pengadilan Tingkat Pertama dilakukan menurut ketentuan hukum acara yang berlaku, yaitu dimulai dengan
tahapan-tahapan berikut: a.
Pembacaan surat permohonangugatan, kemudian dilanjutkan dengan jawaban termohon serta duplik dari termohon atas replik pemohon
tersebut. b.
Pembuktian c.
Acara pembuktian ini dimulai dari pemeriksaan alat-alat bukti sebagai berikut:
1 Alat bukti surat, baik berupa akta akta otentik dan akta di bawah
tangandan surat-surat lainnya yang bukan akta. 2
Pemeriksaan bukti saksi-saksi, yang dimulai deri pemeriksaan saksi- saksi yang diajukan oleh pemohon, kemudian dilanjutkan dengan
pemeriksaan saksi-saksi yang diajukan oleh termohon.
4
3 Pemeriksaan lapangan hal ini jika diperlukan.
4
Mukti Arto, Praktek Perkara Perdata Pada Pengadilan Agama, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003, cet. Ke-4, h. 154-165.
75
3. Putusan dan Penetapan
Putusan atau penetapan dalam perkara permohonan izin poligami dijatuhkan setelah adanya proses pembuktian, dikarenakan penetapan
merupakan proses akhir dari pemeriksaan perkara permohonan izin poligami. Adapun isi penetapan tersebut berupa pengabulan atau penolakan.
Dalam proses pemeriksaan ini terdapat pengecualian tertentu, antara lain:
a. Pemeriksaan permohonan izin poligami tidak diperlukan adanya jawaban
termohon , Repkik atau Duplik, sebagaimana dilakukan dalam perkara permohonan perceraian. Hal ini terjadi karena dalam perkara permohonan
izin poligami tidak ada kedudukan selaku termohon atau pemohon atau tergugat, dengan demikian maka sudah cukup jika Majelis Hakim telah
mengetahui dari permohonan pemohon. b.
Pemohon materiil harus diperiksa oleh Majelis Hakim, dan tujuannya untuk mengetahui kebenaran dari isi permohonan pemohon. Dalam
perkara objek penelitian penulis terlihat pemohon telah diperiksa langsung dalam persidangan untuk mengetahi kebenaran dari isi permohonan
pemohon. c.
Bahwa setelah pemohon diperiksa maka tindakan selanjutnya yang harus dilakukan oleh Majelis Hakim adalah memeriksa alat bukti yang diajukan
oleh pemohon. Alat bukti tersebut menurut hasi penelitian penulis meliputi surat-surat sebagai berikut:
76
1 Foto copy duplikat kutipan akta nikah pemohon dan termohon P-1
2 Foto copy kartu keluarga pemohon dan termohon P-2
3 Surat pernyataan pemohon bersedia berlaku adil P-3
4 Surat tidak keberatan dari temohon bermaterai P-4
5 Surat keterangan penghasilan pemohon P-5.
E. Analisis Penulis Tentang Keadilan Poligami
Setelah penulis melakukan pnelitiam dan menganalisa masalah tersebut serta dari pemaparan bab demi bab, maka penulis beranggapan bahwa persoalan
poligami bukanlah persoalan yang mudah diputuskan mana yang benar dari berbagai pendapat yang dikemukakan.
Para ulama berpendapat bahwa berikap adil dari segimateri merupakan suatu harga mati yang tidak bisa ditawar lagi bagi suami yang ingin melakukan
poligami, sedangkan keadilan immateri adalah persoalan lain, dalam artian dapat ditawar lagi, namun demikian seorang suami juga tidak boleh berlaku condong
berat sebelah hatinya kepada salah seorang atau sebagian isteri-isterinya, sehingga isteri-isteri yang lain merasakan sakit hati dan tertekan psikisnya. Hal ini
sesuai dengan penggalan ayat surat an- Nisa ayat 129, “janganalah kalian terlalu
menyayangi salah satu isteri kalian, sedangkan isteri yang lainnya terkatung- katung. Sesungguhnya jika kalian berbuat adil dan bertakwa, maka Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang”.