commit to user 24
selecting the important issues and preparing key questions around which to structure a discussion.
In each session teaching staff need to focus not just on the content and whether key points are being adequately covered, but also on making sure
students reflect on the way the process is being managed by the facilitator, highlighting and reinforcing good approaches and tactfully pointing out
where approaches are not working as well and why. Dengan mencalonkan siswa sebagai fasilitator akan membuat siswa lebih
percaya diri dan mempersiapkan materi serta mendalaminya dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Fasilitator diberi petunjuk, isyarat dan
pendekatan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan disampaikan temanya. Fasilitator bukan hanya bertugas sebagai penjawab pertanyaan saja,
namun peran fasilitator disini lebih kepada proses penyampaian materi dan mengatur jalannya diskusi atau proses pembelajaran. Disini tugas guru
meyakinkan siswa lain tentang yang disampaikan fasilitator denga memberikan penguatan terhadap pendekatan yang disampaikan fasilitator dan mengamati
sekaligus sebagai pengarah proses pembelajaran agar tidak melenceng dari tujuan pembelajaran itu sendiri.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Yeni Saraswati 2009 dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan
Pembelajaran Kooperatif Model Student Facilitator and Explaining SFAE untuk Meningkatkan Minat Belajar Fisika dan Prestasi Belajar Siswa Kelas
VIII B SMP Negeri 1 Singosari” yang menyimpulkan bahwa minat belajar fisika siswa kelas VIII B mengalami peningkatan nilai rata-rata yang cukup
baik yaitu pada siklus I sebesar 74, pada siklus II meningkat menjadi 89. Peningkatan nilai rata-rata prestasi belajar siswa sebelum diberi tindakan
sebesar 66, pada siklus I meningkat sebesar 76, pada siklus II meningkat sebesar 87. Keterlaksanaan pembelajaran model student facilitator and
explaining SFAE pada siklus I mencapai prosentase sebesar 73 dan pada siklus II meningkat sebesar 91..
2. Musriah 2009 dalam penelitiannya yang berjudul ”PENINGKATAN
KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
commit to user 25
MELALUI METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII di SMP Negeri 2 Grobogan
” yang menyimpulkan bahwa keaktifan siswa meningkat dengan penerapan
metode pembelajaran student fasilitator and explaining dibandingkan dengan siswa yang metode konvensional
.
C. Kerangka Berfikir
Kerangka berpikir merupakan alur penalaran yang sesuai dengan tema dan masalah penelitian serta didasarkan pada kajian teoritis. Siswa belajar adalah
untuk mendapatkan pengetahuan melalui segenap rangkaian kegiatan yang dilakukan secara sadar yang mengakibatkan perubahan perilaku sebagai hasil dari
pengalaman. Pembelajaran Akuntansi di kelas XII SMK Kristen 1 Surakarta berlangsung monoton dimana dalam proses belajar mengajar didominasi oleh
ceramah sehingga siswa merasa jenuh dan kurang termotivasi. Pembelajaran yang demikian membuat siswa kurang aktif dan kreatif, serta kurang menguasai
kompetensi yang diharapkan. Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran akuntansi di
SMK Kristen 1 Surakarta adalah kurangnya perhatian dan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Banyak siswa yang menghindar mengerjakan tugas dan
tidak fokus mengikuti pembelajaran sehingga pemahaman mereka sangat kurang. Hal ini menjadi permasalahan bagi guru dalam membangkitkan minat, motivasi
belajar, keaktifan, dan prestasi siswa serta upaya meningkatkan kualitas pembelajaran akuntansi.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan pemilihan model pebelajaran yang tepat. Model pembelajaran adalah seperangkat prosedur yang
dapat digunakan oleh guru untuk merancang bahan-bahan pelajaran dan membimbing pembelajar siswa guna mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan. Model pembelajaran disusun untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu dan dapat dijadikan pilihan, artinya guru boleh memilih model
pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Peneliti menawarkan metode pembelajaran Student Fasilitator And
commit to user 26
Explaining agar suasana belajar yang lebih hidup kondusif dan dapat
memberikan motivasi baru bagi siswa dalam pembelajaran akuntansi keuangan. Dengan menerapkan metode pembelajaran Student Fasilitator And
Explaining diharapkan kualitas pembelajaran dapat meningkat. Peningkatan kualitas pembelajaran dapat diukur dengan berbagai macam indikator. Namun
peneliti membatasi beberapa indikator yang dapat menunjukkan peningkatan kualitas pembelajaran. Yang pertama adalah suasana kelas hidup yaitu proses
pembelajaran tidak didominasi oleh guru dengan ceramah namun ada hubungan timbal-balik antar guru dengan murid. Kedua adalah siswa lebih aktif dalam
proses belajar mengajar yaitu lebih aktif bertanya apabila kurang paham dan lebih aktif menjawab pertanyaan yang diberikan guru maupun teman yang kurang tahu.
Ketiga adalah motivasi siswa dalam belajar meningkat, hal ini dapat dilihat dari kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran dimana mereka dapat
belajar terlebih dahulu sebelum pembelajaran dilaksanakan. Siswa dapat mempelajari materi yang akan disampaikan dirumah atau ditempat lain yang
mendukung untuk belajar. Keempat adalah pemahaman materi lebih dikuasai oleh siswa, karena siswa telah belajar terlebih dahulu sehingga ketika pembelajaran
berlangsung tinggal memperdalam hal-hal yang kurang mereka pahami. Dan yang kelima adalah prestasi belajar meningkat karena siswa telah siap dan menguasai
materi yang diberikan, kelima indikator tersebut saling berkaitan erat dan saling mempengaruhi dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Dengan meningkatnya
kualitas pembelajaran, siswa diharapkan lebih aktif dan kreatif dalam belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.
Kerangka berpikir ini digambarkan dengan skema secara holistik dan sistematik. Selaras dengan judul penelitian yang diambil, yaitu
“Upaya Peningkatkan Kualitas Pembelajaran Akuntansi Dengan Model Student
Fasilitator And Explaining Pada Siswa Kelas XII SMK Kristen 1 Surakarta Tahun Ajaran 20102011
”, maka dapat digambarkan kerangka pemikiran
sebagai berikut:
commit to user 27
indikator
Gambar 3. Alur Kerangka Berfikir
D. Hipotesis Tindakan