Identitas Pemohon Fundamentum Petendi Petitum

71 kertas bersegel. Apa yang telah dilaksanakan oleh pemohon tersebut telah sesuai dengan maksud Pasal 40 Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 yang menghendaki permohonan izin poligami harus dilakukan secara tertulis. Adapun isi permohonan tersebut menurut Hukum Acara Perdata yang berlaku di Pengadilan Agama meliputi:

a. Identitas Pemohon

Identitas pemohon yang dimaksud adalah nama lengkap, tempattanggal lahir, umur, agama, pekerjaan, kewarganegaraan dan tempat tinggal. Dalam berkas permohonan sebagaimana yang termuat dalam perkara di atas telah memuat identitas pemohon sebagaimana yang dikehendaki oleh Undang-Undang.

b. Fundamentum Petendi

Berisi penjelasan tentang keadaanperistiwa dan penjelasan yang berhubungan dengan hukum yang dijadikan dasaralasan gugat. Adapun alasan dari pemohon mengajukan permohonan poligami menurut hasil penelitian penulis adalah karena pemohon berkemampuan untuk menikah lagi dan mampu menjamin kebutuhan anak-anak dan isteri- isterinya serta menghindari hal-hal yang tidak dikehendaki oleh agama. Terhadap alasan poligami sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 5 ayat 1 Undang-Undang No. 1 Tahun 1974, yang berbunyi: 1 Adanya persetujuan dari isteri; 72 2 Adanya kepastian bahwa suami mampu menjamin keperluan hidup isteri-isteri dan anak-anak mereka; 3 Adanya jaminan bahwa suami akan berlaku adil terhadap isteri-isteri dan anak-anaknya.

c. Petitum

Berisi tuntutan yang diminta oleh penggugatpemohon agar dikabulkan oleh hakim. 1 Pendaftaran Permohonan Dengan Biaya Setelah permohonan dinilai telah lengkap memuat syarat-syarat yang ditentukan Hukum Acara di atas, maka selanjutnya pemohon harus mendaftarkan permohonan izin poligami tersebut kepada kepaniteraan Pengadilan Agama. Kemudian pemohon dikenakan kewajiban untuk membayar biaya perkara. Menurut hasil penelitian di Pengadilan Agama Bekasi, penulis mendapat data bahwa biaya perkara yang ditanggung oleh Pemohon meliputi: biaya pendaftaran, panggilan-panggilan, materai dan redaksi. Namun bagi mereka yang tidak mampu untuk membayar biaya perkara, dapat mengajukan perkara secara Cuma-Cuma pro deo dengan mendapatkan izin dari pembayaran biaya perkara, dengan mengajukan surat keterangan tidak mampu yang dibuat oleh pihak 73 polisicamat daerah setempat ytang berkepentingan tinggal, sesuai dengan ketentuan Pasal 237 HIR Pasal 273 Rbg. 3 2 Penetapan Majelis Hakim Pengadilan Agama Bekasi telah menerima pendaftaran permohonan izin poligami, maka Pengadilan Agam Bekasi menetapkan tiga orang hakim yang bertugas memeriksa dan mengadili perkara tersebut, serta dibantu oleh soerang panitera pengganti. Hal ini dilakukan untuk menjamin pemeriksaan perkara yang objektif guna memberikan perlindungan kepada pencari keadilan. Sebagaimana yang dimuat dalam Pasal 15 ayat 1 Undang-Undang No.14 Tahun 1970 untuk semua perkara yang masuk ke Penngadilan Agama Bekasi harus mengeluarkan penetapan seperti itu. 3 Penetapan Hari Sidang Penetapan hari sidang paling lambat setelah satu bulan permohonan tersebut didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Agama Bekasi, maka Pengadilan harus menyidangkan perkara tesebut dan harus menetapkan hari dan tanggal atas persidangan perkara permohonan itu dikabulkan, dalam surat penetapan. Dalam surat penetapan tersebut memuat pula tentang perintah juru sita yang ditunjuk untuk memanggilpemohon, termohon dan 3 Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, Yogyakarta: Liberty, 2006, cet. Ke-1, h. 17 74 sekaligus para saksi yang dibutuhkan dalam perkara tersebut. Hal ini telah dilakukan oleh Pengadilan Agama Bekasi sebagaimana yang termuat dalam surat penetapan.

2. Pemeriksaan Perkara Dimuka Sidang