Perbedaan dari Segi Rima atau Persamaan Bunyi

3.3.2. Perbedaan dari Segi Rima atau Persamaan Bunyi

Lihatlah tanka dan pantun Melayu yang telah diberi tanda garis bawah yang merupakan rima karena pengulangan kata dan huruf tebal pada rima yang berasal dari bunyi huruf dan bunyi suku kata yang sama yang juga disertai nomor urutan bagiannya seperti berikut : www.2001wakaforjapan.com Toshi no uchi 1 haru wa kinikeri 2 hitotose wo 3 kozo to ya ihamu 4 kotoshi to ya ihamu 5 www.melayuOnline.com : Air dalam bertambah dalam Hujan di hulu belum lagi teduh Hati dendam bertambah dendam Dendam dahulu belum lagi sembuh Analisa : Menurut penulis, perbedaan yang dimiliki tanka dan pantun Melayu dari segi rimanya dikarenakan rima yang dimiliki tanka tidak teratur dan tidak berpola. Akan tetapi, rima yang dimiliki pantun Melayu teratur dan berpola. Penulis melihat bahwa rima pada pantun tersebut letaknya beraturan karena berhubungan dengan pola bunyi a-b-a-b sebagai syarat yang dimiliki pantun Melayu. Rima pada pantun Melayu sangat menonjol. Hal itu disebabkan rima yang dihasilkan merupakan persamaan bunyi dari persamaan kata dan persamaan bunyi pada huruf – huruf awal, tengah, akhir kata dan kalimat. Universitas Sumatera Utara Akan tetapi, rima yang ada pada tanka merupakan rima yang berasal dari suku kata. Hal ini dikarenakan sistem huruf pada tanka tidak seperti pada pantun Melayu dimana huruf vokal dan konsonan terpisah. Misalnya, huruf pada pantun Melayu terdiri dari huruf a sampai z, lalu digabungkan beberapa huruf-huruf yang dari a sampai z tersebut untuk menciptakan sebuah kata. Akan tetapi, sistem penulisan huruf pada tanka terdiri dari huruf vokal saja dan huruf konsonan bergabung dengan huruf vokal. Huruf konsonan tidak dapat berdiri sendiri. Contohnya, bunyi ‘ko’ pada kata ‘kozo’ dan ‘kotoshi’ tidak dapat dikatakan rimanya terdapat pada bunyi ‘k’ karena ‘k’ dan ‘o’ merupakan satu huruf . Oleh karena itu, tanka tidak mengenal sistem aliterasi yaitu bunyi konsonan yang sama. Selain itu, pada pantun Melayu terdapat rima akhir dengan pola rima berpeluk. Akan tetapi, pada tanka tidak ada rima akhir dengan pola – pola tertentu. Hal itu dikarenakan tanka merupakan satu bagian yang sama yang dipisahkan oleh pola jumlah suku kata dan bukan dipisahkan seperti pantun Melayu yang dibuat terpisah baris tiap baris.

3.3.3. Perbedaan dari Segi Suku Kata