75 listrik yang disalurkan PLN mengalami peningkatan setelah pemekaran daerah
dibandingkan sebelum pemekaran daerah. Terjadinya penurunan Jumlah infrastruktur di Kabupaten Humbang
Hasundutan kemungkinan terkait dengan kebijakan daerah masing-masing apakah daerah tersebut mendahulukan pembangunan infrastruktur publik atau
saranapemerintahan. Pada umumnya, karena keterbatasan yang ada, pemerintah DOB lebihmendahulukan pengeluaran pada sarana pemerintahan dan belanja
pegawai daripadapada pelayanan publik
.
Peningkatan ataupun penurunan nilai rata-rata mean yang terjadi pada pembangunan infrastruktur tersebut tidak cukup
membuktikan apakah ada perbedaan pembangunan infrastruktur sebelum dengan sesudah pemekaran daerah dilakukan. Oleh karena itu untuk memperkuat hasil
penelitian dilakukanlah uji hipotesis.
4.2.2. Hasil Uji Normalitas
Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Pada penelitian ini uji normalitas data menggunakan Shapiro-wilk karena jumlah
data lebih kecil dari 50.Tujuan uji normalitas ini adalah untuk mengetahui apakah data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak
berdistribusi normal. Jika data berdistribusi normal untuk menguji hipotesis digunakan uji beda statistik parametrik yaitu Paired Sample T-Test. Jika data tidak
berdistribusi normal menggunakan uji beda statistik non parametrik yaitu Wilcoxon Signed Rank Test. Berikut adalah hasil dari uji normalitas menggunakan
Kolmogorov-Smirnov Test:
76
Tabel 4.18 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Pembangunan Infrastruktur Sebelum
dengan Sesudah Pemekaran Daerah
Variabel Asymp. Sig.
2-tailed Keputusan
Uji Hipotesis Infrastruktur Kesehatan
1. Puskesmas
2. Pustu
0,001 0,000
0,008 0,000
0,0010,05=tidak berdistribusi normal 0,0000,05=tidak berdistribusi normal
0,0080,05=tidak berdistribusi normal 0,0000,05=tidak berdistribusi normal
Wilcoxon Signed Rank Test
Wilcoxon Signed Rank Test
Infrastruktur Pendidikan
1. Jumlah SD
2. Jumlah SMP
3. Jumlah SMA dan
SMK 0,018
0,000 0,086
0,172
0,003 0,006
0,0180,05=tidak berdistribusi normal 0,0000,05=tidak berdistribusi normal
0,0860,05=berdistribusi normal 0,1720,05=berdistribusi normal
0,0030,05=tidak berdistribusi normal 0,0060,05=tidak berdistribusi normal
Wilcoxon Signed Rank Test
Wilcoxon Signed Rank Test
Paired Sample T- Test
Paired Sample T- Test
Wilcoxon Signed Rank Test
Wilcoxon Signed Rank Test
Jumlah Pelanggan Air Bersih
0,457 0,172
0,4570,05=berdistribusi normal 0,1720,05=berdistribusi normal
Paired Sample T- Test
Paired Sample T- Test
Daya Listrik yang disambungkan PLN
0,045 0,020
0,0450,05= tidak berdistribusi normal 0,0200,05= tidak berdistribusi normal
Wilcoxon Signed Rank Test
Wilcoxon Signed Rank Test
Panjang Jalan 0,448
0,247 0,4480,05= berdistribusi normal
0,2470,05=berdistribusi normal Paired Sample T-
Test Paired Sample T-
Test
Tabel 4.18 menunjukkan bahwa hasil uji normalitas untuk data jumlah Puskesmas, jumlah Pustu, jumlah SD, jumlah SMA dan SMK dan Daya listrik
yang disambungkan PLN sebelum dan sesudah pemekaran daerah tidak
77 berdistribusi normal. Sehingga uji hipotesis yang digunakan adalah Wilcoxon
Signed Rank Test. Untuk data jumlah SMP, panjang jalan dan Jumlah pelanggan air bersih sebelum dan sesudah pemekaran menunjukkan bahwa data berdistribusi
normal. Sehingga uji hipotesis yang digunakan adalah Paired Sample T-Test.
4.2.3 Hasil Uji Hipotesis