19 Ahli lain yang mengemukakan tentang kompetensi guru adalah Nana Sudjana
2005: 18, menyebutkan bahwa kompetensi guru itu dapat dibedakan menjadi tiga bidang. Bidang tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1 Kompetensi kognitif
, artinya kemampuan intelektual, seperti penguasaan mata pelajaran, pengetahuan mengenai cara mengajar, pengetahuan
mengenai belajar dan tingkah laku individu, pengetahuan tentang bimbingan penyuluhan, pengetahuan tentang administrasi kelas,
pengetahuan tentang cara menilai hasil belajar siswa, pengetahuan tentang kemasyarakatan serta pengetahuan umum lainnya.
2 Kompetensi bidang sikap
, artinya kesiapan dan kesediaan guru terhadap berbagai hal yang berkenaan dengan tugas dan profesinya. Misalnya sikap
menghargai pekerjaannya, mencintai dan memiliki perasaan senang terhadap mata pelajaran yang dibinanya, sikap toleransi terhadap teman
profesinya, punya kemauan keras untuk meningkatkan hasil pekerjaannya. 3
Kompetensi perilakuperformance, artinya kemampuan guru dalam
berbagai keterampilanberperilaku, seperti keterampilan mengajar, mem- bimbing, menilai, menggunakan alat bantu pengajaran, bergaul atau
berkomunikasi dengan siswa, keterampilan menumbuhkan semangat belajar siswa, menyusun persiapanperencanaan mengajar, keterampilan
melaksanakan administrasi kelas, dan lain-lain. Perbedaan dengan kompetensi kognitif terletak dalam sifatnya. Kalau kompetensi kognitif
berkenaan dengan aspek teori atau pengetahuannya, pada kompetensi perilaku yang diutamakan adalah praktekketerampilan melaksanakannya.
Sudah barang tentu ketiga bidang kompetensi di atas tidak berdiri sendiri, tetapi saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Ketiga
bidang tersebut mempunyai hubungan hierarkhis, artinya saling mendasari satu sama lain. Kompetensi yang satu mendasari kompetensi yang lain.
c. Persepsi Siswa Tentang Profesionalisme Guru
Keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar didalam kelas kergantung pada ketertarikan siswa terhadap guru. Guru sebagai pelaksana
20 pendidikan juga sangat menentukan keberhasilan pendidikan sebab guru
secara langsung mempengaruhi, membina dan mengembangkan kemampuan siswa agar menjadi manusia cerdas, terampil dan bermoral tinggi. Untuk
menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru yang profesional yang harus menguasai betul seluk-beluk pendidikan dan
pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya. Guru profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki
pengalaman yang kaya di bidangnya. Atau dengan kata lain, profesionalisme guru adalah kemampuan dan keahlian khusus yang dimiliki dalam bidang
keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal.
Persepsi siswa tentang profesionalisme guru adalah tanggapan penerimaan langsung yang berupa gambaranbekas yang tinggal dalam
ingatan siswa terhadap orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya
sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Persepsi siswa tentang profesionalisme guru antara siswa satu dengan lainnya berbeda. Persepsi ini
akan berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa. Persepsi siswa yang kurang baik terhadap profesionalisme guru akan mengganggu proses belajar mengajar
sehingga prestasi yang dicapai oleh siswa kurang memuaskan. Sebaliknya persepsi siswa yang baik terhadap profesionalisme guru akan mendukung
proses belajar mengajar sehingga prestasi yang dicapai oleh siswa akan memuaskan.
Aspek-aspek yang terkandung dalam profesionalisme guru meliputi 1 aspek kompetensi profesional, 2 aspek kompetensi pribadi, dan 3 aspek
kompetensi sosial. Penelitian ini menitik beratkan pada aspek kompetensi profesional sehingga aspek kompetensi pribadi dan sosial hanya sebagai
pelengkap saja. Kompetensi profesional terdiri dari menguasai bahan, mengelola proses belajar mengajar, mengelola kelas, menggunakan media dan
sumber pengajaran, menguasai landasan pendidikan, mengelola interaksi belajar mengajar, mengenal fungsi layanan bimbingan dan penyuluhan,
21 menilai prestasi belajar siswa, mengenal administrasi sekolah, memahami
prinsip-prinsip dan interaksi hasil penelitian. Kompetensi pribadi terdiri dari berkepribadian menyenangkan dan pantas menjadi panutan siswa. Kompetensi
sosial terdiri dari peranan guru dalam kegiatan di lingkungan kesejawatan dan peranan guru dalam lingkungan di luar sekolah.
2. Motivasi Belajar