Sopiyah, 2014 Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa
Pada Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Keyakikan individu dalam mengerjakan suatu tugas berbeda dalam tingkat kesulitan tugas. Individu memiliki self-efficacy yang tinggi pada tugas
yang mudah dan sederhana, atau juga pada tugas-tugas yang rumit dan membutuhkan kompetensi yang tinggi Bandura, 1977. Penilaian aspek ini
dilihat dari beberapa hal yaitu rasa optimis dalam mengikuti pelajaran matematika, memiliki minat dalam matematika, dan merasa yakin dapat
menyelesaikan tugas tugas matematika.
3.3.2. Konseling Cognitive-Behavioral
Konseling cognitive-behavioral pada penelitian merujuk pada teori Beck 1964 yaitu pendekatan konseling yang menitik beratkan pada restrukturisasi atau
pembenahan kognitif yang keliru akibat kejadian yang merugikan dirinya baik secara fisik maupun psikis. Terapi ini akan diarahkan kepada modifikasi fungsi
berpikir, merasa dan bertindak, dengan menekankan otak sebagai penganalisa, pengambil keputusan, bertanya, bertindak, dan memutuskan kembali. Sedangkan
pendekatan pada aspek behavioral diarahkan untuk membangun hubungan yang baik antara situasi permasalahan dengan kebiasaan mereaksi permasalahan.
Kemudian individu belajar mengubah perilaku, menenangkan pikiran dan tubuh sehingga merasa lebih baik, berpikir lebih jelas dan membantu membuat
keputusan yang tepat. Hingga pada akhirnya dengan konseling cognitive behavioral diharapkan dapat membantu siswa dalam menyelaraskan berpikir,
merasa dan bertindak. Secara operasional yang dimaksud konseling cognitive behavioral dalam
penelitian adalah upaya memfasilitasi siswa memperbaiki kekeliruan berfikir, serta merancang pola prilaku yang tepat dalam menghadapi pelajaran matematika,
sehingga dapat meningkatkan self-efficacy siswa pada pelajaran matematika, yang langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Pertama, memfasilitasi siswa untuk belajar mengenali dan mengubah
kesalahan dalam aspek kognitif. Siswa yang memiliki self-efficacy rendah pada pelajaran matematika,
memliki pandangan negatif karena penilaian negatif pada kemampuan diri dan
pelajaran matematika
berdasarkan pengalaman-pengalaman