Jenis obat demam tifoid yang berpotensi berinteraksi berdasarkan mekanisme interaksi

54 Jenis interaksi berdasarkan tingkat keparahan ditunjukkan pada Tabel 4.5 Tabel 4.5 Tingkat keparahan potensi interaksi obat pada subjek penelitian

4.2.2 Jenis obat demam tifoid yang berpotensi berinteraksi berdasarkan mekanisme interaksi

Jenis potensi interaksi obat berdasarkan mekanisme interaksinya pada subjek penelitian pada Tabel 4.6. Mekanisme interaksi obat secara umum dibagi menjadi interaksi farmakokinetika dan interaksi farakodinamika. Beberapa jenis obat yang belum diketahui mekanisme interaksinya secara tepat disebut unknown. Tabel 4.6 Jenis potensi interaksi obat berdasarkan mekanisme interaksinya pada subjek penelitian No Obat berinteraksi Mekanisme Jumlah kejadian 1 Ranitidine → paracetamol Unknown 107 2 Paracetamol →kloramfenikol Unknown 88 3 Antasida →ranitidin Unknown 11 4 Albuterol ↔budesonide Farmakodinamika 9 5 Zinc →dexametason Unknown 2 6 Albuterol →deksametason Farmakodinamika 2 7 Dexametason → diazepam Farmakokinetika 2 8 Albuterol → prednisolone Farmakodinamika 1 9 Siprofloksasin → omeprazole Unknown 1 10 Ranitidine →asam mefenamat Farmakokinetika 1 11 Kloramfenikol →ampicilin Farmakodinamika 61 12 Kloramfenikol →cefotaxime Farmakodinamika 29 13 Gentamisin →cefotaxime Unknown 12 14 Levofloxasin ↔ondansetron Farmakodinamika 9 15 Sucralfat → levofloxasin Farmakokinetik 6 16 Antasida →siprofloksasin Farmakokinetika 4 17 Dyphenidramine ↔diazepam Unknown 3 18 Antasida → levofloksasin Farmakokinetika 3 19 Siprofloksasin ↔ondansetron Farmakodinamika 3 20 Kloramfenikol →ceftriaxone Farmakodinamik 3 21 Albuterol → ondansetron Farmakodinamika 3 22 Albuterol → azitromisin Farmakodinamika 2 23 Gentamisin ↔ceftriaxon Unknown 2 24 Kloramfenikol →budesonide Farmakokinetika 1 No Tingkat keparahan Jumlah kejadian Persentase 1 2 3 Berat Sedang Ringan 2 151 224 0,53 40,05 59,42 Total 377 100 55 Tabel 4.6 lanjutan 25 Kloramfenikol ↔metronidazole Unknown 1 26 Antasida →tetrasiklin Farmakokinetika 1 27 Albuterol →siprofloksasin Farmakodinamika 1 28 Fenitoin →ondansetron Farmakokinetika 1 29 Fenitoin →paracetamol Farmakokinetika 1 30 Fenitoin → diazepam Farmakokinetika 1 31 Kloramfenikol →cefadroxil Farmakodinamika 1 32 Fenobarbital → paracetamol Farmakokinetika 1 33 Fenobarbital →diazepam Farmakokinetika 1 34 Fenobarbital →dexametason Farmakokinetika 1 35 Deksametason ↔levofloksasin Farmakokinetika 1 36 Dekstrometorfan ↔ Ondansetron Farmakokinetika 1 Berdasarkan hasil penelitian p ada pasien pediatrik dengan diagnosis demam tifoid di RSU Sari Mutiara diperoleh interaksi farmakokinetika sebanyak 6,90, interaksi farmakodinamik sebanyak 32,89 dan interaksi Unknownsebanyak 60,21 Tabel 4.7. Pada interaksi unknown jenis kejadian potensi interaksi obat paling banyak adalah Paracetamol - Ranitidin dan Kloramfenikol- paracetamol, pada interaksi farmakodinamik jenis kejadian potensi interaksi obat paling banyak adalah Kloramfenikol- Ampicilin dan Kloramfenikol– Cefotaxime dan pada interaksi farmakokinetika jenis kejadian potensi interaksi obat yang paling banyak adalah Levofloksasin- Sucralfat. Tabel 4.7 Jenis mekanisme interaksi obat pada subjek penelitian Hasil dari penelitian ini tidak jauh berbeda dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Sulistiati mengenai potensial interaksi obat pada pasien demam tifoid di instalasi rawat inap RSUD “X” tahun 2011 bahwa terdapat potensi interaksi obat berdasarkan mekanisme farmakokinetik 29 kasus 47,54, No Mekanisme interaksi Jumlah kejadian Persentase 1 2 3 Interaksi farmakokinetika Interaksi farmakodinamika Interaksi unknown 26 124 227 6,90 32,89 60,21 Total 377 100 56 farmakodinamik 7 kasus 15,23 dan tidak diketahui 1 kasus 1,64. Berdasarkan level signifikansi, yang tidak diketahui sebanyak 33 kasus 54,10, signifikansi 3 sebanyak 2 kasus 4,35 dan signifikansi 5 sebanyak 2 kasus 4,35 Sulistiati, 2013.

4.3 Pengaruh karakteristik subjek penelitian terhadap kejadian potensi interaksi obat.