commit to user 9
Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa
Muhibbin Syah, 2008: 150. Vernon A Madnesen 1983 san Peter Sheal 1989 dalam jurnal Drs. H. Erman Suherman, M.Pd mengemukakan bahwa
kebermaknaan belajar tergantung bagaimana cara belajar. Jika belajar hanya dengan membaca kebermaknaan bisa mencapai 10, dari mendengar 20, dari
melihat 30, mendengar dan melihat 50, mengatakan mengkomunikasikan mencapai 70, dan belajar dengan melakukan dan mengkomunikasikan bisa
mencapai 90. Dari uraian di atas implikasi terhadap pembelajaran adalah bahwa kegiatan pembelajaran identik dengan aktivitas siswa secara optimal, tidak cukup
dengan mendengar dan melihat, tepai harus dengan hands-on, minds-on, konstruksivis, dan daily life kontekstual.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses untuk mendapatkan pengetahuan melalui segenap rangkaian kegiatan yang
dilakukan secara sadar yang mengakibatkan perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman.
b. Pengertian Kualitas Pembelajran
Undang-undang system pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 11 ayat 1 mengamanatkan kepada pemerintah dan pemerintah daerah untuk
menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu berkualitas bagi setiap warga negara. Terwujudnya pendidikan yang bermutu menumbuhkan upaya yang
terus menerus untuk selalu meningkatkan kualitas pendidikan. Upaya peningkatan kualitas pendidikan memerlukan upaya peningkatan kualitas pembelajaran
instructional quality karena muara dari berbagai program pendidikan adalah terlaksananya program pembelajaran yang berkualitas. Oleh karena itu, usaha
meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan tercapai tanpa adanya peningkatan kualitas pembelajaran.
Peningkatan kualitas pembelajaran memerlukan upaya peningkatan kualitas program pembelajaran secara keseluruhan karena hakikat kualitas pembalajaran
adalah merupakan kualitas implementasi dari program pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya. Upaya peningkatan kualitas pembelajaran memerlukan
commit to user 10
informasi hasil evaluasi terhadap kualitas program pembelajaran sebelumnya. Dengan demikian, untuk dapat melakukan pembaharuan program pendidikan,
termasuk didalamnya adalah program pembelajaran kegiatan evaluasi terhadap program yang sedang berjalan maupun telah berjalan sebelumnya perlu dilakukan
dengan baik. Untuk dapat menyususn program yang lebih baik, hasil evaluasi program sebelumnya merupakan acuan yang tidak dapat ditinggalkan.
Pembelajaran merupakan suatu upaya untuk mengubah tingkah laku siswa ke arah yang lebih baik. Pembelajaran dikatakan berkualitas apabila siswa
berpartisipasi aktif dalam proses belajar mengajar serta menguasai kompetensi yang akan dijadikan sebagai standar penilaian hasil belajar Mulyasa,2002
Partisipasi aktif siswa diantaranya: aktif mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat Semiawan,1986 dalam Laela Nurfitria:55
dengan judul MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PADA KONSEP LINGKUNGAN MELALUI PENDEKATAN SETS DENGAN
MODEL PBI DI SMA MASEHI 1 PSAK SEMARANG. Dalam konsep manajemen mutu, menurut Sudarwan Danim Eko Puto
Widyoko :8 mutu pendidikan dilihat dari empat aspek perspektif, yaitu masukan, proses, luaran atau prestasi belajar, dan dampak atau utilitas lulusan. Dengan
demikan, kebiasaan menilai mutu proses pembelajaran hanya dengan melihat dari prestasi belajar siswa semata tidaklah tepat. Dilihat dari pendekatan sistem
pemecahan masalah, prestasi belajar siswa yang buruk bukanlah suatu masalah, melainkan gejala atau indikator adanaya masalah. Disebut bukan masalah karena
prestasi belajar siswa yang buruk adalah sebuah realitas. Rahasia mengenai faktor- faktor apa yang mempengaruhi buruknya hasil belajar siswa, stategi manajemen
sekolah macam apa yang harus diterapkan, strategi pembelajaran apa ang harus dikemas agar siswa tahu bagaimana memecahkan masalahnya sendiri. jurnal Dr.
S. Eko Putro Widoyoko. Menurut Cox 2006 : 8 dalam jurnal Dr. S. Eko Putro Widoyoko
mengemukakan bahwa kualitas program pembelajaran tergantung pada sarana dan prasarana pembelajaran, aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran
dan personal yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran baik itu guru dan siswa.
commit to user 11
Kualitas pembelajaran merupakan ukuran yang menunjukkan seberapa tinggi kualitas interaksi antar guru dengan siswa yang terjadi dalam tempat pembelajaran
ruang kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran. Interaksi tersebut melibatkan guru dan siswa yang dilakukan dalam lingkungan tertntu dengan dukungan sarana
dan prasarana tertentu. Pendidik dan peserta didik merupakan dua jenis status yang dimiliki oleh
manusia-manusia yang memainkan peran fungsional dalam wilayah aktivitas yang terbingkai sebagai dunia pendidikan. Antara pendidik dan peserta didik terikat
oleh suatu tata nilai terpola yang menopang terjadinya proses belajar mengajar sesuai dengan posisi yang diperankan. Semenjak penyusunan perencanaan
pengajaran sampai kepada evaluasi pengajaran telah melibatkan proses hubungan timbal balik antara guru dan murid baik secara langsung maupun tidak langsung
demi mencapai tujuan kegiatan. Ciri khas tujuan tersebut mengindikasikan bahwa iklim dan orientasi tugas belajar-mengajar selalu mengupayakan terjalinnya
transformasi nilai substansi pendidikan agar sampai pada level pemahaman para murid dengan indikasi terpenuhinya kriteria peningkatan kemampuan pribadi baik
pada ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik. Kualitas pembelajaran akan tergantung dan dipengaruhi oleh : guru, siswa,
kurikulum, sarana dan prasarana, fasilitas pembelajaran, lingkungan kelas dan iklim kelas, konteks dan lain-lain. Hal tersebut dapat terlihat dalam gambar
berikut :
Gambar 1. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pembelajaran Guru
Fasilitas
Lingkungan Kurikulum
Lain-lain Konteks
Sarana Siswa
Kualitas Metode
commit to user 12
Guru dan Peran Guru dalam Proses Pembelajaran Sejak lahirnya pekerjaan mengajar, orang selalu berusaha untuk
meningkatkan prestasi belajar subjek didik. Di dalam proses pembelajaran, guru memegang peranan yang sangat penting. Untuk dapat diharapkannya hasil
maksimal dari perannya, perlu mencermati perilaku guru, konteks, siswa, kurikulum, metode, dan sarana. Keenam unsur ini berpengaruh terhadap kualitas
pembelajaran. Guru merupakan satu-satunya unsur yang mampu mengubah unsur- unsur lain menjadi bervariasi. Sebaliknya unsur-unsur yang lain tidak dapat
mengubah guru menjadi bervariasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru merupakan unsur yang mempunyai peran amat penting bagi terwujudnya
pembelajaran, menurut kualitas yang dikehendaki.
Bagan 1 : Tugas-tugas Guru Menurut Uzer Usman, 2000 jurnal hubungan guru dan murid
Tugas Guru
Profesi Melatih
Mendidik
Mengajar
Meneruskan mengembangkan nilai-niai hidup
Meneruskan mengembangkan ilmu pengetahuan teknilogi
Mengembangkan keterampilan dan pengembangannya
Kemanusiaan
Menjadi orang tua
Autoidentifikasi Auto pengertian :
Homoludens Homopuber
homosapiens
Transformasi diri
Kemasyarakatan
Mendidik dan mengajar masyarakat untuk menjadi warga Negara yang
bermoral pancasila
Mencerdaskan bangsa Indonesia
commit to user 13
Guru adalah manusia. Manusia adalah unik. Setiap manusia memiliki spesifikasi sendiri-sendiri. Dengan adanya keunikan itulah terlahir situasi
pembelajaran yang unik. Selain itu kualitas pembelajaran akan bervariasi sesuai dengan waktu seorang guru bekerja. Situasi pembelajaran yang tercipta oleh
seorang guru akan berbeda da ri waktu ke waktu. Oleh karena itu unsur “waktu”
dalam bagian ini akan lebih tepat jika diperluas menjadi unsur “konteks” Proses pembelajaran yang ideal tentunya memiliki keseimbangan antara
materi pembelajaran dari sisi keluasan dan kedalamannya dibandingkan dengan waktu yang tersedia, dan kompetensi yang harus dicapai. Begitu juga, waktu yang
tersedia seyogyanya mampu mengakomodasikan penyajian materi pembelajaran yang sistematis dan kontekstual, serta mengakomodasi partisipasi aktif siswa
secara maksimal. Di samping itu, proses pembelajaran yang ideal tentu akan dapat menarik manfaat yang optimal dari perkembangan dan kemajuan bidang ilmu,
teknologi, dan seni, misalnya melalui pengintegrasian informasi-informasi terkini sebagai bagian dari materi pembelajaran
.
Kelompok siswa yang menjadi subyek didik juga memberi pengaruh optimalnya pembelajaran. Dengan kondisi siswa yang berbeda, akan tercipta
suasana kelas yang berbeda pula. Respon yang berbeda antar kelompok siswa di kelas tertentu dibanding dengan kelompok siswa di kelas lain akan mempengaruhi
pendekatan pembelajaran yang berbeda. Kualitas pembelajaran bervariasi sesuai dengan kurikulum yang disajikan. Sebenarnya yang dimaksud dengan kurikulum
bukan sekadar materi pelajaran saja tetapi juga metode, strategi, pengelolaan siswa, dan lain-lain aspek kurikulum. Disisi lain jenis dan variasi metode yang
digunakan juga ikut mempengaruhi keberhasilan pengajaran Dalam pengertian sederhana, guru adalah orang yang memberikan
pengetahuan kepada anak didik. Sementara anak didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan
kegiatan pendidikan. Keduanya merupakan unsur paling vital di dalam proses belajar-mengajar. Sebab seluruh proses, aktivitas orientasi serta relasi-relasi lain
yang terjalin untuk menyelenggarakan pendidikan selalu melibatkan keberadaan pendidik dan peserta didik sebagai aktor pelaksana. Hal itu sudah menjadi syarat
commit to user 14
mutlak atas terselenggaranya suatu kegiatan pendidikan. Dengan mendasarkan pada pengertian bahwa pendidikan berarti usaha sadar dari pendidik yang
bertujuan untuk mengembangkan kualitas peserta didik, terkandung suatu makna bahwa proses yang dinamakan pendidikan itu tidak akan pernah berlangsung
apabila tidak hadir pendidik dan peserta didik dalam rangkaian kegiatan belajar mengajar. Sehingga bisa dikatakan bahwa pendidik dan peserta didik merupakan
pilar utama terselenggaranya aktivitas pendidikan. Dengan demikian terdapat interaksi edukatif atau hubungan antara penidik dan peserta didik yang tidak dapat
dipisahkan. Interaksi edukatif yaitu interaksi yang dengan sadar meletakkan tujuan untuk mengubah tingkah laku dan perbuatan seseorang. Interaksi optimal
yang terjalin antara pendidik dan peserta didik dapat digabarkan sebagai berikut :
Interaksi optimal antara guru dan anak didik dan antara
anak didik dengan anak didik komunikasi multi arah
. Gambar 2. Pola interaksi guru dan anak didik menurut Usman 2000
sumber : Jurnal hubungan guru dan murid
Pengertian Prestasi Belajar Tujuan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah untuk
memperoleh hasil pembelajaran baik yang dapat dilihat dalam prestasi belajar. Winkel 1996:226 mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti
keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Maka prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha
belajar. Sedangkan menurut Arif Gunarso 1993 : 77 mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah
melaksanakan usaha-usaha belajar. Sedangkan menurut W.J.S Purwadarminto 1987:767 menyatakan
bahwa “Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai sebaik- G
A
A A
A
commit to user 15
baiknya menurut kemampuan anak pada waktu tertentu terhadap hal - hal yang di
kerjakan atau dilakukan.“ Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto 1990:110 bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif,
afektif dan psikomotorik. Menurut Sutratitah Tirto Nagoro 2001: 41, Prestasi belajar adalah
penilaian hasil usaha kegiatan belajar dalam bentuk simbol, angka, huruf, atau kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh anak dalam
periode tertentu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1999: 700, “Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan
oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru”.
Jadi prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai dan diakui oleh orang lain menurut kemampuan siswa melalui usaha-usaha belajar secara
maksimum ditandai dengan perkembangan serta perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang diwujudkan dalam bentuk angka, simbol, huruf maupun kalimat
yang diberikan. Prestasi belajar merupakan hasil dari penilaian siswa melalui pengukuran hasil belajar siswa yang meliputi aspek kognitif, afektif dan
psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan alat penilaian yang relevan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Menurut Muhibbin Syah 2008 : 132, faktor-faktor yang mempengaruhi
proses belajar adalah sebagai berikut : 1. Faktor dalam adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan
belajar yang berasal dari siswa yang sedang belajar: a. Kondisi Fisiologis
Berupa kondisi fisik secara umum yang mempengaruhi belajar seseorang, seperti keadaan jasmani dan kebutuhan gizi dan kondisi pancaindera.
b. Kondisi Psikologis, terdiri dari : 1. Kecerdasan merupakan salah satu faktor yang besar peranannya dalam
keberhasilan seseorang dalam mempelajari suatu program pendidikan.
commit to user 16
2. Bakat, merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar seseorang. Dengan adanya bakat yang tinggi dalam suatu
bidang tertentu maka kemungkinan besar akan berhasil dalam menekuni bidang tersebut.
3. Minat, salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi seseorang. Apabila seseorang mempelajari sesuatu dengan penuh minat, maka
dapat diharapkan bahwa hasilnya akan lebih baik daripada seseorang yang tidak mempunyai minat dalam mempelajari sesuatu.
4. Motivasi, merupakan faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu atau untuk belajar. Maka bila anak mempunyai
motivasi belajar pasti ia akan berusaha dengan sungguh-sungguh dan mengerti akan pentingnya belajar.
5. Kemampuan kognitif merupakan kemampuan menalar atau penalaran yang dimiliki oleh para siswa. Kemampuan penalaran yang tinggi akan
memungkinkan seorang siswa dapat belajar lebih baik daripada siswa yang memiliki kemampuan penalaran sedang.
6. Emosi, dalam perkembangan kehidupan seseorang akan terbentuk tipe atau kepribadian tertentu, antara lain menjadi seorang yang emosional
atau mudah marah. Keadaan emosional yang tinggi labil, mudah tersinggung, merasa tertekan, merasa tidak aman dapat mengganggu
keberhasilan anak dalam belajar. 2. Faktor luar yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa yang dapat
mempengaruhi proses dan hasil belajar meliputi : a. Faktor lingkungan, terdiri dari :
1. Lingkungan alami, seperti : suhu, udara, kelembaban udara, cuaca, musim yang sedang berlangsung, termasuk di dalamnya kejadian-
kejadian alam yang ada. 2. Lingkungan sosial, misalnya hubungan antara anak dan orang tua yang
harmonis, penuh perhatian, kasih sayang, akrab, saling pengertian, memungkinkan anak belajar dengan baik karena di samping
commit to user 17
memberikan dorongan untuk belajar orang tua akan membantu menciptakan situasi belajar yang baik.
b. Faktor instrumental adalah faktor yang adanya dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor ini meliputi:
1. Kurikulum Kurikulum sekolah yang belum mantap, sering adanya perubahan-
perubahan dapat mengganggu proses belajar siswa. Kurikulum yang baik, jelas, dan mantap dapat mengarahkan proses belajar siswa
menjadi lebih baik. 2. Program
Program-program yang jelas tujuannya, sasarannya, waktunya, kegiatannya, maka dapat dilaksanakan dengan mudah sehingga akan
membantu siswa dalam proses belajar dan sebaliknya, atau dapat mempermudah siswa dalam merencanakan dan mempersiapkan untuk
mengikuti program tersebut. 3. Sarana dan Fasilitas
Keadaan gedungtempat belajar siswa, termasuk di dalam penerangan, ventilasi, tempat duduk dapat mempengaruhi keberhasilan dalam
belajar. Sarana dan fasilitas lain seperti asrama, kantin, koperasi, bursa buku yang dimiliki sekolah juga dapat memberikan kemudahan bagi
para siswa. 4. Guru Tenaga Pengajar
Dalam proses belajar mengajar guru merupakan komponen penting terhadap keberhasilan belajar murid, terutama dalam sistem pengajaran
klasikal. Maka dari itu kelengkapan jumlah guru, kemampuan, kedisiplinan dan cara mengajar yang baik, akan memungkinkan murid
dapat belajar secara baik. Guru membiasakan diri mengumpulkan informasi mengenai tingkat pemahaman siswa melalui pertanyaan,
observasi, pemberian tugas dan tes sehingga bermanfaat bagi siswa terhadap penguasaan materi.
commit to user 18
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kualitas pembelajaran merupakan mutu nilai baikguna suatu proses kegiatan belajar
mengajar yang dipengaruhi oleh unsur-unsur belajar yang saling berkaitan erat satu sama lain dalam mencapai tujuan pembelajaran.
2. Hakekat Pembelajaran Akuntansi