Perusahaan pertama yang memproduksi perlengkapan kode batang untuk perdagangan retail adalah Monach Marking. Pemakaian di dunia industri pertama kali
oleh Plessey Telecommunications. Pada tahun 1972, Toko Kroger di Cincinnati mulai menggunakan bull’s-eye code. Selain itu, sebuah komite dibentuk dalam grocery
industry untuk memilih kode standar yang akan digunakan di industri.
9
3. Jenis-jenis Barcode
10
a. Barcode satu dimensi linier barcode Untuk barcode satu dimensi ini ada beberapa jenis namun yang umum
digunakan hanya enam jenis : 1 EAN singkatan dari European Article Number. Terdapat dua tipe utama
bacode EAN. Yaitu EAN 13 yang menampilkan tiga belas digit dan EAN 8 yang mengkodekan delapan digit.
2 UPC singkatan dari Universal Product Code diciptakan oleh Amerika Serikat. Jenis ini setara dengan EAN. Kode-kode UPC mudah dilihat mata yang tak
terlatih yang hamper tepat sama dengan kode-kode EAN, tetai hanya akan mengkodekan dua belas digit UPC-A dan delapan digit UPC-E
3 Interleaved 2 of 5 atau ITF, tipe barcode ini merupakan simbologi yang hanya terdiri dari angka-angka tetapi panjangnya dapat berubah-ubah.
4 Code 39 atau code 3 of 9, merupakan kode pertama berupa Alpha Numeric huruf dan angka. Kode tersebut dapat membaca seluruh huruf besar abjad
dan karakter angka serta karakter tambahan sperti - + dan spasi. Huruf kecil tidak dapat dikodekan. Code 39 juga dimulai dan diakhiri dengan tanda
9
www.wikipedia.co.id diakses pada 17 Agustus 2014 pukul 22.48 wib
10
www.handalsoftware.com diakses pada 18 Agustus 2014 pada pukul 23.05 wib
bintang yang dikenal sebagai karakter startstop dan hanya boleh digunakan pada awal dan akhir kode.
5 CODABAR, seperti code 39 tetapi hanya angka-angka dan - + saja yang dapat dikodekan. Karakter alpha tidak dapat dikodekan. Codabar juga
menggunakan karakter startstop, yaitu A, B, C dan D. untuk kode ini sudah tidak digunakan lagi pada dewasa ini.
6 Code 128, merupakan simbol barcode yang namanya mendefinisikan kemampuannya untuk mengkodekan seluruh karakter ASCII 128. Simbol ini
juga terkenal karena kemampuannya mengkodekan karakter-karakter tersebut dengan menggunakan unsur kode per-karakter yang lebih sedikit sehingga
menghasilkan kode yang lebih padat. b. Barcode dua dimensi