Analisis Statistik Deskriptif Hasil Penelitian dan Pembahasan

73

4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Untuk menguji dampak pemekaran daerah dan menjawab hipotesa yang ada dalam penelitian ini digunakan Paired-Sample t Test atau uji beda. Adapun tolak ukur dampak pemekaran daerah adalah pembangunan infrastruktur yang meliputi panjang jalan Km, Daya yang tersambung KVA, Jumlah pelanggan air bersih, jumlah sarana Kesehatan yaitu Puskesmas dan Pustu Unit dan jumlah sarana pendidikan yaitu SD, SMP dan SMA serta SMK unit. Untuk menguji apakah pemekaran daerahberdampak terhadap pembangunan infrastruktur, maka digunakan uji t yang dapat didefenisikan sebagai berikut : t hitung ≥ t tabel maka H0 dterima, artinya tidak ada perbedaan pembangunan infrastruktur sebelum dan sesudah pemekaran daerah. t hitung ≤ t tabel maka H0 ditolak, artinya ada perbedaan pembangunan infrastruktur sebelum dan sesudah pemekaran daerah. Berikut ini adalah hasil dari analisis data penelitian yang telah dilakukan.

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Berikut adalah hasil dari nilai standar deviasi Sd dan nilai rata-rata mean pembangunan infrastruktur yaitu, jumlah Infrastruktur kesehatan Puskesmas dan Pustu, jumlah sekolah SD, SMP, SMA dan SMK, Jumlah Pelanggan air bersih, Daya listrik yang disalurkan PLN sebelum dengan sesudah pemekaran daerah: 74 Tabel 4.17 Nilai Standar Deviasi Sd dan Nilai Rata-Rata Mean Pembangunan InfrastrukturSebelum dengan Sesudah Pemekaran Daerah Variabel Sd Sebelum Sd Sesudah Mean Sebelum Mean Sesudah Selisih Mean Keterangan Puskesmas 2,914 1,009 7,09 10,73 3,64 Meningkat Pustu 8,568 1,489 26,27 24,73 -1,54 Menurun SD 8,979 5,848 244,80 225,00 -19,8 Menurun SMP 2,163 4,105 34,70 40,36 5,66 Meningkat SMA danSMK 1,214 3,931 16,55 25,64 9,09 Meningkat Pelanggan Air Bersih 75,940 1065,329 278,64 1404,27 1125,63 Meningkat Daya Listrik 1732,09594 6937,82896 11633,0838 19701,0667 8067,9829 Meningkat Panjang Jalan 61,91809 178,57044 422,5369 578,3855 155,8486 Meningkat Tabel 4.17 pada Infrastruktur kesehatan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata mean pada jumlah Puskesmas sesudah pemekaran daerah yang dibandingkan sebelum pemekkaran daerah. Tetapi pada Pustu mengalami penurunan sesudah pemekaran daerah. Hal ini disebabkan jumlah Pustu dikabupaten Humbang Hasundutan mengalami penurunan setelah terjadinya pemekaran daerah. Untuk infrastruktur pendidikan hanya nilai rata-rata mean jumlah SD yang mengalami penurunan sesudah pemekaran daerah. Sedangkan nilai rata-rata mean jumlah SMP dan Jumlah SMA dan SMK mengalami peningkatan sesudah pemekaran daerah yang dibandingkan dengan sebelum pemekaran daerah. Untuk jumlah pelanggan air bersih, panjang jalan dan daya 75 listrik yang disalurkan PLN mengalami peningkatan setelah pemekaran daerah dibandingkan sebelum pemekaran daerah. Terjadinya penurunan Jumlah infrastruktur di Kabupaten Humbang Hasundutan kemungkinan terkait dengan kebijakan daerah masing-masing apakah daerah tersebut mendahulukan pembangunan infrastruktur publik atau saranapemerintahan. Pada umumnya, karena keterbatasan yang ada, pemerintah DOB lebihmendahulukan pengeluaran pada sarana pemerintahan dan belanja pegawai daripadapada pelayanan publik . Peningkatan ataupun penurunan nilai rata-rata mean yang terjadi pada pembangunan infrastruktur tersebut tidak cukup membuktikan apakah ada perbedaan pembangunan infrastruktur sebelum dengan sesudah pemekaran daerah dilakukan. Oleh karena itu untuk memperkuat hasil penelitian dilakukanlah uji hipotesis.

4.2.2. Hasil Uji Normalitas