26 ditemukan bronchitis, arthtritis septic, pielonefritis, meningitis dll. Kandung
empedu merupakan tempat yang disenangi basil salmonella. Bila penyembhan tidak sempurna, basil tetap tahan di kandung empedu ini, mengalir ke dalam usus,
sehingga menjadi karier intestinal. Demikian juga ginjal dapat mengandung basil dalam waktu lama sehingga juga menjadi karir. Adapun tempat- tempat yang
menyimpan basil ini, memungkinkan penderita mengalami kekambuhan relaps Depkes RI., 2006.
2.5.2 Gambaran klinis
Gambaran klinis tifoid sangat bervariasi, dari gejala yang ringan sekali sehingga tidak terdiagnosis dan dengan gejala yang khas sampai dengan gejala
klinis berat yang disertai komplikasi. Gambaran klinis juga bervariasi berdasarkan daerah atau Negara, serta menurut waktu. Gambaran klinis di Negara berkembang
dapat berbeda dengan Negara maju dan gambaran klinis tahun 2000 dapat berbeda dengan tahun enam puluhan pada daerah yang sama Depkes RI., 2006.
Gambaran klinis pada anak cenderung tak khas. Makin kecil anak, gambaran klinis makin tidak khas. Kebanyakan perjalanan penyakit berlangsung
dalam waktu pendek dan jarang menetap lebih dari 2 minggu.Kumpulan gejala- gejala klinis tifoid disebut dengan sindrom tifoid. Beberapa gejala klinis yang
sering diantaranya adalah: a.
Demam Pada awal sakit, demam kebanyakan samar samar saja, selanjutnya suhu
tubuh sering turun naik. Dari hari ke hari intensitas demam makin tinggi yang disertai banyak gejala lain seperti sakit kepala, nyeri otot, pegal - pegal, insomnia,
anoreksia, mual dan muntah. Pada minggu kedua intensitas demam makin tinggi,
27 bila pasien membaik pada minggu ketiga suhu badan berangsur turun dan dapat
normal kembali pada akhir minggu ke 3. Demam khas pada tifoid tidak selalu ada, tipe demam menjadi tidak beraturan. Pada anak khususnya balita, demam tinggi
dapat menimbulkan kejang Depkes RI., 2006. b.
Gangguan saluran pencernaan Sering ditemukan bau mulut yang tidak sedap karena demam yang lama,
bibir kering dan terkadang pecah- pecah,lidah kotor, ujung dan tepi lidah kemerahan dan tremor, dan pada penderita anak jarang ditemukan. Pada
umumnya penderita sering mengeluh nyeri perut, terutama region epigastrik, disertai nausea, mual dan muntah Depkes RI., 2006.
c. Gangguan kesadaran
Umumnya berupa penurunan kesadaran ringan, sering kesadaran apatis dengan kesadaran seperti berkabut. Bila klinis berat, tak jarang penederita sampai
somnolen dan koma. Pada penderita dengan toksis, gejala delirium lebih menonjol Depkes RI., 2006.
d. Hepatosplenomegali
Hati dan atau limpa, ditemukan sering membesar. Hati terasa kenyal dan nyeri tekan.
e. Bradikadia relative dan gejala lain
Bradikardi relative tidak sering ditemukan, mungkin karena teknik pemeriksaan yang sulit ditemukan. Bradikardi relative adalah peningkatan suhu
tubuh yang tidak diikuti oleh peningkatan frekuensi nadi. Gejala- gejala lain yang dapat ditemukan pada demam tifoid adalah rose spot yang biasanya ditemukan
diregio abdomen atas, serta sudamina, serta gejala- gejala klinis yang
28 berhubungan dengan komplikasi yang terjadi. Rose spot pada anak jarang terjadi
malahan lebih sering epitaksis Depkes RI., 2006.
2.5.3 Komplikasi demam Tifoid