sebagai pimpinan garda terdepan. Seorang supervisor yang berpengalaman tentu tidak akan membiarkan karyawannya mendapat kecelakaan. Bukan
juga tidak mungkin, para manajer dan pimpinan tertinggi perusahaan tersebut akan ikut dikaitkan dengan tragedi kecelakaan tersebut.
Daftar lini manajemen di PT Tirta Investama dapat dilihat pada Lampiran 7. Berikut adalah tanggung jawab dari seorang manajer lini:
1. Mengetahui prosedur dan praktek kerja aman untuk aktivitas di departemen atau lokasi tanggung jawabnya.
2. Berkontribusi terhadap standar dan peraturan baku yang sudah dijalankan.
3. Menjalankan standar dan aturan keselamatan kerja. 4. Merencanakan aktivitas K3 di unit kerjanya masing-masing.
5. Berpartisipasi dalam kegiatan audit, investigasi kecelakaan, dan analisis risiko.
6. Memastikan sistem dan peralatan keselamatan kerja berfungsi dengan baik.
7. Memotivasi karyawannya untuk selalu berperilaku kerja yang aman. 8. Memastikan karyawannya sudah terlatih dalam melakukan prosedur
kerja yang aman. 9. Mengawasi perilaku karyawan dan mengkoreksi apabila terjadi situasi
atau perilaku kerja yang tidak aman.
4.2. Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama penelitian dapat diketahui karakteristik responden. Hal-hal yang mencakup dalam karakteristik
responden meliputi jenis kelamin, usia, lama bekerja, tingkat pendidikan, dan jumlah bawahan. Responden yang terlibat dalam penelitian ini terdiri dari seluruh
manajer lini di PT Tirta Investama Depo Kawasan yang telah mengikuti pelatihan WISE Leadership yang berjumlah 50 orang. Karakteristik responden selengkapnya
dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Karakteristik responden
PRIA 82
WANITA 18
JENIS KELAMIN
≤ 30 THN
6 31-40
THN 32
41-50 THN
56 50
THN 6
USIA
6-10 THN
2 11-15
THN 30
16-20 THN
38 20 THN
30
MASA KERJA
SMA 48
DIPLOMA 16
SARJANA 36
PENDIDIKAN TERAKHIR
≤ 5 ORANG
38
6-10 ORANG
18 11-15
ORANG 26
16-20 ORANG
8 20
ORANG 10
JUMLAH BAWAHAN
Pada Gambar 6, diketahui berdasarkan jenis kelamin, karyawan lebih didominasi oleh responden pria yaitu sebesar 82 persen atau 41 orang, sedangkan
18 persen atau 9 orang berjenis kelamin wanita. Berdasarkan usia, karyawan didominasi dengan usia antara 41
–50 tahun yaitu sebesar 56 persen atau 28 orang, sedangkan untuk karyawan dengan kelompok
usia dibawah 30 tahun dan di atas 50 tahun masing-masing sebesar 6 persen atau 3 orang. Dari informasi di atas dapat dikatakan bahwa manajer lini masih berada
pada batas usia produktif masa kerja. Dalam usia karyawan saat ini mereka masih dapat menyerap pengetahuan baru yang mendukung pekerjaannya, sehingga
memungkinkan karyawan untuk menerima dan menjalankan ilmu yang diperoleh dari suatu program pelatihan.
Berdasarkan latar belakang pendidikan formalnya, sebagian besar karyawan memiliki tingkat pendidikan SMA yaitu sebesar 48 persen atau 24 orang,
karyawan dengan tingkat pendidikan S1 sebesar 36 persen atau 18 orang, sedangkan karyawan dengan tingkat pendidikan D3 sebesar 16 persen atau 8
orang. Dari hasil penyebaran kuesioner dapat dikatakan bahwa berdasarkan latar belakang pendidikannya didominasi oleh karyawan dengan pendidikan setingkat
SMA dan S1 sebesar 84 persen atau 42 orang. Berdasarkan pengalaman kerja di PT Tirta Investama, sebesar 98 persen atau
49 orang karyawan telah bekerja selama lebih dari sepuluh tahun, yang didominasi oleh karyawan dengan masa kerja antara 16-20 tahun sebesar 38
persen atau 19 orang, sedangkan hanya 1 orang atau 2 persen karyawan yang memiliki pengalaman kerja di bawah 10 tahun.
Berdasarkan jumlah bawahan yang dipimpinnya, sebagian besar karyawan memiliki 5 orang bawahan yaitu sebesar 38 persen atau 19 orang, sedangkan
karyawan yang memiliki 16 –20 bawahan berjumlah 4 orang atau 8 persen.
4.3. Tabulasi Silang