Pengaruh Tingkat Kekayaan Daerah terhadap Kinerja Keuangan

47 Pemerintah dalam memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sangat didukung dengan aset yang besar. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Masdiantini dan Erawati 2016, size yang besar pada pemerintah daerah akan memberikan kemudahan pelaksanaan kegiatan maupun program-program pemerintah dalam memberi pelayanan masyarakat yang memadai. Dengan adanya size yang besar, pemerintah mempunyai kewajiban untuk meningkatkan akuntabilitas karena size yang besar akan diikuti dengan resiko penyalahgunaan yang besar. Hal ini dipertegas dalam penelitian Lin, et al. 2010, dan Kusumawardani 2012 yang menunjukkan bahwa ukuran size Pemda yang diukur dengan total aset berpengaruh positif terhadap kinerja Pemda kabupatenkota di Indonesia. Semakin besar ukuran pemerintah daerah maka akan meningkatkan kinerja keuangan pemerintah daerah. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis ketiga penelitian ini adalah Ukuran Pemerintah Daerah berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. H 3 : Ukuran Pemerintah Daerah berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah

4. Pengaruh Tingkat Kekayaan Daerah terhadap Kinerja Keuangan

Pemerintah Daerah Tingkat kekayaan daerah dapat diukur dengan PAD karena merupakan satu-satunya sumber keuangan yang berasal dari pengelolaan sumber daya pada daerah tersebut Artha, et al., 2015. Kemakmuran 48 dengan aset dan kekayaan yang besar tentu memiliki tekanan yang lebih besar dari masyarakat, untuk dapat mengelola dan menggunakan sumber daya yang dimiliki Pemda dalam rangka perbaikan kinerja Suryaningsih dan Sisdyani, 2016. Hal ini dipertegas dalam penelitian Mustikarini dan Fitriasari 2012 yang menyatakan Pemda dengan ukuran PAD yang besar dituntut untuk lebih baik dalam mengelola dan memanfaatkan aset serta kekayaan yang dimilikinya demi pelayanan kepada masyarakat. Semakin tinggi tingkat kekayaan daerah maka akan semakin baik kinerja keuangan pemerintah daerah. Oleh karena itu, hipotesis keempat dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: H 4 : Tingkat Kekayaan Daerah berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah 5. Pengaruh Tingkat Ketergantungan pada Pusat terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Disamping ukuran dan tingkat kekayaan Pemda, tingkat ketergantungan keuangan Pemda kabupatenkota terhadap Pemerintah Pusat juga berbeda-beda yang diwujudkan dalam bentuk penerimaan Dana Alokasi Umum DAU. Pemerintah akan memantau pelaksanaan dari alokasi DAU sehingga hal ini memotivasi Pemda untuk berkinerja lebih baik. Dengan demikian, semakin tinggi ketergantungan Pemda kepada masyarakatnya sehingga kinerja Pemda juga semakin meningkat Mustikarini dan Fitriasari, 2012. 49 Hal ini telah dibuktikan dalam penelitian Mustikarini dan Fitriasari 2012, Suryaningsih dan Sisdyani 2016, Coll, et al., 2006, dan dipertegas dalam penelitian Noviyanti dan Kiswanto 2016 yang menyatakan bahwa tingkat ketergantungan pada pusat berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Semakin tinggi tingkat ketergantungan pada pusat maka akan semakin baik kinerja keuangan pemerintah daerah. Berdasarkan penelitian sebelumnya maka, hipotesis kelima penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: H 5 : Tingkat Ketergantungan pada Pusat berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan serta pengaruh antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yaitu pengaruh opini audit, fungsi pengawasan DPRD, dan karakteristik pemerintah daerah terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi penelitian ini adalah Pemerintah Daerah di Indonesia yang berjumlah 542 pemerintah daerah berdasarkan Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri. Metode yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Adapun kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah sebagai berikut:

1. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah LKPD kabupatenkota tahun

2014 yang telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan BPK baik yang mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian WTP, Wajar Dengan Pengecualian WDP, Tidak Memberikan Pendapat TMP ataupun Tidak Wajar TW.