2. Tahapan –Tahapan dalam Proses Pengambilan Keputusan
Menurut Setiadi 2005:16 proses yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut :
Mmengenmna
Sumber:Setiadi,2005:16 Gambar 2.1 : Proses Pengambilan Keputusan
Secara terperinci tahapan-tahapan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Pengenalan Masalah
Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi yang sesungguhnya
dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat sebabkan oleh rangsangan internal dalam kasus pertama dari kebutuhan normal seseorang,
yaitu rasa lapar, dahaga, atau seks meningkat hingga tingkat tertentu dan berubah menjadi dorongan. Suatu kebutuhan juga dapat timbul karena
disebabkab rangsangan eksternal, seperti seseorang yang melewati rumah makan dan mencium oroma makanan sehingga menimbulkan rangsangan rasa
lapar.
b. Pencarian Informasi
Seorang konsumen yang mulai timbul minat atau keinginannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Dapat dibedakan dua
tingkatan yaitu : keadaan tingkat pencarian informasi yang sedang-sedang saja yang disebut perhatian yang meningkat. Pencarian informasi secara aktif
Mengenali Kebutuhan
Pencarian informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
P. Pasca Pembelian
Universitas Sumatera Utara
di mana dia mencari informasi secara aktif dengan mencari bahan-bahan bacaan, bertanya kepada teman-teman, dan melakukan kegiatan pencarian
lain. Salah satu factor kunci bagi pemasar adalah sumber-sumber informasi utama
yang dipertimbangkan oleh konsumen dan berpengaruh relative dari masing- masing sumber terhadap keputusan pembeli. Sumber informasi konsumen
dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu : 1.
Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga. 2.
Sumber komersial : iklan, tenaga penjualan, penyalur, kemasan, dan pameran.
3. Sumber umum : media massa, organisasi konsumen.
4. Sumber pengalaman : pernah secara langsung menangani,
menguji, dan menggunakan produk.
c. Evaluasi Alternatif
Ada beberapa proses evaluasi konsumen yang bersifat kognitif, yaitu permasalahan memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap
produk terutama berdasarkan pertimbangan yang sadar dan rasional. Konsumen mungkin megembangkan seperangkat kepercayaan merek tentang
dimana di mana setiap merek berbeda pada ciri-ciri masing-masing kepercayaan merek menimbulkan citra merek.
Universitas Sumatera Utara
d. Keputusan Membeli