commit to user 8
Schramm dalam Maulana. R 2008 mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah
”teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran
”. Sementara itu, Briggs berpendapat bahwa media pembelajaran adalah ‖sarana fisik untuk menyampaikan isimateri
pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya .‖Sedangkan
National Education
Association mengungkapkan
bahwa media
pembelajaran adalah ―sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras
.‖Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah ‖segala
sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong
terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. ‖
b. Fungsi Media Pembelajaran Media memiliki fungsi, di antaranya : media pembelajaran dapat
mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor
yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat
mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke objek langsung yang dipelajari, maka objeknyalah yang dibawa ke peserta
didik. Objek dimaksud bisa dalam bentuk gambar-gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial. Media pembelajaran dapat
melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami
commit to user 9
secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu objek yang disebabkan karena: a objek terlalu besar, b objek terlalu kecil, c
objek yang bergerak terlalu lambat, d objek yang bergerak terlalu cepat, e objek yang terlalu kompleks, f objek yang bunyinya terlalu halus, g
objek yang mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua objek itu dapat disajikan kepada peserta
didik. Media pembelajaran yang memungkinkan adanya interaksi
langsung antara peserta didik dengan lingkungannya. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Media dapat menanamkan konsep dasar yang
benar, kongkrit, dan realistis. Media membangkitkan keinginan dan minat baru. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk
belajar.
c. Jenis – Jenis Media Pembelajaran
Jenis-jenis media pembelajaran antara lain : Media visual: Grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik. Media Audial: radio,
tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya. Projected still media: slide, over head projector OHP, in focus dan sejenisnya. Projected
motion media: film, televisi, video VCD,DVD, VTR, komputer dan sejenisnya. Sejalan dengan perkembangan IPTEK penggunaan media, baik
yang bersifat visual, audial, projected still media maupun projected motion media bisa dilakukan secara bersama dan serempak melalui satu alat saja
yang disebut multi media. Contoh: dewasa ini penggunaan komputer tidak
commit to user 10
hanya bersifat projected motion media, namun dapat meramu semua jenis media yang bersifat interaktif.
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin
dicapai. Contoh : bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan.
Jika tujuan atau kompetnesi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pebelajaran
bersifat motorik gerak dan ativitas, maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat
melengkapi komplementer Ahmad. S, 2008. 2.
E – Learning
a. Definisi Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran Inggris:
Electronic learning disingkat E-learning adalah cara baru dalam proses belajar mengajar. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Unitomo. L, 2008 . Jaya Kumar C. Koran 2002, mendefinisikan e-learning sebagai
sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik LAN, WAN, atau internet untuk menyampaikan isi
pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Ada pula yang menafsirkan e- learning sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang dilakukan melalui
commit to user 11
media internet. Sedangkan Dong dalam Kamarga, 2002 mendefinisikan e-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat
elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.
Rosenberg 2001 menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi
yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Hal ini senada dengan Cambell 2002, Kamarga 2002 yang intinya menekankan
penggunaan internet dalam pendidikan sebagai hakekat e-learning. Bahkan Onno W. Purbo 2002
menjelaskan bahwa istilah ―e‖ atau singkatan dari elektronik dalam e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala
teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet.
b. Filosofi E-Learning