Uji Validitas dan Reliabilitas

Tabel 17. Variabel-variabel reflektif yang mencerminkan kompetensi karyawan Konstruk Indikator Keterangan Knowledge Y 1 KNO1 Semakin menyadari bahwa keselamatan kerja merupakan tanggung jawab manajer lini KNO2 Semakin mengetahui prosedur perilaku kerja yang aman KNO3 Semakin mengetahui potensirisiko bahaya yang mungkin terjadi KNO4 Semakin mengetahui cara menanggulangi risiko yang telah terjadi KNO5 Semakin memahami bahwa tindakan preventif adalah solusi yang terbaik Skill Y 2 SKL1 Mampu menjadi role model dalam berperilaku kerja yang aman di unitnya SKL2 Mampu memotivasi bawahan untuk selalu menerapkan standard keselamatan kerja SKL3 Mampu mengkomunikasikan informasi terkait permasalahan keselamatan kerja dengan jelas SKL4 Mampu memberi feedbacktanggapan ketika berdiskusi tentang masalah keselamatan kerja SKL5 Memiliki hasrat mendengar yang lebih kuat terkait dengan permasalahan keselamatan kerja Self Concept Y 3 SEL1 Menjadi lebih sistematis dalam mempraktekkan prosedur kerja SEL2 Semakin percaya diri dalam mencapai nihil kecelakaan SEL3 Semakin disiplin dalam menjalankan standard keselamatan kerja SEL4 Selalu mengecek ulang pekerjaan yang telah dilakukan untuk menghindari potensi kesalahan Trait Y 4 TRA1 Dapat lebih mengontrol emosi TRA2 Dapat lebih memberikan perhatian terhadap permasalahan keselamatan kerja TRA3 Menjadi lebih tegas dalam memberikan sanksi TRA4 Menjadi lebih transparan dalam memberikan laporanaudit kecelakaan kerja Motive Y 5 MOT1 Semakin tertantang untuk memikul tanggung jawab yang lebih besar MOT2 Semakin terdorong untuk meningkatkan kesadaran unit kerja akan pentingnya keselamatan kerja MOT3 Semakin termotivasi untuk membangun hubungan yang positif antara peningkatan kinerja operasional dan keselamatan kerja di unit kerja saya MOT4 Menjadi lebih berinisiatif untuk mengantisipasi kesalahan kerja yang mungkin terjadi MOT5 Terdorong untuk selalu mengagendakan keselamatan kerja dalam rapat-rapat kerja

4.6.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum hasil pengolahan Path Modeling Partial Least Square dianalisis dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas terlebih dahulu agar model layak dan dapat dipercaya hasil intepretasinya. Pada model formatif tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Hal ini dikarenakan antar indikator formatif tidak saling berkorelasi sehingga ukuran internal konsistensi composite reliability tidak diperlukan untuk menguji reliabilitas konstruk formatif Ghozali 2008. Pada model reflektif, dilakukan tiga pengujian untuk menentukan validitas dan reliabilitas, yaitu convergent validity, discriminant validity, dan composite reliability. Convergent validity dari model pengukuran dengan model reflektif indikator dinilai berdasarkan korelasi antara item score dengan construct score. Grafis model pengukuran awal dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8. Output grafis SmartPLS sebelum estimasi ulang Pada penelitian ini variabel indikator reflektif dikatakan memenuhi syarat convergent validity apabila nilai loadingnya di atas 0,5. Pada Gambar 13 diketahui bahwa nilai loading TRA3 sebesar 0,432 atau kurang dari 0,5. Hal ini menunjukkan indikator TRA3 tidak valid. Hasil outer loading sebelum estimasi ulang dapat dilihat pada Lampiran 9. Berdasarkan penjelasan di atas, maka indikator TRA3 dikeluarkan dari model karena tidak valid. Selanjutnya model diestimasi ulang dengan mengeluarkan droping TRA3, hasil output grafik SmartPLS dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9. Output grafis SmartPLS setelah estimasi ulang Pada gambar di atas, indikator TRA3 telah dikeluarkan dari model pengukuran. Setelah dilakukan estimasi ulang, nilai loading masing-masing indikator reflektif di atas 0,50. Hal tersebut menunjukkan bahwa syarat convergent validity telah terpenuhi. Setelah outer model diestimasi ulang dengan mengeliminasi TRA3 maka nilai loading semua indikator reflektif di atas 0,5. Hal ini menunjukkan bahwa syarat convergent validity telah terpenuhi. Hasil outer loading setelah estimasi ulang dapat dilihat pada Lampiran 10. Langkah selanjutnya setelah syarat convergent validity terpenuhi adalah menguji discriminant validity. Discriminant validity dari model pengukuran indikator reflektif dinilai berdasarkan cross loading pengukuran dengan konstruk. Jika korelasi konstruk dengan item pengukuran lebih besar daripada ukuran konstruk lainnya, maka akan menunjukkan bahwa konstruk laten memprediksi ukuran pada blok yang lebih baik daripada ukuran blok lainnya. Tabel cross loading untuk menguji discriminant validity dapat dilihat pada Lampiran 11. Tabel crossloading menunjukkan bahwa korelasi konstruk knowledge dengan indikator KNO1, KNO2, KNO3, KNO4, KNO5 lebih tinggi dibandingkan korelasi antara indikator-indikator tersebut dengan konstruk lainnya. Korelasi konstruk motive dengan indikator MOT1, MOT2, MOT3, MOT4, MOT5 lebih tinggi dibandingkan korelasi antara indikator-indikator tersebut dengan konstruk lainnya. Korelasi konstruk self concept dengan indikator SEL2, SEL3, SEL4 lebih tinggi dibandingkan korelasi antara indikator-indikator tersebut dengan konstruk lainnya, hanya indikator SEL1 yang tidak menunjukkan korelasi tertinggi dengan konstruk self concePT Korelasi konstruk skill dengan indikator SKL1, SKL2, SKL3, SKL4 lebih tinggi dibandingkan korelasi antara indikator-indikator tersebut dengan konstruk lainnya, hanya indikator SKL5 yang tidak menunjukkan korelasi tertinggi dengan konstruk skill. Korelasi konstruk trait dengan indikator TRA1, TRA2, TRA4 lebih tinggi dibandingkan korelasi antara indikator-indikator tersebut dengan konstruk lainnya. Syarat discriminant validity telah terpenuhi. Setelah pengujian validitas indikator diketahui, selanjutnya dilakukan uji validitas konstruk. Model dikatakan baik apabila nilai AVE Average Variance Extracted masing-masing konstruk reflektif nilainya lebih besar dari 0,5. Nilai AVE dari masing-masing konstruk dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Nilai AVE dan composite reliability Konstruk Nilai AVE Composite reliability Knowledge 0,606 0,885 Skill 0,497 0,830 Self Concept 0,518 0,810 Trait 0,649 0,847 Motive 0,546 0,857 Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai AVE masing-masing konstruk lebih besar dari 0,5. Hanya konstruk skill yang memiliki nilai AVE kurang dari 0,5. Di samping uji validitas, dilakukan juga uji reliabilitas konstruk menggunakan composite reliability. Composite reliability digunakan untuk mengukur internal consistency. Konstruk dinyatakan memiliki reliabilitas yang baik atau reliabel jika nilai composite reliability di atas 0,70 dengan tingkat kesalahan sebesar 5. Berdasarkan di atas diketahui composite reliability knowledge sebesar 0,885; composite reliability skill sebesar 0,830; composite reliability self concept sebesar 0,810; composite reliability trait sebesar 0,847; composite reliability motive sebesar 0,857. Hasil output composite reliability masing- masing konstruk reflektif di atas 0,70. Artinya, masing-masing konstruk reflektif memiliki reliabilitas yang baik. Setelah model memenuhi asumsi convergent validity, discriminant validity, validitas konstruk, dan reliabilitas konstruk, maka model dapat dianalisis dan diintepretasikan.

4.6.2 Indikator-indikator yang