64
c. Ukuran Pemerintah Daerah
SIZE
Ukuran pemerintah daerah diukur dengan total aset yang dimiliki pemerintah daerah dalam penelitian Noviyanti dan Kiswanto
2016, Artha, et al. 2015, dan Mustikarini dan Fitriasari 2012. Aset daerah merupakan sumber daya pemerintah daerah.
ukuran aset suatu daerah dapat mempengaruhi kinerja keuangan dalam banyak hal Munir, 2015. Berikut perumusan dalam ukuran
pemerintah daerah:
d. Tingkat Kekayaan Daerah PAD
Tingkat Kekayaan Pemerintah Daerah diukur dengan Pendapatan Asli Daerah PAD karena merupakan satu-satunya
sumber keuangan yang berasal dari pengelolaan sumber daya pada daerah tersebut Artha, et al., 2015.
Menurut UU Nomor 33 Tahun 2004, Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber di
dalam daerahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pendapatan Asli Daerah ini terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil
pengelolaan kekayaan
daerah yang
dipisahkan, zakatinfaqshadaqah, lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.
Ukuran Pemerintah Daerah = Total Aset Rp. Miliar
65 Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Noviyanti
dan Kiswanto 2016, Artha, et al. 2015, dan Mustikarini dan Fitriasari, 2012 mengukur tingkat kekayaan daerah dengan
membandingkan Pendapatan Asli Daerah PAD dengan total pendapatan. Maka pada penelitian ini variabel tingkat kekayaan
diukur dengan rumus dibawah ini:
e. Tingkat Ketergantungan pada Pusat DAU
Penelitian yang dilakukan oleh Noviyanti dan Kiswanto 2016 dan Artha, et al. 2015, tingkat ketergantungan pada pusat diukur
dengan besarnya Dana Alokasi Umum DAU dibandingkan dengan total pendapatan. Dana Alokasi Umum merupakan dana yang
berasal dari Anggaran Pemerintah Belanja Negara APBN Suryaningsih dan Sisdyani, 2016.
Tingkat ketergantungan
menggambarkan ketergantungan
daerah terhadap sumber dana ekstern. Semakin tinggi tingkat ketergantungan mengandung arti bahwa tingkat ketergantungan
daerah terhadap bantuan pihak ekstern terutama pemerintah pusat dan provinsi semakin tinggi dan demikian pula sebaiknya
Pamungkas, 2013.
Tingkat Kekayaan Daerah = PAD
Total Pendapatan
66 Berdasarkan uraian tersebut, maka tingkat ketergantungan pada
pusat diukur dengan menggunakan rumus:
Berikut ini adalah ringkasan operasionalisasi variabel penelitian yang dapat dilihat dalam Tabel 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3. 1 Operasional Variabel
Bersambung ke halaman berikutnya…
Variabel Akronim
Indikator Sumber Data
Skala Varibel Dependen
Kinerja Keuangan
Pemerintah Daerah Y
Heriningsi h dan
Marita, 2013
KNJ PADTotal
pendapatan transfer
daerah LHP Tahun
2015 dari Pusat
Informasi dan
Komunikasi PIK
BPK Rasio
Variabel Independen
Opini Audit X1
Herining- sih dan
Marita, 2013
OPINI 1 = WTP;
0 = Non WTP
IHPS I dan II Tahun
2015 diunduh dari
www.bpk. go.id
Nominal
Fungsi Pengawa-
san DPRD X2
Arifianti, et al., 2013
FPDPRD Jumlah
Anggota DPRD
Jumlah Anggota
DPRD diunduh dari
www.kpu. go.id
Rasio
Tingkat Ketergantungan pada Pusat = DAU
Total Pendapatan
67
Tabel 3. 1Lanjutan
S Sumber: Data diolah 2016
Variabel Akronim
Indikator Sumber
Data Skala
Ukuran Pemerintah
Daerah X3
Mustikari- ni dan
Fitriasari, 2012
SIZE Total Aset
Rp. Miliar LHP Tahun
2015 dari Pusat
Informasi dan
Komunikasi PIK
BPK Rasio
Tingkat Kekayaan
Daerah X4
Noviyanti dan
Kiswanto, 2016
PAD PADTotal
Pendapatan LHP Tahun
2015 dari Pusat
Informasi dan
Komunikasi PIK BPK
Rasio
Tingkat Ketergantu
ngan dengan
Pusat X5 Noviyanti
dan Kiswanto,
2016 DAU
DAUTotal Pendapatan
LHP Tahun 2015 dari
Pusat Informasi
dan Komunikasi
PIK BPK. Rasio
68
BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum dan Objek Penelitian
Penelitian ini menggunakan populasi pemerintah daerah kabupatenkota yang ada di Indonesia pada tahun 2014. Sampel pemerintah daerah
kabupatenkota yang berhasil diperoleh dalam penelitian ini sebanyak 152 dengan total data 505 kabupatenkota. Fokus penelitian ini adalah mengetahui
pengaruh opini audit, fungsi pengawasan DPRD, dan Karakteristik Pemerintah Daerah terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah.
Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling untuk menentukan sampel, sehingga sampel dalam penelitian ini merupakan
pemerintah daerah kabupatenkota yang memiliki kriteria yang sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang digunakan adalah opini audit, jumlah DPRD,
jumlah penduduk, total aset daerah, pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, total pendapatan, total pendapatan transfer daerah kabupatenkota di
Indonesia. Data opini audit diperoleh dari ikhtisar hasil pemeriksaan semester I dan
II Tahun 2015 yang dipublikasikan oleh BPK dengan situs www.bpk.go.id. Data yang berkaitan dengan karakteristik pemerintah daerah seperti total aset
terdapat dalam neraca di Laporan Hasil Pemeriksaan LHP 2015, serta total pendapatan asli daerah, total dana alokasi umum, total pendapatan, dan total
pendapatan transfer daerah terdapat dalam Laporan Realisasi Anggaran LRA di Laporan Hasil Pemeriksaan LHP 2015.