f.  Defisiensi proses
penempatan karyawan,
penilaian kinerja
individu memungkinkan  organisasi  untuk  menilai  ketepatan  proses  penempatan  individu
sebagai karyawan dalam suatu organisasi. g.  Mengindikasikan ketidak akuratan informasi, penilaian kinerja dapat menunjukan
ketidak akurata informasi yang berhubungan dengan SDM dalam organisasi. h.  Mendeteksi  kesalahan  rancangan  pekerjaan,  tingkat  kinerja  individu  yang
diketahui  melalui  penilaian  kinerja  dapat  menunjukan  ada  tidaknya  kesalahan rancangan pekerjaan dalam organisasi.
i.  Kesempatan  kerja  yang  sama,  penilaian  kinerja  dapat  memberi  jaminan  kepada setiap  individu  untuk  mendapatkan  kesempatan  kerja  yang  sama  dan  adil  dalam
suatu organisasi. j.  Tantangan-tantangan  eksternal,  penilaian  kinerja  yang  dilakukan  oleh  organisasi
dapat  menunjukan  kemungkinan  adanya  factor-faktor  di  luar  organisasi  yang dapat mempengaruhi kinerja individu.
k.  Umpan  balik  pada  SDM,  penilaian  kinerja  dapat  mendorong  individu  untuk memberikan  umpan  balik  yang  sesuai  pada  setiap  individu  dalam  organisasi
tersebut.
4. Aspek-aspek Kinerja
Aspek-aspek yang dapat mendorong keberhasilan sebuah organisasi meliputi: a.  Aspek kompetensi
Menurut  Richard  Boyatzis  1983  dari  penelitiannya  terhadap  lebih  dari 2000  manajer  dalam  berbagai  posisi  manajemen  yang  berbeda  memberikan
kesimulan  tentang  berbagai  karakteristik  tertentu  yang  tidak  lain  adalah
kompetensi  yang  telah  memengaruhi  kinerja  efektif  berbagai  organisasi  dan  dari berbagai level manajemen.
14
Sedangkan  menurut  Lyle  Spencer    Signe  Spencer  1993,  karakteristik dasar  kompetensi  memiliki  hubungan  kausal  atau  sebab  akibat  dengan  kriteria
yang  dijadikan  acuan  efektif  atau  berperformansi  superior  di  tempat  kerja  atau situasi tertentu. Kriteria yang dijadikan acuan adalah:
15
1  Karakteristik dasar, bahwa kompetensi harus bersifat mendasar dan mencakup kepribadian  seseorang  dan  dapat  memprediksikan  sikap  seorang  pada  situasi
tertentu yang sangat bervariasi dan pada aktivitas pekerjaan tertentu; 2  Hubungan  kausal,  bahwa  kompetensi  dapat  menyebabkan  atau  digunakan
untuk memprediksikan performansi superior seseorang; 3  Kriteria  yang  dijadikan  acuan  berarti  bahwa  kompetensi  secara  nyata  akan
memprediksikan seseorang yang bekerja dengan baik atau buruk sebagaimana terukur pada kriteria spesifik atau standar.
b.  Aspek budaya organisasi Budaya organisasi akan mempengaruhi anggota organisasi dalam mencapai
tujuan  organisasi.  Menurut  Robins  2003,  budaya  organisasi  terbentuk  dari persepsi subjektif anggota organisasi terhadap nilai-nilai inovasi, toleransi risiko,
tekanan  pada  tim,  dan  dukungan  orang.
16
Sedangkan  menurut  John  Kotter James  Haskett  dalam  buku  yang  berjudul  Corporate  Culture  and  Performance,
sebagai hasil dari penelitian terhadap 207 perusahaan ternama di Amerika Serikat yang dilakukan selama bertahun-tahun, sampai pada suatu kesimpulan bahwa :
14
Sudarmanto,  Kinerja  dan  Pengembangan  Kompetensi  SDM:  Teori,  Dimensi  Pengukuran,  dan Implementasi dalam Organisasi,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, h.30.
15
Sudarmanto,  Kinerja  dan  Pengembangan  Kompetensi  SDM:  Teori,  Dimensi  Pengukuran,  dan Implementasi dalam Organisasi,
h.31
16
Ibid h.34.