Sopiyah, 2014 Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa
Pada Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
= Jumlah item yang benar Jumlah seluruh item
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah q= 1-p
∑pq = jumlah hasil perkalian antara pq n
= banyak item s
= standar deviasi dari tes standar deviasi adalah akar variansi
Tolak ukur pengujian koefisien reliabilitas mengacu pada kriteria dari Guilford, yang tersaji dalam Tabel 3.4 berikut ini:
Tabel 3. 4 Kriteria Keterandalan Reliabilitas Instrumen
Hasil uji reliabilitas intrumen self-efficacy pada pelajaran matematika menunjukkan koefisien reliabilitasnya sebesar 0.81, yang berarti instrumen ini
berada pada derajat keterandalan tinggi. Koefisien yang diperoleh menunjukkan bahwa instrument ini bisa dipercaya dan sudah baik untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data self-efficacy siswa pada pelajaran matematika.
3.5. Langkah-Langkah Penelitian
Penelitian ini kiranya akan menempuh tiga langkah utama dimulai dari penyusunan instrumen, hingga proses intervensi. Langkah-langkah yang akan
dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.5.1. Penyusunan dan Pengembangan Alat Pengumpul Data
Sopiyah, 2014 Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa
Pada Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Penyusunan alat pengumpul data dimulai dengan menyusun instrumen Self- Efficacy Siswa pada Pelajaran Matematika berdasarkan konstruk teori dan
indikator yang telah dikembangkan. Butir-butir pernyataan dibuat berdasarkan teori yang mendasari dan indikator yang telah dikembangkan. Kisi-kisi instrumen
disempurnakan berdasarkan hasil judgement dari dosen penimbang dan disusun menjadi instrumen yang siap digunakan sebagai alat pengumpul data.
3.5.2. Pelaksanaan Pre-test
Penyebaran instrumen Self-Efficacy Siswa pada Pelajaran Matematika dilakukan di kelas XI MIA Matematika dan Ilmu Alam SMAN 2 Bandung.
Kegiatan dilakukan sebagai tes awal pre test dalam rangka memperoleh data mengenai tingkat self-efficacy siswa pada pelajaran matematika. Sampel
penelitian dipilih dari siswa yang memiliki skor rendah dan bersedia mengikuti keseluruhan sesi konseling sebanyak tiga orang siswa.
3.5.3. Perancangan Intervensi
Rancangan intervensi konseling cognitive behavioral untuk meningkatkan Self-Efficacy siswa pada pelajaran matematika disusun berdasarkan hasil pre-test
dan karakteristik sampel penelitian. Rancangan intervensi yang dilakukan hasil dari validasi dengan komponen yang meliputi: rasional, berisi latar belakang
diperlukannya konseling cognitive behavioral untuk meningkatkan self-efficacy siswa pada pelajaran matematika; tujuan intervensi; prosedur konseling cognitive
behavioral; asumsi intervensi; sasaran intervensi; sesi intervensi, yakni paparan mengenai kegiatan setiap sesi konseling; indikator keberhasilan konseling
cogntive behavioral dalam menigkatkan self-efficacy siswa pada pelajaran matematika; dan langkah-langkah implementasi konseling cognitive behavioral
dalam meningkatkan self-efficacy siswa pada pelajaran matematika.
3.6. Teknik Analisis Data
Pada penelitian dirumuskan tiga pertanyaan penelitian. Secara berurutan, masing-masing pertanyaan penelitian dijawab dengan cara sebagai berikut:
1. Pertanyaan penelitian pertama mengenai analisis kebutuhan untuk
merumuskan rancangan treatment maka dibutuhkan gambaran Self-