Prinsip-prinsip Motivasi Belajar Motivasi Belajar

25

b. Prinsip-prinsip Motivasi Belajar

Menurut Kenneth H. Hoover yang dikutip oleh Oemar Hamalik 2003: 114 mengemukakan bahwa prinsip-prinsip motivasi belajar terdiri dari beberapa hal. Hal tersebut disebutkan dibawah ini: 1. Pujian lebih efektif daripada hukuman. 2. Para siswa mempunyai kebutuhan psikologis yang bersifat dasar yang perlu mendapat kepuasan. 3. Motivasi yang bersumber dari dalam individu lebih efektif daripada motivasi yang berasal dari luar. 4. Tingkah laku perbuatan yang serasi sesuai dengan keinginan perlu dilakukan penguatan reinforcement. 5. Motivasi mudah menjalar kepada orang lain. 6. Pemahaman yang jelas terhadap tujuan akan merangsang motivasi belajar. 7. Tugas-tugas yang dibebankan oleh diri sendiri akan menimbulkan minat yang lebih besar untuk melaksanakannya daripada tugas- tugas yang dipaksakan dari luar. 8. Ganjaran yang berasal dari luar kadang-kadang diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat belajar. 9. Teknik dan prosedur pembelajaran yang bervariasi adalah efektif untuk memelihara minat siswa. 10. Minat khusus yang dimiliki oleh siswa bermanfaat dalam belajar dan pembelajaran. Minat khusus itu mudah ditransferkan menjadi minat untuk mempelajari bidang studi atau dihubungkan dengan masalah tertentu dalam bidang studi. 11. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk merangsang minat belajar bagi siswa yang lambat, ternyata tidak bermakna bagi siswa yang tergolong pandai, karena adanya perbedaan tingkat kemampuan. Karena itu, guru yang hendak membangkitkan minat belajar siswa agar menyesuaikan upayanya dengan kondisi siswa bersangkutan. 26 12. Kecemasan dan frustasi yang lemah kadang-kadang dapat membantu siswa belajar menjadi lebih baik. Keadaan emosi yang lemah dapat mendorong perbuatan yang lebih energik. Guru hendaknya memperhatikan keadaan ini supaya dapat memanfaatkan dalam proses pembelajaran. 13. Kecemasan yang serius akan menyebabkan kesulitan belajar, dan mengganggu perbuatan belajar siswa, karena perhatiannya akan terarah pada hal lain. Akibatnya, kegiatan belajarnya tidak efektif. 14. Tugas-tugas yang terlampau sulit dikerjakan dapat menyebabkan frustasi pada siswa, bahkan dapat mengakibatkan demoralisasi dalam belajar, yakni perbuatan yang tidak wajar. Karena itu guru harus mempertimbangkan tingkat kesulitan tugas. 15. Masing-masing siswa memiliki kadar emosi yang berbeda satu dengan yang lainnya. Ada siswa yang mengalami kegagalan justru tumbuh semangatnya untuk belajar giat. Ada pula siswa yang selalu mengalami keberhasilan justru menjadi cemas terhadap kemungkinan terjadinya kegagalan belajar. 16. Pengaruh kelompok umumnya lebih efektif dalam motivasi belajar dibandingkan dengan paksaan orang dewasa. Itu sebabnya, guru yang ingin membimbing siswa belajar hendaknya mengarahkan siswa kearah nilai kelompok, sehingga mereka belajar lebih aktif. 17. Motivasi yang kuat erat hubungannya dengan kreativitas. Dengan strategi pembelajaran tertentu, motivasi belajar dapat ditunjukkan kearah kegiatan kreatif. Apabila motivasi yang dimiliki siswa diberi berbagai tantangan, maka akan tumbuh kegiatan kreatifnya.

c. Fungsi Motivasi Belajar

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT AKUNTANSI SISWA JURUSAN AKU

0 0 18

PENDAHULUAN HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT AKUNTANSI SISWA JURUSAN AKUNTANSI SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN DIKLAT 2010/2011.

0 2 15

Hubungan antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar.

0 1 145

Hubungan antara persepsi siswa terhadap profesionalisme guru, kedisiplinan dan motivasi belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus SMA BOPKRI II Yogyakarta.

0 0 144

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI GAYA MENGAJAR GURU, PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 148

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 0 153

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI GAYA MENGAJAR GURU, DISIPLIN SISWA, MOTIVASI BELAJAR SISWA, DAN FASILITAS BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 177

Hubungan antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar - USD Repository

0 0 143

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU FISIKA DENGAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

0 2 107

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR, IKLIM KELAS, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 188