BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan
penelitian cross sectional.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di:
1. Panti Sosial Parmadi Putra PSPP Insyaf Medan
2. Laboratorium Penelitian Farmasi USU
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai dari bulan Januari 2014 sampai Mei 2014 yang mencakup pengumpulan sampel, penelitian, pengolahan data dan hasil penelitian.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi penelitian ini adalah pecandu ganja yang sedang menjalani proses rehabilitasi di PSPP Insyaf Medan tahun 2014.
3.3.2 Sampel
Sampel penelitian diperoleh dari populasi saliva mantan pecandu ganja yang sedang menjalani proses rehabilitasi di PSPP Insyaf Medan. Penentuan sampel
dilakukan dengan menggunakan teknik sampling purposive sampling yaitu pemilihan sampel dengan menetapkan subjek yang memenuhi kriteria penelitian dimasukkan
dalam penelitian dalam kurun waktu tertentu, sehingga jumlah sampel minimum yang diinginkan dapat terpenuhi.
3.3.2.1 Besar sampel
Besar sampel pada penelitian ini adalah 40 orang yang terdiri dari 30 orang mantan pecandu ganja yang sedang menjalani proses rehabilitasi di PSPP Insyaf dan 10
mahasiswa FKG USU tanpa riwayat mengonsumsi ganja sebagai kelompok kontrol. Pertimbangan penentuan besar sampel minimum berdasarkan rumus:
45
n = {1,64 + 0,842
}
2
0,2
2
n = 36,35 Keterangan :
n = Jumlah sampel minimal α = level of significant, penelitian ini menggunakan α = 10, sehingga
Zα = 1,64 β = power of test, penelitian ini menggunakan β = 20 , sehingga Zβ = 0,842
Po = proporsi awal penelitian, pada penelitian ini digunakan Po = 50 = proporsi yang diinginkan dari penelitian, pada penelitian ini digunakan
= 70 – Po = 20
3.4 Kriteria Inklusi dan Ekslusi 3.4.1 Kriteria Inklusi
1. Laki-laki berusia 16-49 tahun 2. Konsumsi ganja terakhir kurang dari satu tahun sebelum penelitian
dilakukan n = {Z
α + Zβ
}
2
– Po
2
3. Sedang menjalani masa rehabilitasi di PSPP Insyaf Medan 4. Bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian
3.4.2 Kriteria Ekslusi
1. Memiliki masalah kesehatan dalam masa medical outing 2. Memiliki gangguan kesehatan mental
3.5 Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1 Variabel
3.5.1.1 Variabel Bebas
Variabel bebas pada penelitian ini adalah mantan pecandu ganja
3.5.1.2 Variabel Tergantung
Variabel tergantung pada penelitian ini adalah saliva pecandu ganja, yaitu:
1. Volume saliva yang distimulasi 2. pH saliva yang distimulasi
3. Kadar ion kalsium saliva yang distimulasi
3.5.1.3 Variabel Terkendali
1. Laki-laki berusia 16-49 tahun 2. Konsumsi ganja terakhir kurang dari satu tahun sebelum penelitian
dilakukan 3. Dalam masa rehabilitasi
3.5.1.4 Variabel Tidak Terkendali
1.
Keadaan rongga mulut
3.5.1.5 Variabel Kontrol
1. Mahasiswa laki-laki FKG USU tanpa riwayat mengonsumsi ganja 2. Usia 20 – 24 tahun
Variabel Tergantung: Saliva pecandu ganja:
1. Volume saliva yang distimulasi 2. pH saliva yang distimulasi
3. Kadar ion kalsium saliva yang
distimulasi Variabel Terkendali:
1. Laki-laki berusia 16 – 49 tahun 2. Konsumsi ganja terakhir kurang dari
satu tahun sebelum penelitian dilakukan 3. Dalam masa rehabilitasi
Variabel Bebas: Mantan Pecandu ganja
Variabel Tidak Terkendali: 1. Keadaan rongga mulut
Variabel Kontrol: 1. Mahasiswa laki-laki FKG USU
tanpa riwayat mengonsumsi ganja 2. Usia 20 – 24 tahun
3.5.2 Definisi Operasional Ganja
adalah salah satu jenis narkotika yang terdiri dari daun, tangkai, biji dan bunga dari tumbuhan Cannabis sativa yang telah dikeringkan dan berwarna abu-abu
kehijauan. Mantan Pecandu ganja
adalah orang yang memiliki riwayat menggunakan atau menyalahgunakan ganja dan pernah mengalami ketergantungan pada ganja, baik
secara fisik maupun psikis.
Durasi mengonsumsi ganja adalah kondisi yang menunjukkan lamanya
pecandu ganja telah mengonsumsi ganja dumulai dari waktu pertama kali mengonsumsi ganja hingga berhenti mengonsumsi ganja.
Frekuensi mengonsumsi ganja adalah kondisi yang menunjukkan berapa kali
pecandu ganja mengonsumsi ganja dalam satu minggu.
Lamanya berhenti mengonsumsi ganja adalah kondisi yang menunjukkan
lamanya pecandu ganja berhenti mengonsumsi ganja dimulai dari hari terakhir mengonsumsi ganja hingga saat penelitian dilaksanakan.
Pusat Rehabilitasi adalah tempat yang didalamnya terdapat suatu proses
kegiatan pemulihan secara terpadu baik fisik, mental maupun sosial agar bekas pecandu narkotika dapat kembali melaksanakan fungsi sosial dalam kehidupan masyarakat.
Gangguan kesehatan mental adalah ketidakmampuan individu dalam berpikir,
merasa dan bertindak ketika dihadapkan dengan stres, hubungan dengan orang lain dan pengambilan keputusan.
Teknik pengumpulan saliva yang distimulasi merupakan cara untuk
mengumpulkan saliva utuh distimulasi menggunakan ortho wax dengan metode spitting dimana subjek membiarkan saliva tergenang dalam mulutnya tanpa ditelan dan subjek
harus meludahkan saliva yang terkumpul didalam mulut secara berkala ke dalam tabung selama lima menit.
Waktu pengumpulan saliva yang distimulasi
adalah waktu dilakukannya pengumpulan sampel saliva yaitu pada pagi hari, dua jam setelah subjek mendapatkan
sarapan pagi.
Volume saliva yang distimulasi
adalah jumlah saliva yang dihasilkan dengan rangsangan mekanis yaitu menggunakan ortho wax dan diketahui dengan cara
menampung saliva dalam pot saliva kemudian ditimbang dengan timbangan digital dalam satuan ml5 menit.
pH saliva yang distimulasi
adalah nilai derajat keasaman saliva yang diukur menggunakan pH meter.
Kadar ion kalsium saliva yang distimulasi
adalah jumlah kadar ion kalsium yang terdapat pada saliva dan didapatkan dengan menggunakan alat Spektrofotometer
Serapan Atom dengan panjang gelombang 422,7 nm dalam satuan mmoll.
3.6 Alat dan Bahan Penelitian
3.6.1 Alat Penelitian
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Spektrofotometer Serapan Atom SSA
2. Timbangan digital 3. Pot saliva
4. Label wadah sampel 5. pH meter
6. Termos tempat sampel 7. Labu ukur 10 ml dan 25 ml
8. Corong 9. Kertas saring
10. Spuit 5 cc 11. Beaker glass 250 ml dan 500 ml
12. Pipet tetes
3.6.2 Bahan Penelitian
Bahan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Sampel saliva
2. Ortho wax 3.
Dry ice 4. Larutan aquabidest
5. Larutan baku kalsium
3.7 Pelaksanaan Penelitian
3.7.1 Pengisian Kuesioner
Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan wawancara langsung mengenai identitas subjek dan riwayat pemakaian ganja dengan bantuan kuesioner terhadap para
pecandu di PSPP Insyaf Medan. Subjek yang terpilih diberi penjelasan terlebih dahulu mengenai tujuan, manfaat dan prosedur penelitian yang akan dilakukan dan apabila
subjek bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian maka subjek diminta menandatangani lembar informed consent.
3.7.2 Pengumpulan Saliva Yang Distimulasi
Pengumpulan saliva dilakukan pada pagi hari, dua jam setelah sarapan pagi. Subjek diminta untuk tidak mengonsumsi apapun selain air putih selama dua jam
sebelum pengambilan saliva. Subjek diminta untuk mengunyah ortho wax dan
mengumpulkan saliva dengan metode spitting selama lima menit secara berkala di dalam pot saliva yang kemudian diberi label.
Gambar 10. Pengumpulan saliva yang distimulasi.
47
3.7.3 Persiapan Sampel Saliva Yang Distimulasi
Pot saliva yang dukumpulkan kedua yang yang berisi minimal 1 ml saliva yang telah dikumpulkan dan diberi label harus ditutup dengan rapat kemudian disusun di
dalam termos yang berisi dry ice dan dibawa ke Laboratorium Penelitian Farmasi USU untuk melakukan pengukuran volume, pH, dan kadar ion kalsium dalam saliva
terstimulasi.
3.7.4 Pengukuran Volume Saliva Yang Distimulasi
Pengukuran volume saliva dilakukan dengan cara menyalakan timbangan digital
dan timbangan menunjukkan angka 0. Berat pot saliva ditimbang terlebih dahulu. Saliva yang sudah dikumpulkan kemudian di timbang dan dikurangkan dengan hasil
timbangan pot saliva kemudian hasil yang diperoleh dinyatakan dalam ml karena berat jenis untuk saliva adalah 1,0 maka 1 gr saliva sama dengan 1 ml saliva.
46
Gambar 11. Pengukuran volume saliva yang distimulasi.
47
3.7.5 Pengukuran pH Saliva Yang Distimulasi
Pengukuran pH saliva dilakukan dengan cara mencelupkan pH meter yang telah dikalibrasi sebelumnya ke dalam pot saliva kemudian catat hasil pH saliva yang
ditunjukkan pada alat.
Gambar 12. Pengukuran pH saliva yang distimulasi.
47
3.7.6 Pengukuran Kadar Ion Kalsium Saliva Yang Distimulasi
3.7.6.1 Penentuan Linearitas Kurva Kalibrasi Larutan Baku Kalsium
Mengambil 1 ml larutan baku kalsium 10 00 μgml dengan menggunakan pipet
dan dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml lalu diencerkan dengan larutan aquabidest
hingga garis tanda. Larutan tersebut 10 μgml dipipet masing-masing 0,5 ml, 2,5 ml, 5
ml, 10 ml, 15 ml dan dimasukkan kedalam labu takar 50 ml kemudian lakukan pengenceran dengan larutan aquabidest sampai garis tanda sehingga diperoleh larutan
berkonsentrasi 0,1; 0,5; 1; 2; 3 μgml. Lakukan pengukuran larutan tersebut dengan
SSA pada panjang gelombang absorbansi maksimum 422,7 nm dan dibuat kurva kalibrasi untuk larutan standar kalsium.
3.7.6.2 Pengukuran Kadar Ion Kalsium Sampel
Sampel saliva sebanyak 1 ml dimasukkan ke dalam labu takar 25 ml dengan menggunakan spuit. Larutan sampel saliva diencerkan dengan aquabidest sampai garis
tanda dan dihomogenkan. Larutan sampel disaring dengan kertas saring ke dalam labu takar 10 ml dan dihomogenkan kembali. Lakukan pengukuran kadar kalsium pada
larutan sampel dengan menggunakan SSA pada panjang gelombang absorbansi maksimum 422,7 nm.
Perhitungan kadar ion kalsium pada penelitian ini menggunakan rumus molaritas agar didapatkan hasil dalam satuan mmoll, yaitu:
Dengan keterangan, sebagai berikut: 1. M yaitu nilai molaritas dengan satuan mmoll
2. c yaitu konsentrasi kalsium dengan satuan ppm 3. v yaitu volume pengenceran dengan satuan ml
4. ml yaitu volume saliva yang dipipetkan dengan satuan ml 5. Ar yaitu massa atom relatif kalsium
Gambar 13. Pengukuran Kadar Ion Kalsium Sampel.
47
Pemipetan 1 ml saliva ke labu ukur 25 ml
Pengenceran sampel saliva
Larutan dihomogenkan Larutan disaring
Pengukuran kadar ion Kalsium
3.8 Pengolahan dan Analisis Data
Data yang telah diperoleh diolah dengan menggunakan sistem komputerisasi yang meliputi gambaran statistik volume saliva, nilai pH saliva dan kadar ion kalsium
dalam saliva yang distimulasi berdasarkan frekuensi, durasi dan lamanya berhenti mengonsumsi ganja. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji T tidak
berpasangan untuk mengetahui hubungan antara konsumsi ganja dengan volume, pH dan kadar ion kalsium saliva yang distimulasi antara kelompok mantan pecandu ganja
dengan kelompok tanpa riwayat mengonsumsi ganja kontrol dan uji Oneway Anova untuk mengetahui hubungan frekuensi, durasi dan lamanya berhenti mengonsumsi ganja
dengan volume, pH dan kadar ion kalsium saliva yang distimulasi antara kelompok mantan mantan pecandu ganja dengan kelompok tanpa riwayat mengonsumsi ganja
kontrol. Tingkat signifikan yang diinginkan adalah p0,05.
3.9 Kerangka Penelitian
Pengumpulan saliva yang distimulasi dengan metode
spitting dalam pot saliva
Pemeriksaan saliva
Volume saliva yang distimulasi
Kadar ion kalsium saliva yang distimulasi
pH saliva yang distimulasi
Menggunakan pH meter
Pengukuran kadar ion kalsium menggunakan
Spektrofotometer Serapan Atom SSA
Preparasi sampel
Penentuan Linearitas Kurva Kalibrasi Larutan Baku
Kalsium Menggunakan
timbangan digital saliva dalam wadah
dimasukkan ke dalam termos berisi dry ice
Dibawa ke laboratorium • 2 jam setelah
sarapan pagi • Tidak mengonsumsi
apapun selain air putih
Mantan Pecandu ganja laki-laki berusia 16-49 tahun
• Konsumsi ganja terakhir kurang dari
satu tahun • sedang menjalani
rehabilitasi Laki-laki tanpa
riwayat mengonsumsi ganja
berusia 20-24 tahun
BAB 4 HASIL PENELITIAN
Penelitian ini telah dilakukan pada mantan pecandu ganja yang sedang menjalani masa rehabilitasi di Panti Rehabilitasi PSPP Insyaf Medan dengan jumlah
sampel 40 orang yang terdiri dari 30 orang mantan pecandu ganja laki-laki yang berusia 16-49 tahun, konsumsi ganja terakhir kurang dari satu tahun sebelum penelitian
dilakukan dan 10 orang mahasiswa laki-laki FKG USU berusia 20-24 tahun yang tidak pernah mengonsumsi ganja sebagai kelompok kontrol. Penelitian ini dilaksanakan pada
Januari sampai Februari 2014.
4.1 Karakteristik Umum Subjek Yang Diteliti
Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka didapatkan beberapa karakteristik umum subjek yang diteliti tabel 1.
Tabel 1. Persentase Distribusi Frekuensi Karakteristik Umum Subjek Yang Diteliti
Karakteristik Kelompok Dengan
Frekuensi Terbanyak Kelompok Dengan
Frekuensi Tersedikit Jenis Kelamin
Laki-laki 100
Perempuan
Umur tahun 20 – 24
27,5 30
15 Pendidikan terakhir
SMA 66,7
Sarjana 3,3