xxvii dalam suatu hubungan sosial. Dukungan organisasional dipengaruhi oleh
interaksi seseorang dengan organisasi dimana organisasi tersebut memberikan pujian, dukungan dan persetujuan. Sedangkan Blau dalam Rhoades et al.,
2001 menyatakan bahwa perceived organizational support dipengaruhi oleh frekuensi, keekstriman, dan usaha pemberian pujian dan penghargaan, serta
rewards lainnya seperti gaji, penilaian kinerja, job enrichment, dan pengaruh kebijakan organisasi.
Eisenberger et al., 2002 mengidentifikasikan kejujuran, dukungan supervisor, reward organisasi dan kondisi kerja yang baik sebagai sifat
organisasi yang berpengaruh positif terhadap perceived organizational support. Dukungan organisasi terhadap karyawan dapat meliputi : organisasi dapat
diandalkan, organisasi dapat dipercaya, organisasi memperlihatkan minat anggota, dan organisasi memperhatikan kesejahteraan anggota. Kondisi kerja
yang menyenangkan seperti adanya kesempatan promosi, system reward, pemberian fasilitas, dan kesempatan mendapatkan pelatihan juga akan
memberikan kontribusi terhadap Perceived Organizational Support.
2. Anteseden Perceived Organizational Support
Perceived Organizational Support dapat dipengaruhi oleh berbagai aspek dari perlakuan organisasi terhadap karyawan, yang pada akhirnya
mempengaruhi interpretasi karyawan mengenai motif-motif organisasional yang menjadi dasar perlakuan itu. Hal ini menunjukkan bahwa derajat
xxviii dukungan yang karyawan inginkan dari organisasi bervariasi bergantung dari
situasinya Eisenberger et al., 2002. Menurut Wayne et al., 1997 banyak hal yang bisa dilakukan oleh
organisasi dalam memberikan penghargaan terhadap karyawannya. Hal yang paling menonjol bagi karyawan adalah dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi,
penghargaan terhadap peningkatan kinerja biasanya berkaitan dengan meningkatnya upah. Pada penelitian Armeli et al.,; Lynch et al., dalam
Eisenberger et al., 2002 dukungan organisasi dipengaruhi pula oleh kebijakan dan keputusan yang menunjukan perhatian organisasi terhadap kesejahteraan
karyawan. Wayne et al., 1997 beranggapan bahwa perasaan kewajiban yang
mendasari dukungan organisasi adalah sejarah keputusan organisasi. Beberapa diantaranya dibuat oleh atasan terdahulu atau oleh atasan pada level lebih tinggi
yang tidak membawahi pekerja secara langsung. Shore et al., dalam Einsenberger et al., 2002 juga mengatakan bahwa keadilan tentang pembuatan
keputusan yang berhubungan dengan distribusi SDM, mempunyai pengaruh yang kuat terhadap dukungan organisasi yang diindikasi oleh Perceived
Organizational Support.
3. Konsekuensi Perceived Organizational Support
Persepsi bahwa karyawan dihargai oleh organisasi menguatkan keyakinan karyawan bahwa organisasi akan memenuhi kewajibannya untuk
xxix mengenali sikap dan perilaku karyawan, memberi rewards yang mereka
inginkan. Rewards ini bisa dalam bentuk informal seperti penghargaan dan mentoring maupun formal seperti promosi dan kenaikan gaji Wayne et al.,
1997. Armeli et al., dalam Eisenberger et al., 2002 mengatakan bahwa
dukungan organisasi dapat membantu memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial dan emosional karyawan, yang pada akhirnya menciptakan kewajiban
karyawan untuk membalas jasa kepada organisasi. Tingginya level dukungan organisasi akan menciptakan perasaan untuk memenuhi kewajiban karyawan
bukan hanya merasa bahwa mereka harus memiliki komitmen kepada organisasi, melainkan juga merasa berkewajiban untuk memberi balas jasa atas
komitmen yang diberikan organisasi dengan menunjukkan perilaku yang mendukung tujuan organisasi.
Perceived Organizational Support dapat memperkuat pengharapan karyawan bahwa organisasi akan memberi pemahaman yang simpatik dan
bantuan material untuk berhubungan dengan situasi stres di tempat kerja atau di rumah, yang akan membantu memenuhi kebutuhan terhadap dukungan
emosional Rhoades et al., 2001 Perceived Organizational Support juga merupakan upaya untuk
memberi penghargaan, perhatian, dan peningkatan kesejahteraan kepada setiap karyawan sesuai dengan usaha yang diberikan bagi organisasi. Dukungan
xxx organisasi ini pada dasarnya merupakan sesuatu yang senantiasa diharapkan
setiap karyawan. Bila karyawan merasakan adanya dukungan dari organisasi dan dukungan itu sesuai dengan norma, keinginan, dan harapannya maka
karyawan dengan sendirinya akan memiliki komitmen untuk memenuhi kewajibannya pada organisasi. Dan karyawan tentunya tidak akan pernah
meninggalkan organisasi, karena karyawan sudah memiliki rasa atau ikatan emosional yang kuat terhadap organisasi tempat dia bekerja Eisenberger et al.,
2002.
B. Organizational Rewards