Modul PLPG : TATA BOGA 51
• Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan cocok untuk
dipresentasikan, artinya dipandang dari sifat dan jenis materi pelajaran memang materi pelajaran itu hanya mungkin dapat
dipahami oleh siswa manakala disampaikan oleh guru.
• Jika ingin membangkitkan keingintahuan siswa tentang topik
tertentu. •
Guru menginginkan untuk mendemonstrasikan suatu teknik atau prosedur tertentu untuk kegiatan praktik.
• Apabila seluruh siswa memiliki tingkat kesulitan yang sama
sehingga guru perlu menjelaskan untuk seluruh siswa. •
Apabila guru akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata- rata memiliki kemampuan rendah. Berdasarkan hasil penelitian
Ross Kyle, 1987 model ini sangat efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan untuk anak-anakyang memiliki
kemampuan kurang.
• Jika lingkungan tidak mendukung untuk menggunakan model
yang berpusat pada siswa.
b. Prinsip-prinsip Penggunaan Model Pembeiajaran Ekspositori
Dalam penggunaan model pembeiajaran ekspositori terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru.
Berorientasi pada Tujuan Walaupun penyampaian materi pelajaran merupakan ciri
utama dalam model pembeiajaran ekspositori melalui metode ceramah, namun tidak berarti proses penyampaian materi
tanpa tujuan pembelajaran; justru tujuan itulah yang harus menjadi pertimbangan utama dalam penggunaan model ini.
Karena itu sebelum model pembelajaran ini diterapkan terlebih dahulu guru harus merumuskan tujuan pembelajaran secara
jelas dan terukur.
Prinsip Komunikasi Proses
pembelajaran dapat
dikatakan sebagai
proses komunikasi, yangmenunjuk pada proses penyampaian pesan
darr seseorang sumber pesankepada seseorang atau sekelompok
orang penerima
pesan, Pesan
yang ingindisampaikan dalam hal ini adalah materi pelajaran yang
diorganisrr dan disusunsesuai dengan tujuan tertentu yang ingin dicapai.Dalam proses komunikasiguru berfungsi sebagai
sumber pesan dan siswa berfungsi sebagai penerimapesan.
Modul PLPG : TATA BOGA 52
Prinsip Kesiapan Dalam teori belajar koneksionisme, “kesiapan” rnerupakan
salah satu hukum belajar. Inti dari hukum belajar ini adalah bahwa setiap individu akan merespons dengan cepat dari
setiap stimulus manakala dalam dirinya sudah memiliki kesiapan; sebaliknya, tidak mungkin setiap individu akan
merespon setiap stimulus yang muncul manakala dalam dirinya belum memiliki kesiapan.
Yang dapat kita tarik dari dari hukum belajar ini adalah agar siswa dapat menerima informasi sebagai stimulus yang kita
berikan, terlebih dahulu kitaharus memposisikan mereka dalam keadaan siap baik secara fisik maupun psikis untuk
menerima pelajaran, Jangan mulai kita sajikan materi pelajaran, manakala siswa belum siap untuk menerimanya.
Prinsip Berkelanjutan Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa
untuk mau mempelajari materi pelajaran lebih lanjut. Pembelajaran bukan hanya berlangsung pada saat itu, akan
tetapi juga untuk waktu selanjutnya. Ekspositori yang berhasil adalah manakala melalui proses penyampaian dapat membawa
siswa pada situasi ketidakseimbangan disequilibrium, sehingga mendorong mereka untuk mencari dan menemukan atau
menambah wawasan melalui proses belajar mandiri.
c. Prosedur Pelaksanaan Model Ekspositori