lvi affective commitment. Dalam penelitian Rhoades et al., 2001 juga
diketemukan bahwa perceived Organizational Support merupakan kontribusi dari affective commitment.
H. 1 : Perceived Organizational Support memiliki pengaruh yang positif terhadap
affective commitment.
2. Pengaruh Procedural Justice terhadap Affective Commitment dengan mediasi Perceived Organizational Support.
Shore Shore dalam Eisenberger et al., 2002 mengatakan bahwa Procedural justice berhubungan dengan distribusi sumber daya manusia, yang
mempunyai pengaruh kuat terhadap perceived organizational support dengan diindikasikan oleh perhatian organisasi terhadap kesejahteraan karyawannya.
Pada penelitian Faloso dalam Rhoades et al., 2001 mengatakan bahwa procedural justice berhubungan positif dengan perceived organizational
support. Pada penelitian Eisenberger et al., 2002 menemukan bahwa variabel procedural justice, perceived organizational support, dan affective commitment
mempunyai hubungan satu sama lain, baik procedural justice sebagai anteseden dari perceived organizational support dan affective commitment, lalu perceived
organizational support merupakan anteseden dari affective commitment, serta affective commitment merupakan konsekuensi dari perceived organizational
support. Dan dalam penelitian Rhoades et al., 2001 menemukan bahwa procedural justice memiliki pengaruh positif terhadap affective commitment
lvii yang dimediasi oleh perceived organizational support. Dengan terujinya ketiga
variabel tersebut dalam penelitian Rhoades et al., 2001 maka diharapkan, akan didapat hasil yang sama bahwa procedural justice memiliki pengaruh
positif terhadap affective commitment yang dimediasi oleh perceived organizational support.
H. 2 : Procedural justice memiliki pengaruh positif terhadap affective commitment
yang dimediasi oleh perceived organizational support.
3. Pengaruh Organizational Rewards terhadap Affective Commitment dengan mediasi Perceived Organizational Support.
Menurut teori organizational rewards, peluang untuk mendapatkan penghargaan dalam suatu penilaian adalah hal positif dari kontribusi karyawan
dan hal itu sangat berperan untuk perceived organizational support, yang pada gilirannya hal tersebut akan meningkatkan affective commitment. Dalam
penelitian Wayne et al., 1997, mengatakan bahwa organizational rewards berhubungan positif dengan perceived organizational support. Gregersen;
Mottaz, dalam Rhoades et al., 2001 menemukan bahwa organizational rewards berhubungan positif dengan affective commitment. Gaeertner dan
Nollen dalam Wayne et al., 1997 menyatakan bahwa imbalan rewards akan meningkatkan perceived organizational support yang pada akhirnya
mendorong terciptanya affective commitment. Tidak jauh berbeda Gregersen dalam Eisenberger et al., 2001, juga mengindikasikan bahwa imbalan
lviii rewards yang baik akan mendorong terciptanya affective commitment yang
lebih tinggi. Dalam Rhoades et al., 2001 juga menemukan bahwa organizational rewards berhubungan positif dengan affective commitment yang
dimediasi oleh perceived organizational support.
H. 3 : Organizational rewards