70
4.1.9.1 Sekolah Dasar SD
Gambar dibawah ini menunjukkan perkembangan jumlah Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah negeri maupun swasta pada tahun 1992-2013 yaitu
sebelum dan sesudah pemekaran daerah Kabupaten Humbang Hasundutan. Pada tahun 2001 jumlah Sekolah Dasar mencapai 265 unit tetapi ditahun berikutnya
mengalami penurunan yang signifikan menjadi 234 sekitar 11,7. Setelah terjadi pemekaran daerah, pada tahun 2004 jumlah Sekolah Dasar mengalami
peningkatan sebesar 239 unit. Tetapi mengalami penurunan kembali ditahun berikutnya. Pada tahun 2013 jumlah Sekolah Dasar di Kabupaten Humbang
Hasundutan sebanyak 222 unit.
Gambar 4.9 Perkembangan Jumlah Sekolah Dasar Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 1992-2013 Unit
Sumber : BPS Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Tapanuli Utara 200
210 220
230 240
250 260
270
1992 1993
1994 1995
1996 1997
1998 1999
2000 2001
2002 2003
2004 2005
2006 2007
2008 2009
2010 2011
2012 2013
71
4.1.9.2 Sekolah Menengah Pertama SMP
Gambar dibawah ini menunjukkan perkembangan jumlah Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsnamiyah negeri maupun swasta pada tahun
1992-2013 yaitu sebelum dan sesudah pemekaran daerah Kabupaten Humbang Hasundutan. Pada tahun 2003 jumlah Sekolah Menengah Pertama mengalami
penurunan yaitu 35 unit dari 39 unit sekolah. Ditahun berikutnya mengalami penurunan kembali yaitu 33 unit sekolah. Tetapi pada tahun 2005 mengalami
kecenderungan peningkatan jumlah Sekolah Menengah Pertama sampai pada
tahun 2013 yaitu mencapai 45 unit sekolah. Gambar 4.10 Perkembangan Jumlah Sekolah Menengah Pertama
Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 1992-2013 Unit
Sumber : BPS Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Tapanuli Utara 5
10 15
20 25
30 35
40 45
50
1992 1993
1994 1995
1996 1997
1998 1999
2000 2001
2002 2003
2004 2005
2006 2007
2008 2009
2010 2011
2012 2013
72
4.1.9.3 Sekolah Menengah Atas SMA dan Sekolah Menengah Kejuruan
SMK
Gambar dibawah ini menunjukkan perkembangan jumlah Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah serta Sekolah menengah Kejuruan negeri
maupun swasta pada tahun 1992-2013 yaitu sebelum dan sesudah pemekaran daerah Kabupaten Humbang Hasundutan. Jumlah SMA dan SMK setiap tahun
kecenderungan mengalami peningkatan. Pada tahun 1999 mengalami penurunan yang tidak signifikan dari 16 unit sekolah menjadi 15 unit. Tetapi ditahun
selanjutnya mengalami peningkatan jumlah sekolah. Pada tahun 2002 dan 2003 mengalami penurunan kembali dari tahun sebelumnya yaitu 18 unit sekolah.
Tetapi, ditahun selanjutnya mengalami kecenderungan peningkatan jumlah yaitu
29 unit sekolah sampai tahun 2013. Gambar 4.11 Perkembangan Jumlah SMA dan SMK Kabupaten Humbang
Hasundutan Tahun 1992-2013 Unit
Sumber : BPS Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Tapanuli Utara 5
10 15
20 25
30 35
1992 1993
1994 1995
1996 1997
1998 1999
2000 2001
2002 2003
2004 2005
2006 2007
2008 2009
2010 2011
2012 2013
73
4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan
Untuk menguji dampak pemekaran daerah dan menjawab hipotesa yang ada dalam penelitian ini digunakan Paired-Sample t Test atau uji beda. Adapun
tolak ukur dampak pemekaran daerah adalah pembangunan infrastruktur yang meliputi panjang jalan Km, Daya yang tersambung KVA, Jumlah pelanggan
air bersih, jumlah sarana Kesehatan yaitu Puskesmas dan Pustu Unit dan jumlah sarana pendidikan yaitu SD, SMP dan SMA serta SMK unit.
Untuk menguji apakah pemekaran daerahberdampak terhadap pembangunan infrastruktur, maka digunakan uji t yang dapat didefenisikan
sebagai berikut : t
hitung
≥ t
tabel
maka H0 dterima, artinya tidak ada perbedaan pembangunan infrastruktur sebelum dan sesudah pemekaran daerah.
t
hitung
≤ t
tabel
maka H0 ditolak, artinya ada perbedaan pembangunan infrastruktur sebelum dan sesudah pemekaran daerah.
Berikut ini adalah hasil dari analisis data penelitian yang telah dilakukan.
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif
Berikut adalah hasil dari nilai standar deviasi Sd dan nilai rata-rata mean pembangunan infrastruktur yaitu, jumlah Infrastruktur kesehatan
Puskesmas dan Pustu, jumlah sekolah SD, SMP, SMA dan SMK, Jumlah Pelanggan air bersih, Daya listrik yang disalurkan PLN sebelum dengan sesudah
pemekaran daerah: