antioksidan  dan  serat  pangan.  Pada  sayuran  terdapat  kandungan  gizi  baik  makro maupun  mikro.  Kandungan  gizi  makro  terdiri  dari  karbohidrat,  protein,  dan
lemak,  sedangkan  golongan  mikro  terdiri  dari  vitamin  dan  mineral  Haris  dan Karmas  1989.  Zat-zat  gizi  menyediakan  kebutuhan  sel-sel  tubuh  yang  beraneka
rag am.  Sebagai  “mesin  hidup”,  sel  memerlukan  energi,  bahan-bahan
pembangunan  dan  bahan-bahan  untuk  memperbaiki  bagian  yang  rusak  dengan menggunakan zat-zat gizi Muchtadi 2001.
2.6.1  Protein
Semua  makhluk  hidup  memerlukan  protein.  Manusia  dan  binatang memerlukan  protein  yang  berasal  dari  tanaman,  sedangkan  tanaman  sanggup
membangun protein dari bahan-bahan yang diperoleh dari tanah dan udara sekitar Suhardjo  dan  Kusharto  1988.  Protein  terbentuk  dari  unsur-unsur  organik  yaitu
karbon,  hidrogen,  oksigen  dan  nitrogen.  Beberapa  protein  juga  mengandung unsur-unsur  mineral  yaitu  fosfor,  sulfur  dan  besi.  Molekul  protein  tersusun  dari
satuan-satuan  dasar  kimia  yaitu  asam  amino.  P rotein  berfungsi  sebagai  bahan
dasar  pembentuk  sel-sel  dan  jaringan  tubuh.  Selain  itu,  protein  juga  berperan dalam  proses  pertumbuhan,  pemeliharaan,  dan  perbaikan  jaringan  tubuh  yang
mengalami  kerusakan.  Sayuran  yang  mengandung  protein  adalah  yang  berasal dari  biji-bijian,  seperti  kacang  panjang,  buncis,  dan  kecambah  Wirakusumah
2007. Berdasarkan  dapat  atau tidaknya  disintesis  oleh  tubuh,  asam-asam  amino
digolongkan  menjadi  dua  golongan  yaitu  :  1  asam  amino  esensial  tidak  dapat disintesis  oleh  tubuh,  sehingga  perlu  disuplai  dari  bahan  makanan  dan  2  asam
amino  non  esensial  dapat  disintesis  oleh  tubuh  dari  asam  lemak  dan  senyawa nitrogen.  Bagi  orang  dewasa  terdapat  8  macam  asam  amino  esensial  yaitu  :
isoleusin,  leusin,  lisin,  metionin,  fenilalanin,  treonin,  triptofan,  dan  valin. Sedangkan  bagi  bayi  selain  kedelapan  asam  amino  tersebut  histidin  dan  arginin
tergolong esensial. Asam amino yang tergolong nonesensial adalah tirosin, sistin, glisin,  serin,  asam  glutamat,  asam  aspartat,  alanin,  prolin.  Kadang-kadang  orang
menggolongkan  tirosin  dan  dan  sistin  sebagai  asam  amino  semi  esensial Muchtadi 2001.
Untuk  menganalisis kandungan protein pada  bahan pangan digunakan uji yang  berdasarkan  kandungan  nitrogen  metode  Kjeldhall.  Kandungan  protein
dapat  dihitung  dengan  mengalikan  total  nitrogen  dengan  6,25  menggunakan metode Kjeldhall dengan katalis Cu Dierenfeld dan  McCann 1999. Kandungan
protein  tidak  sama  untuk  protein  non  nitrogen  dengan  protein  nitrogen Huyghebaert 2003.
2.6.2  Lemak