commit to user 18
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kualitas pembelajaran merupakan mutu nilai baikguna suatu proses kegiatan belajar
mengajar yang dipengaruhi oleh unsur-unsur belajar yang saling berkaitan erat satu sama lain dalam mencapai tujuan pembelajaran.
2. Hakekat Pembelajaran Akuntansi
a. Pengertian pembelajaran
Menurut Undang-undang RI No 20 tahun 2003 pasal 1 butir 20 dalam Udin.S. Winata Putra 2008:1.20 pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran sebagai suatu konsep paedagogik secara teknis dapat diartikan
sebagai upaya sistematik dan sistemik untuk menciptakan lingkungan belajar yang potensial menghasilkan proses belajar yang bermuara pada pekembengan potensi
individu sebagai peserta didik. Menurut Gagne, Briggs dan Wanger dalam Udin.S. Winata Putra 2008:1.18,
”Instruction is a set of events that affect learners in such a way that learning is facilited” yang artinya serangkaian kegiatan yang
dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
merupaan serangkaian kegiatan yang wajib kita lakukan dan kita berikan kepada anak-anak kita anak didik karena ia merupakan kunci sukses untuk menggapai
masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan imu pengetahuan yang tinggi.
b. Pengertian akuntansi
Definisi Akuntansi menurut American Accounting Association dalam Alam.S 2004:2
mendefinisikan pengertian akuntansi sebagai “suatu proses pengidentifikasian, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi, yang
memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas oleh mereka yang menggunakan informasi keuangan tersebut”.
Dalam buku A Statement of Basic Accounting Theory ASOBAT, Akuntansi diartikan sebagai “Proses mengidentifikasikan, mengukur, dan
commit to user 19
menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam hal mempertimbangkan berbagai alternatif dalam mengambil kesimpulan oleh para
pemakainya .” Syafri, 2003: 4. Akuntansi merupakan mata pelajaran yang
mengkaji tentang suatu sistem untuk menghasilkan informasi berkenaan dengan transaksi keuangan. Informasi tersebut dapat digunakan dalam rangka
pengambilan keputusan dan tanggung jawab dibidang keuangan, baik oleh pelaku ekonomi swasta Akuntansi Perusahaan, pemerintah Akuntansi Pemerintah,
ataupun organisasi masyarakat lainnya Akuntansi Publik. Setiap mata pelajaran mempunyai karakteristik yang khas. Demikian juga
halnya dengan mata pelajaran Akuntansi. Mata pelajaran Akuntansi memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Akuntansi merupakan seperangkat pengetahuan untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.
b. Materi Akuntansi berupa pokok-pokok bahasan dari pengertian secara umum pencatatan transaksi keuangan, penyusunan laporan keuangan baik perusahaan
jasa, dagang, maupun koperasi sampai pada analisis laporan keuangan tersebut c. Pokok-pokok bahasan tersebut diurutkan sesuai dengan sekuensial proses
akuntansi dari bukti transaksi sampai menjadi laporan keuangan. Depdiknas, 2002: 3
Adapun fungsi mata pelajaran akuntansi di SMK salah satunya adalah mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, sikap rasional, teliti, jujur, dan
bertanggungjawab melalui prosedur pencatatan, pengelompokan, pengikhtisaran transaksi keuangan, penyusunan laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan SAK. Selain mempunyai fungsi, pelajaran akuntansi di SMK juga mempunyai tujuan yaitu membekali tamatan SMK dalam berbagai kompetensi
dasar. Hal itu dimaksudkan agar mereka menguasai dan mampu menerapkan konsep-konsep dasar, prinsip, dan prosedur akuntansi dengan benar sehingga
dapat menerjunkan para siswa ke masyarakat dan juga memberikan manfaat bagi siswa.
Untuk mempelajari Akuntansi dibutuhkan logika berpikir kreatif dan keterampilan berhitung yang baik. Oleh karena itu dalam mempelajari Akuntansi
commit to user 20
tidak bisa dilakukan hanya pada saat menjelang ulangan harian atau ujian saja. Apalagi materi Akuntansi saling berurutan dan berkaitan antara satu dengan yang
lainnya. Peserta didik harus berpikir secara komprehensif dan menyeluruh dalam mempelajari mata pelajaran ini.
Pada mata pelajaran Akuntansi, aspek yang dinilai dari siswa adalah aspek kognitif dan aspek afektif. Penilaian dapat dilakukan selama proses belajar
mengajar mata pelajaran Akuntansi berlangsung dengan menggunakan berbagai macam teknik penilaian yang telah dipersiapkan dan secara berkelannjutan oleh
guru. Untuk mendapatkan gambaran mengenai perkembangan kemajuan belajar siswa maka pelaksanaan penilaian harus dilakukan secara berkelanjutan, akurat
dan konsisten dari pokok bahasan satu ke pokok bahasan selanjutnya baik dalam bentuk angka, simbol maupun huruf yang diperoleh melalui berbagai instrumen
penilaian.
3. Motode Student Fasilitator And Explaining