5 RSUD Purbalingga tahun 2009, juga terdapat beberapa obat demam tifoid yang
mengalami interaksi Shinta, 2011. Berdasarkan hal-hal diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian
mengenai kejadian potensi interaksi obat pada penyakit demam tifoid di RSU Sari Mutiara Medan karena sampai sekarang belum ada data ilmiah mengenai interaksi
obat pada penyakit demam tifoid secara retrospektif pada pasien pediatrik.
1.2 Kerangka Pikir Penelitian
Penelitian ini mengidentifikasi kejadian potensi interaksi obat atau obat- obat yang sering berinteraksi di RSU Sari Mutiara Medan, mengkaji frekwensi
kejadian potensi interaksi obat dan mempelajari mekanisme terjadinya interaksi obat serta menentukan tingkat keparahan interaksi obat yang terjadi. Dalam hal ini
karakteristik pasien usia dan karakteristik obat jumlah obat yang diterima pasien adalah variabel bebas Independent variable dan kejadian potensi
interaksi obat adalah variabel terikat Dependent variabel. Adapun selengkapnya
mengenai gambaran kerangka pikir penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 1.1. Variabel bebas
Variabel terikat Parameter
Gambar 1.1 Skema hubungan variabel bebas dan variabel terikat
Potensi Interaksi
obat Frekwensi
interaksi
Mekanisme interaksi
Jenis obat yang berinteraksi
Tingkat keparahan interaksi
Jumlah obat
Karakteristik pasien Karakteristik obat
Usia pasien
6
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah:
a. bagaimana profil pengobatan pada pasien pediatrik dengan diagnosis
demam tifoid di RSU Sari Mutiara Medan? b.
apakah terjadi potensi interaksi obat pada pasien pediatrik dengan diagnosis demam tifoid di RSU Sari Mutiara?
c. apakah jenis obat demam tifoid yang sering berpotensi interaksi?
d. apa sajakah pola mekanisme interaksi obat dan tingkat keparahan interaksi
obat pada pasien pediatrik dengan diagnosis demam tifoid di RSU Sari Mutiara?
e. apakah usia dan jumlah obat mempengaruhi potensi interaksi obat- obat
yang digunakan pada pasien demam tifoid?
1.4 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah:
a. profil pengobatan pada pasien pediatrik dilihat dari jumlah obat yang
paling banyak digunakan adalah antibiotik seperti Kloramfenikol. b.
terjadi potensi interaksi obat pada peresepan obat-obat pada pasien pediatrik dengan diagnosis demam tifoid di RSU Sari Mutiara.
c. jenis obat demam tifoid yang sering berpotensi interaksi Parasetamol,
kloramfenikol dan ampisilin.
7 d.
pola mekanisme interaksi obat adalah farmakokinetika, farmakodinamik dan unknown dan tingkat keparahan interaksi obat adalah berat, sedang
dan ringan. e.
usia dan jumlah obat mempengaruhi potensi interaksi obat- obat yang digunakan pada pasien demam tifoid.
1.5 Tujuan Penelitian