Gambar 11. Xilem dan floem pada akar tumbuhan paku
Sumber: Bold et al 1980
2.3 Pemeriksaan Histologi Tumbuhan
Histologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari struktur mikroskopis atau karakteristik sel dan fungsi dari jaringan dan organ dengan beberapa metode
tertentu. Metode tersebut dilakukan untuk mendapatkan informasi yang sama namun berbeda cara secara detail dari media dan jenis media yang digunakan
untuk sampel. Hal tersebut termasuk metode untuk menerangkan dan pemendaran pada mikroskop, dimana spesimen dapat dipotong pada bagian tengah
15-40 mikrometer tanpa menggunakan medium penstabil keadaan segar, dalam cryofluids keadaan beku, atau ditanam dalam bahan seperti parafin atau
dalam formula plastik lainnya. Metode lain yang dikerjakan dengan mikroskop elektron tidak membutuhkan media penanaman spesial untuk persiapan preparat
Scanning Electron Microscopy atau menggunakan sampel yang ditanam dalam plastik Transmission Electron Microscopy untuk cara ini sampel dipotong
sangat kecil 65-100 nanometer Trigiano et al 2005. Hasil preparat histologis pada tumbuhan dapat menunjukkan informasi
yang tidak didapat melalui pemeriksaan secara visual. Banyak penelitian baik dilakukan secara in vitro maupun in vivo bisa dimengerti karena adanya penelitian
secara histologi. Sebagai contoh, somatik embrio dapat diproduksi di permukaan daun, tetapi mungkin morfologi yang menyimpang tidak akan diketahui. Dengan
menggunakan metode histologi dan pemeriksaan anatomi dengan cermat, para peneliti akan dapat melihat karakteristik somatik embrio. Contoh lain dari teknik
histologi digunakan untuk melihat struktur spesifik asli dari tumbuhan. Perkembangan histologi dapat dipelajari dari waktu ke waktu secara teratur
Floem Xilem
dengan melihat jaringan sampel atau langsung dilihat pada jaringan dewasa Trigiano et al 2005.
2.4 Mempersiapkan Preparat
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam mempelajari histologi adalah membuat preparatnya terlebih dahulu. Metode pembuatan preparat dapat
dibagi menjadi tiga macam, yaitu preparat segar, preparat utuh whole mount, dan preparat yang dilakukan proses penanaman embedding. Proses pembuatan
preparat segar dilakukan dengan melakukan sayatan melintang yang tipis pada daun dan diletakkan pada gelas objek. Setelah itu dapat ditetesi dengan pewarna
dan ditutup dengan gelas penutup. Pada saat penutupan harus hati-hati agar tidak ada gelembung udara. Proses pembuatan preparat utuh whole mount merupakan
metode pembuatan preparat secara utuh. Biasanya tanaman yang akan diamati adalah tanaman dengan ukuran kecil, apabila ukuran tanaman terlalu besar dapat
dilakukan proses pemangkasan terlebih dahulu. Proses pembuatan preparat ini terdiri dari beberapa tahap seperti fiksasi bertahap, penggunaan xylol berseri,
pewarnaan, inkunasi, dehidrasi, dan perekatan ke gelas preparat, dan dilakukan penutupan Kiernan 1988.
Pembuatan preparat dengan metode embedding terdiri dari 5 macam. Metode tersebut antara lain gelatin embedding, paraffin embedding, nitrocellulose
embedding, double embedding, dan embedding pada plastik Kiernan 1988. Proses embedding pada objek menggunakan media gelatin merupakan metode
lama yang sudah digantikan dengan resin. Metode ini mirip dengan metode parafin dimana gelatin tidak dapat menembus jaringan dan hanya mengelilingi
jaringan dan mengisi ruang yang kosong. Gelatin tidak dapat dihilangkan, karena warnanya sangat kuat tetapi tidak mengganggu warna penampakan objek. Media
embedding yang sejenis dengan gelatin adalah agar dan polycrylamide. Paraffin embedding merupakan suatu metode yang paling umum digunakan. Metode ini
banyak digunakan karena lebih mudah dan lebih cepat serta material kering dapat disimpan lebih lama. Nitrocellulose embedding merupakan metode embedding
menggunakan padatan dengan nama celloidin, Parlodion, Necolloidin, dan low- viscosity nitrocellulose. Larutan nitrocellulose ditempatkan pada botol dengan
tutup memutar. Larutan ini merupakan larutan yang mudah terbakar. Biasanya
larutan ini dicampurkan dengan volume yang sama dengan etanol dan dietil eter Kiernan 1988.
Pembuatan preparat
embedding juga
dapat dilakukan
dengan menggunakan double embedding. Metode ini menggunakan kombinasi
nitrocellulose dan lilin cair. Metode ini digunakan pada objek yang mengandung jaringan keras dan lunak. Metode embedding dengan plastik resin merupakan
metode embedding yang digunakan untuk mikroskop elektron. Prinsip pembuatan preparat dengan metode ini sederhana, dimana objek diinfiltrasi dengan monomer
reaktif molekul kecil dimana polymerized membentuk plastik molekul besar. Bahan resin lebih keras dibandingkan dengan lilin atau nitrocellulose, sehingga
memungkinkan memotong lebih tipis untuk mikroskop elektron Kiernan 1988 .
2.5 Pembuatan Preparat dengan Metode Parafin