Tindakan-tindakan Sesudah Pembelian Tahapan –Tahapan dalam Proses Pengambilan Keputusan

akan menarik minat pemasar. Pekerjaan pemasar tidak akan berakhir pada saat produ dibeli, tetapi akan terus berlangsung hingga periode sesudah pembelian.

f. Kepuasan Setelah Pembelian

Pembelian suatu produk, mungkin konsumen mendeteksi adanya suatu yang cacat. Beberapa pembeli tidak akan menginginkan produk cacat tersebut, yang lain akan bersifat netral dan beberapa bahkan mungkin melihat cacat tersebut sebagai suatu yang meningkatkan nilai dari produk. Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari dekatnya antara harapan dari pembeli tentang produk dan kemampuan dari produk tersebut.

g. Tindakan-tindakan Sesudah Pembelian

Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen pada suatu produk akan mempengaruhi tingkah laku berikutnya. Jika konsumen merasa puas, maka dia akan memperlihatkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Konsumen yang tidak puas akan mengambil satu atau dua tindakan. Mereka mungkin akan mengurangi ketidakcocokannya dengan meninggalkan atau mengembalikan produk tersebut, atau mereka mungkin berusaha mengurangi ketidakcocokan dengan mencari informasi yang mungkin mengkonfirmasikan produk tersebut sebagai bernilai tinggi atau menghindari informasi yang mengkonfirmasikan produk tersebu sebagai bernilai rendah. Universitas Sumatera Utara

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya Bank BPD Aceh

Ide Pembentukan Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh, berawal pada saat pembentukan Propinsi Daerah Istimewa Aceh tahun 1956. Pada masa tersebut, Pemerintah Daerah belum memiliki Bank tersendiri, yang dijadikan sebagai alat kelengkapan Pemerintah Daerah, yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah, meningkatkan taraf hidup rakyat serta menambah Pendapatan Asli Daerah PAD. Atas dasar kepentingan tersebut, Pemda memandang perlu adanya lembaga keuangan milik daerah yang berperan sebagai Bank Pembangunan di daerah, disamping bank-bank pemerintah yang telah ada sebelumnya. Ide pembentukan bank daerah tersebut, mendapatkan dukungan sepenuhnya dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Peralihan Propinsi Atjeh di Kutaradja. Hal ini ditandai dengan terbitnya Surat Keputusan Nomor 7DPRD5 tanggal 7 September 1957. Selanjutnya Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah Peralihan Propinsi Atjeh. Dengan Akte Wakil Notaris Mula Pangihutan Tamboenan di Kutaradja Nomor 1 tanggal 1 April 1958, mendirikan Perseroan Terbatas Naamloze Vennootschap “Bank Kesejahteraan Atjeh N.V” Untuk adanya legalitas operasionalnya, yang telah dimulai sejak tanggal 19 November 1958, bank ini telah pula mendapat izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 12096BUM11 tanggal 2 Februari 1960, serta pengesahan sebagai Badan Hukum dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor J.A.S229 tanggal 18 Maret 1960. Universitas Sumatera Utara