Dewan Adat dan Pejabat Lain

40 membantu melayani tamu dengan memberikan jamuan, mereka disebut Ancangin. Bentuk fisik dari stratifikasi sosial dalam adat dapat dilihat saat upacara berlangsung. Bagan 1: Stuktur Pemerintahan Adat Dusun Sade

4.2 Dewan Adat dan Pejabat Lain

Posisi kepala dusun sejajar dengan dewan adat atau penglingsir. Saat mengambil sebuah keputusan, maka dewan adat akan memberikan saran. Saran tersebut kemudian dimusyawarahkan oleh warga atau kanoman kemudian jika sudah diambil simpulan maka akan disahkan oleh kepala dusun yang juga menjadi Pengemban Adat. Dewan adat terdiri dari tetua-tetua adat yang sangat dihormati oleh masyarakat, tokoh-tokoh adat yang dapat memeberikan nasihat dan memiliki pengetahuan adat yang dalam. Dewan adat mampu mengontrol keputusan-keputusan dari pemimpin Pengemban Adat karena selalu ada koordinasi antara dewan adat dan Pengemban Adat. Sebenarnya tidak ada stratifikasi berdasarkan kasta, yang ada hanyalah stratifikasi berdasarkan jabatan dinas dan jabatan pelengkap untuk sebuah upacara. Jika ada sesuatu yang harus diwakili di tingkat di atas dusun, maka yang mewakili adalah kepala dusun, bukan penglingsir adat. Kepala dusun 41 merupakan Pengemban Adat dan merupakan anggota dari Majelis Pamusungan Adat di tingkat desa. Tanah pertanian tidaklah dibagikan oleh pemimpin adat, setiap orang sudah memiliki hak atas tanahnya masing-masing. Khusus untuk tanah hunian di Dusun Sade I merupakan salah satu tanah ulayat, sehingga pendirian rumah tidak ada larangan, namun sekarang lahan sudah terbatas, semua sudah dibangun. Maka diambil kebijakan tanah tersebut tidak boleh dijual, harus diwariskan kepada anak laki-laki yang terkecil. Keberadaan lahan dan hunian di Dusun Sade I merupakan tanggung jawab bersama dan pemeliharaannya pun dilakukan bersama-sama oleh keluarga yang tinggal di sana. Kalau tanah di luar Dusun Sade I yang merupakan milik pribadi silahkan dibanguni rumah sesuai dengan keinginan, bahkan kalau mau dijual juga diperbolehkan. Jika pun ada tanah ulayat lainnya maka akan difungsikan untuk tujuan kesejahteraan bersama, dan kepala dusun yang mengkoordinasikannya. Gambar 17 Tanah Pertanian di Dusun Sade Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014 Di Lombok memang secara umum terdapat petugas keamanan yang disebut langlang dan di Dusun Sade pemeliharaan keamanan secara nyata biasanya dilakukan secara swadaya oleh masyarakatnya. Seperti di malam hari, para pemuda biasanya tidur di luar rumah, selain untuk menjaga kemanan dusun atau desa, hal itu biasanya terjadi karena tidak adanya ruang 42 untyuk tempat tidur di rumahnya yang masih tradisional, sehingga banyak yang memilih tidur di luar, di berugak seke nem, atau di bale-bale yang tidak berdinding.

4.3 Hubungan dengan Kampung atau Desa Tetangga