4.2 Iklim dan Hidrologi
Kondisi iklim di provinsi Bengkulu ditandai dengan jumlah curah hujan yang cukup tinggi, yaitu: rata-rata 2000-3000 mmtahun, dengan rata-rata hari
hujan antara 100-250 haritahun. Hari hujan rata-rata 20 haribulan dengan jumlah hari hujan terendah 18 hari yang terjadi pada bulan Mei dan September,
sedangkan hari hujan tertinggi selama 23 hari terjadi pada bulan November dan Desember. Curah hujan yang cukup tinggi di Provinsi Bengkulu dapat
menyebabkan erosi, seperti yang telah diidentifikasi bahwa lebih kurang 22.647 ha lahan di wilayah Provinsi Bengkulu mengalami erosi yang tersebar tiap
kabupaten. Erosi yang cukup besar terjadi di Kabupaten Rejang Lebong.
4.3 Topografi
Berdasarkan keadaan alam dan letaknya, maka wilayah provinsi Bengkulu mempunyai ketinggian dari permukaan laut yang berbeda-beda. Keadaan
ketinggian wilayah Provinsi ini sangat bervariasi mulai dari 0-100 m, 100-500 m, 500-1000 m dan lebih besar 1000 m. Berdasarkan konsisi geologinya, pembagian
kelas ketinggian tersebut dapat dibedakan dalam lima formasi, yaitu: formasi batuan andesit, formasi telisa atas, formasi telisa bawah, formasi kristalin, formasi
neogen, dan formasi alluvial.
4.4 Morfologi
Secara geomorfologi atau bentuk permukaan bumi, Provinsi Bengkulu dapat
dibedakan menjadi empat bentuk daerah, yaitu: 1.
Dataran Pantai Dataran ini terdapat di sepanjang pantai, yang membentang dari Muko-Muko
sampai Padang Guci. Umumnya daerah ini sempit dan terdapat cekungan dan rawa- rawa.
2. Dataran Alluvial
Dataran ini berada memanjang di belakang dataran pantai yang mempunyai lebar berkisar antara 5-10 km, umumnya daerah ini mempunyai kesuburan
tanah cukup tinggi.
3. Dataran Lipatan
Daerah ini hampir memanjang sejajar dengan dataran alluivial dengan ketinggian antara 100-400 m diatas permukaan laut. Daerah ini antara lain
meliputi Lumbuk Pinang, Beringin Tambun dan Hulu Sungai Ipuh. 4.
Daerah Vulkanik Daerah ini menempati sebagian besar Pegunungan Bukit Barisan yang
merupakan jalur pegunungan patahan dan kompleks vulkanik dengan pusat erupsi di luar Provinsi Bengkulu.
4.4.1 Keadaan Sosial Ekonomi Masyarakat
Provinsi Bengkulu terdiri dari beberapa kabupaten, di antaranya yang merupakan lokasi penelitian adalah Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten
Kaur, dan Kabupaten Seluma. Pertumbuhan penduduk sangat tinggi. Masyarakat Provinsi Bengkulu pada umumnya menggantungkan hidupnya dengan bertani.
Dilihat dari tingkat pendapatan daerah per kapita, Provinsi Bengkulu mengalami perkembangan angka PDRB per kapita yang cukup tinggi. Penduduk provinsi
Bengkulu sebagian besar berbudaya melayu, dengan titik berat kepada tradisi ninik mamak yang berorientasi pada tradisi minang. Sebagian besar penduduk
Bengkulu masih matrilineal dengan keturunan garis keturunan ibu sebagai garis keturunan.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN