29
g. Masjid
Masjid di Dusun Sade terletak di sebelah utara dusun, dekat dengan Dusun Sade II. Pembangunan masjid dilakukan pada tahun 1966, seiring dengan lunturnya kepercayaan
Islam Watu Telu yang dulu menjadi agama utama di Dusun Sade.
Gambar 13 Suasana di Dalam Masjid Dusun Sade
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014
Tidak seperti masjid lain yang beratapkan kubah, atap masjid di Dusun Sade berbentuk seperti meru bhs.Bali bertumpang tiga yang terbuat dari alang-alang. Pintu
masuknya pun dibuat seperti bentuk gapura, sehingga para pendatang berpendapat bahwa pada awalya tidak ada yang menyangka bahwa itu adalah sebuah masjid. Di bagian
puncaknya pun tidak terdapat lambang bulan-bintang seperti masjid-masjid di tempat lain, hanya ada pengeras suara untuk mengumandangkan shalat. Dindingnya tidak terbuat dari
bata, melainkan dari anyaman bambu yang dipelitur mengilap. Lantai terbuat dari ubin keramik yang disusun rapi. Hiasan dinding berupa lukisan kaligrafi Arab yang indah.
30
Menurut keterangan staf Dinas Budaya dan Pariwisata Lombok Tengah, tidak ada hal khusus mengenai bentuk atap masjid tersebut, hanya untuk menambah nilai estetika. Akan
tetapi bentuk tersebut seakan menunjukkan bahwa adanya asimilasi budaya antara Hindu Bali dengan Islam, seperti halnya dengan Islam Watu Telu yang merupakan hasil sinkritisme
budaya Hindu, Islam, dan agama lokal animisme.
31
3.5 Ukuran Tradisional dalam Membangun Rumah Tradisional di Dusun Sade
Gambar 14. Ukuran Panjang dan Lebar
Keterangan Angka 1 : Sesata jarak dari ujung jari tengah hingga siku tangan.
Angka 2 : Sedepa jarak dari ujung jari tengah lengan kanan hingga ujung jari tengah lengan
kiri terbentang.
Gambar 15. Ukuran Tinggi
Keterangan
Angka 3 : Sprunjung jarak dari telapak kaki hingga ujung jari tengah tangan
32
3.6 Sekilas tentang Pemekaran Desa Rembitan
Secara legal formal Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah berdiri pada tahun 1950. Desa Rembitan pertama kali dipimpin oleh Lalu Wira Bakti yang
menjabat selama 35 tahun, tepatnya dari tahun 1950 sampai dengan 1985. Dalam pemerintahan Lalu Wira Bakti terdapat sepuluh dusun di Desa Rembitan, diantaranya Dusun
Rembitan I, Dusun Rembitan II, Dusun Sade, Dusun Penyalu, Dusun Rebug, Dusun Telok, Dusun Sela, Dusun Dentaq, Dusun Telok Bulan.
Setelah Lalu Wira Bakti lengser, digantikan oleh adiknya Lalu Kota yang memerintah hanya seumur jagung, yakni selama empat tahun tepatnya dari tahun 1985 sampai dengan
1989. Selama pemerintahan Lalu Kota tidak ada pemekaran di Desa Rembitan. Pada saat Lalu Kota lengser terjadilah kekosongan pemerintahan, yang mengharuskan Camat Pujut saat
itu mengisi kekosongan pemerintahan tersebut selama tiga tahun, tepatnya pada tahun 1989 sampai dengan 1992.
Selanjutnya yang memerintah Desa Rembitan dari tahun 1992 sampai dengan 1995 tiga tahun ialah Lalu Arif Budi Hakim. Dalam pemerintahan Lalu Arif Budi Hakim kembali
Desa Rembitan tidak mengalami perluasan wilayah begitu seterusnya sampai pada pemerintahan Lalu Sedaq dari tahun 1995 sampai dengan 1998. Hal ini dikarenakan luas
wilayah desa yang masih bisa menampung jumlah penduduk pada saat itu. Dengan demikian, Desa Rembitan tidak mengalami perluasan wilayah selama 13 tahun lamanya.
Putra dari Lalu Wira Bakti sempat memerintah pula di Desa Rembitan selama delapan tahun, tepatnya dari tahun 1998 sampai dengan 2006. Tepat pada masa akhir pemerintahan
Lalu Wacana, akhirnya Desa Rembitan mengalami pemekaran dengan bertambahnya lima dusun. Adapun dusun – dusun tersebut, diantaranya Dusun Sade II, Dusun Telok Bulan Daya,
Dusun Rebug II, Dusun Slema dan Dusun Rembitan III. Desa Rembitan kembali mengalami pemekaran wilayah, tepatnya pada pemerintahan
dari Olem yang menjabat sebagai kepala desa selama enam tahun, di mana dari tahun 2006 sampai dengan 2012. Pada tahun ini terdapat tambahan enam dusun lainnya, yakni Dusun
Sade Lau, Dusun Slema Baat, Dusun Kukun, Dusun Rembitan IV, Dusun Bontor Lau dan Dusun Bontor Daya. Dengan demikian, terdapat 21 dusun yang ada di Desa Sade sampai saat
ini dengan pemekaran wilayah terjadi sebanyak dua kali, yakni pada tahun 2006 dan 2012.
33
3.7 Dasar-Dasar Kesukuan dan Hubungan Antar-Kelompok