xxxvi b. Dasar pengambilan keputusan dijelaskan sejelas-jelasnya.
c. Semua pihak yang terlibat secara hukum diberikan kesempatan untuk memberikan masukan dalam pengambilan keputusan.
d. Pihak yang lemah dijaga dari kemungkinan tindakan sewenang wenang pihak yang lebih kuat.
e. Semua pihak yang terkait memiliki akses terbuka dan kesempatan yang sama dalam sistem yang ada.
f. Sistem yang digunakan relatif stabil dan konsisten. g. Sistem tersebut haruslah cukup fleksibel dan responsif terhadap
perubahan kondisi dan situasi tertentu. Sedangkan menurut Cascio 2003:542, suatu prosedur dikatakan adil
apabila a konsisten, b bebas dari bias c berdasarkan informasi yang akurat, dan d dapat dipertangungjawabkan dan berdasarkan etika moral dan standar
yang berlaku.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Procedural Justice
Menurut Mc Farlin dan Sweeny 1992 ada beberapa faktor yang mempengaruhi procedural justice, yaitu: mengindikasikan bahwa persepsi karyawan mengenai procedural justice dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
a Karakteristik tugas, yaitu sifat dari pelaksanaan tugas karyawan itu sendiri beserta segala konsekuensi yang diterimanya. Kejelasan dari karakteristik
tugas dan proses evaluasinya akan meningkatkan persepsi karyawan terhadap procedural justice yang pada akhirnya juga dapat meningkatkan
komitmen organisasi dan trust terhadap supervisor atau atasan.
xxxvii b Tingkat kepercayaan bawahan terhadap supervisor, yaitu sejauhmana
kepercayaan karyawan terhadap atasannya tidak lepas dari konsep peran dan kepemimpinan yang ada. Semakin tinggi tingkatan kepercayaan
karyawan terhadap atasannya akan semakin positif pula persepsi procedural justice dalam suatu organisasi.
c Frekuensi feedback dalam proses komunikasi, dimana semakin sering feedback dilakukan akan semakin positif persepsi mengenai procedural
justice dalam suatu organisasi. d Kinerja manajerial, yaitu sejauhmana peraturan yang ada ditetapkan secara
fair dan konsisten terhadap semua karyawan serta menghargai mereka tanpa adanya bias personal akan meningkatkan persepsi karyawan
terhadap procedural justice yang pada akhirnya dapat meningkatkan kepuasan kerja, komitmen, dan involvement.
e Budaya organisasi, yaitu persepsi bersama mengenai sistem dan nilai yang dianut dalam suatu organisasi pada dasarnya akan berpengaruh pula
terhadap procedural justice.
Sejalan dengan konsep di atas Rhoades, Eisenberger dan Armeli 2001 juga mengindikasikan bahwa persepsi karyawan mengenai procedural justice dipengaruhi oleh faktor-faktor diatas.
Pada kebanyakan perusahaan, hal terpenting yang bisa dilakukan untuk menjamin procedural justice adalah dengan memberikan kapasitas pada
karyawan baik secara individu maupun kelompok untuk didengar. Yaitu suatu cara mengkomunikasikan keinginan mereka melalui ”voice systems”. Sistem
xxxviii ini mempunyai empat fungsi, antara lain: menjamin perlakuan adil terhadap
karyawan; memberikan suatu keadaan di mana perlakuan yang tidak adil dapat ditindaklanjuti; membantu meningkatkan efektifitas perusahaan; serta
memperbaiki loyalitas dan komitmen karyawan Cascio, 2003:544.
D. Supervisor Support