PRESTASI BELAJAR. Pengertian Prestasi Belajar. Faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

commit to user 28 d Mengajari siswa memecahkan dan mendidik keberanian untuk mengatasi kesukaran tersebut. e Mendorong siswa mengalami dan mengatasi kesukaran. f Memberi kesempatan pada siswa untuk membantu rekannya mengatasi kesukaran. g Memberi penguatan pada siswa untuk mengatasi kesukaran belajarnya. h Menghargai pengalaman dan kemauwan siswa untuk belajar mandiri. 4 Pengembangan cita-cita dan aspirasi belajar, dapat dilakukan melalui: a Menciptakan suasana belajar yang menggembirakan. b Mengikut sertakan semua siswa untuk menjaga fasilitas belajar. c Mengajak siswa untuk membuat perlombaan pembelajaran. d Mengajak peran serta orang tua siswa untuk melengkapi fasilitas belajar. e Mendiskusikan keberhasilan atau kegagalan dalam belajar. f Dalam mendidik guru berperan seperti orang tua siswa.

d. PRESTASI BELAJAR.

a. Pengertian Prestasi Belajar.

Menurut Tulus Tu’u 2004, prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tualhamd baikgas atau kegiatan tertentu. commit to user 29 Prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah atau di perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Sementara prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

b. Faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

1. Faktor internal Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor internal terdiri dari beberapa hal yaitu minat, kecerdasan, bakat dan motivasi. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut : a Minat Minat atau interest adalah gejala psikis yang berkaitan dengan dengan obyek atau aktivitas yang menstimulir perasaan senang pada individu. Nurkancana mengungkap kan bahwa ―minat yang ada pada seseorang mempunyai hubungan yang menentukan terhadap proses belajar dan hasil yang dicapai.‖ b Kecerdasan Kecerdasan seseorang biasanya diukur dengan menggunakan alat tertentu, salah satunya dengan menggunakan test. Hasil dari pengukuran kecerdasan umumnya dinyatakan dengan angka yang menunjukkan perbandingan kecerdasan yang dikenal dengan sebutan Intelligence Quiotient IQ. c Bakat commit to user 30 Disamping kecerdasan, bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan prestasi belajar siswa. Manusia telah dibekali dengan bakat yang beragam dari semenjak lahir, ada yang berbakat dalam bidang sosial, eksak, maupun kesenian. 4 Motivasi Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Ahmadi dan Prasetya, 1997:109. Jadi, motivasi untuk belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar. Tinggi atau lemahnya motivasi belajar pada tiap siswa dapat ditimbulkan oleh rangsangan dari luar. 2. Faktor Eksternal Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri seseorang. Adapun penjelasan mengenai bagian-bagian dari faktor eksternal ini adalah sebagai berikut. a Lingkungan Keluarga Lingkungan keluarga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Seperti yang di ungkapkan oleh Roestiyah 1998 ―baik keadaan keluarga tidak memungkinkan, kadangkala menjadi penghambat dalam siswa belajar.‖ Di dalam lingkungan keluarga umumnya yang paling besar peranannya adalah orang tua. b Guru dan Metode Mengajar Guru memegang peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Keberhasilan suatu proses pembelajaran juga tergantung pada beberapa commit to user 31 faktor yang terdapat dalam diri pengajar tersebut seperti watak, pengalaman, tingkat penguasaan materi pelajaran, serta kemampuannya dalam menyajikan materi pelajaran kepada siswa. Selain itu, metode mengajar yang digunakan guru sangat berpengaruh terhadap aktivitas dan prestasi belajar siswa. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila ia tidak menguasai satupun metode mengajar yang telah dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi dan pendidikan. Dengan demikian, seorang guru hendaknya menguasai lebih dari satu metode mengajar agar dapat mengantarkan siswa kepada tujuan pembelajaran secara optimal. c Sarana dan Prasarana Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, media dan lain-lain. Sedangkan prasarana meliputi gedung sekolah, ruang belajar, perpustakaan dan lain-lain. Apabila sarana dan prasarana tidak menunjang akan dapat menyebabkan proses belajar mengajar terganggu atau tidak optimal. Untuk memperoleh hasil yang baik dari suatu kegiatan belajar perlu didukung oleh alat-alat yang lengkap. Alat-alat yang lengkap ini berfungsi untuk membantu kelancaran bahan pelajaran yang disajikan, sehingga siswa lebih mudah dalam menguasai suatu materi pelajaran. Berdasarkan hal itu, prestasi belajar siswa dapat dirumuskan sebagai berikut: 1 Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah. commit to user 32 2 Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai aspek kognitifnya karena bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa, dan evaluasi. 3 Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya. Jadi, prestasi belajar terfokus pada nilai atau angka yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Nilai tersebut terutama dinilai dari sisi kognitif, karena aspek ini yang sering dinilai oleh guru untuk melihat penguasaan pengetahuan sebagai ukuran pencapaian hasil belajar siswa. Nana Sudjana 1990 : 23 mengatakan ―Di antara ketiga ranah ini, yakni kognitif, afektif, psikomotorik, maka ranah kognitiflah yang paling sering dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran‖. Karena itu, unsur yang ada dalam prestasi siswa terdiri dari hasil belajar dan nilai siswa Tu’u, 2004. c. Penilaian Hasil Prestasi Belajar. Pengukuran menurut Sutrisno Hadi 1969 adalah kegiatan yang ditujukan untuk mengidentifikasi besar kecilnya gejala atau obyek. Cara mengidentifikasi besar kecilnya gejala dapat dengan menggunakan alat yang sudah ditera maupun yang belum Zainul, 2001. Hasil pengukuran yang berupa angka jika dibandingkan dengan suatu patokan atau kriterium kemudian dibuat pertimbangan maka hasilnya adalah commit to user 33 penilaian. Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada obyek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu pula Zainul, 2001. Penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan instrumen tes maupun non tes. Jadi maksud penilaian adalah memberikan nilai tentang kualitas sesuatu. Tidak hanya sekedar mencari jawaban terhadap pertanyaan tentang apa, tetapi lebih diarahkan kepada menjawab pertanyaan bagaimana atau seberapa jauh sesuatu proses atau suatu hasil yang diperoleh seseorang atau suatu program. Penilaian disini diartikan sebagai padanan kata evaluasi Zainul, 2001. Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil- hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hasil belajar siswa pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku, tingkah laku disini mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris. Oleh sebab itu, dalam penilaian hasil belajar peranan tujuan instruksional yang berisi rumusan kemampuan dan tingkah laku yang diinginkan dikuasai siswa menjadi unsur penting sebagai dasar dan acuan penilaian Zainul, 2001. Penilaian proses belajar adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan-tujuan pengajaran. Dalam penilaian ini dilihat sejauhmana keefektifan dan efisiennya dalam mencapai tujuan pengajaran atau perubahan tingkah laku siswa. Oleh sebab itu, penilaian hasil dan proses belajar saling commit to user 34 berkaitan satu sama lain sebab hasil merupakan akibat dari proses Zainul, 2001. Fungsi penilaian adalah sebagai alat untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan instruksional, umpan balik bagi perbaikan proses pembelajaran, dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada orang tuanya Zainul, 2001. Dari fungsi penilaian diatas timbul istilah : Penilaian Penempatan berfungsi menilai tingkah laku awal entry behavior dan difokuskan pada pertanyaan : 1 apakah siswa menunjukkan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk memulai suatu pelajaran, 2 seberapa jauh penguasaan yang telah mereka miliki tentang bahan seperti yang dituntut dalam tujuan instruksional ? 3 seberapa tingkat minat mereka, kebiasaan kerja mereka, dan ciri kepribadian yang mereka miliki dalam kaitan dengan keperluan belajar. Tujuan dari penilaian penempatan adalah untuk menentukan posisi siswa di dalam urutan pelajaran dan cara belajarnyaZainul, 2001. Penilaian Formatif digunakan untuk memonitor kemajuan belajar siswa selama proses pengajaran. Tujuannya adalah untuk memberikan balikan secara kontinue baik untuk siswa maupun guru mengenai keberhasilan dan kegagalan belajarnya Zainul, 2001. Penilaian Diagnostik berfungsi untuk menemukan kesulitan belajar yang berulang-ulang dibuat oleh siswa dan tidak dapat diselesaikan melalui tes formatif. Teknik pelaksanaanya bisa menyangkut tes-tes diagnostik yang commit to user 35 khusus maupun teknik-teknik observasi yang beragam. Tujuan utama dari penilaian diagnostik adalah menemukan sebab-sebab dari problem belajar dan menyusun rencana tindak remidinya Zainul, 2001. Peniaian sumatif khusus dikenakan pada akhir dari suatu pengajaran. Disusun untuk menentukan seberapa baik seorang siswa telah mencapai tujuan pengajaran dan digunakan terutama untuk menentukan kenaikan tingkat bagi yang telah mencapai batas penguasaan hasil-hasil belajarnya Zainul, 2001. Penilaian hasil belajar baru dapat dilakukan dengan baik dan benar bila menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, yang menggunakan tes sebagai alat ukurnya. Tentu saja tes hanya merupakan salah satu alat yang dapat digunakan. Dapat saja informasi tentang hasil belajar tersebut diperoleh tanpa menggunakan tes sebagai instrumen ukurnya. Misalnya dapat digunakan alat ukur non-tes, seperti observasi, skala rating, dan lain-lain Zainul, 2001. Penilaian Hasil Prestasi Belajar Mahasiswa Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali. 1 Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali menggunakan sistem penilaian gabungan antara PAN dan PAP. PAN Penilaian Acuan Normatif untuk menilai kedudukan mahasiswa di dalam kelas. PAP Penilaian Acuan Patokan untuk mengukur penguasaan maha-siswa pada tiap mata kuliah. commit to user 36 2 Penilaian dapat dilakukan dalam bentuk tes tertulis, tes lisan, maupun tes perbuatan keterampilan, dan tes sikap. a Tes tertulis adalah tes yang dilaksanakan dengan mengutama- kan penilaian terhadap jawaban tertulis mahasiswa. b Tes lisan adalah tes yang dilaksanakan secara lisan dan dijawab secara lisan pula oleh mahasiswa. c Tes perbuatan keterampilan ialah tes yang dilaksanakan untuk mengetahui tingkat keterampilan peserta didik dengan menunjukkan penguasaan keterampilan tertentu. d Tes sikap adalah tes yang dilaksanakan untuk menilai sikap mahasiswa dalam penampilan kerjanya. Tes ini dapat dilakukan tersendiri atau terpadu dengan tes keterampilan dan atau tes lain 3 Pelaksanaan penilaian dapat dilakukan dengan tes harian formatif, ujian tengah semester semi sumatifmid semester, ujian akhir semester sumatif dan penilaian tugas akhir. a Tes harian formatif, dilakukan untuk mengetahui perkembangan, kesulitan, atau hambatan yang dihadapi oleh peserta didik dan dosen dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Melalui kegiatan ini, upaya penanggulangan untuk mengatasi kesulitan atau hambatan dapat secara dini dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan. Hasil tes harian dibahas bersama antara dosen, peserta didik, dan pembimbing akademik, commit to user 37 agar pihak-pihak yang terkait menyadari dan mencari kesepakatan kesulitan atau masalah yang ditemukan. b Ujian tengah semester tes semi sumatifmid semester, diadakan setelah kurang lebih delapan minggu tatap muka. Bentuk ujian tengah semester ini dapat berupa suatu tes atau penilaian partisipasi dalam kelas. c Ujian akhir semester tes sumatif merupakan alat terpenting untuk mengevaluasi keberhasilan mahasiswa, termasuk keberhasilan pengajarnya dalam suatu semester. d Aspek yang dinilai mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. 4 Keberhasilan studi mahasiswa untuk setiap mata kuliah digunakan dengan menggunakan PAN Penilaian Acuan Normatif berdasar nilai rata-rata mean dan standart deviasi SD, dan PAP Penilaian Acuan Patokan atau gabungan keduanya yang merupakan nilai kumulatif dari nilai tes harian, nilai mid semester, dan nilai ujian akhir semester, serta penilaian tugas lainnya. Penilaian hasil belajar mahasiswa dinyatakan dengan huruf dan bobot, yaitu : commit to user 38 Tabel 2.1. Standar Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali. LAMBANG BOBOT NILAI KETERANGAN KELULUSAN A 4 79 – 100 Baik sekali Lulus B 3 68 – 78 Baik Lulus C 2 56 – 67 Cukup Lulus D 1 40 – 55 Kurang Tidak Lulus E 40 Kurang sekali Tidak Lulus NB : Penilaian wajib dilakukan secara bulat ABCDE, sehingga tidak ada nilai A+, A-, B+, B-, C+, C-, dan sebagainya. 5 Apabila ada mata kuliah yang memerlukan perbaikan nilai C atau B dan yang belum lulus bernilai D dan E, maka dapat diperbaiki pada semester pendek dengan ketentuan sebagai berikut. a Wajib mengikuti keseluruhan kegiatan kuliah semester pendek sesuai mata kuliah yang bersangkutan dan dikenai biaya sesuai dengan ketentuan. b Nilai tertinggi untuk nilai perbaikan pada semester pendek adalah sesuai dengan nilai perolehan pada ujian semester pendek. Apabila nilai pada semester pendek tersebut ternyata lebih rendah dari semula, maka yang digunakan adalah nilai semula. Kesempatan memperbaiki nilai mengikuti semester pendek dapat diberikan lebih dari sekali selama masih dalam batas waktu studi. commit to user 39 c Mahasiswa yang mempunyai nilai D dan E, wajib untuk mengikuti kegiatan semester pendek yang dilaksanakan pada akhir semester, sedang untuk mahasiswa yang mempunyai nilai C dan B bila berkeinginan untuk mengikuti semester pendek harus mendaftarkan diri paling lambat satu minggu sebelum pelaksanaan semester pendek. d Jumlah minimal peserta semester pendek adalah 20 mahasiswa tiap mata kuliah dan apabila jumlah ini tidak terpenuhi, maka semester pendek tetap dapat dilaksanakan berdasarkan kesanggupan dosen pengampu dan mahasiswa yang bersangkutan. e Pelaksanaan semester pendek pada setiap akhir semester. f Evaluasi semester pendek dilaksanakan pada akhir semester pendek secara terkoordinasi dan mengacu pada pedoman pelaksanaan evaluasi semester. 6 Evaluasi semester, KRS, dan KHS a Evaluasi semester merupakan ujian mata kuliah yang diberikan oleh dosen pengampu mencakup uji tulis, praktek maupun tugas b KRS merupakan kartu rencana studi mahasiswa yang diisi sebelum memasuki semester baru. Di Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali, KRS terdiri dari 4 lembar, yaitu : warna putih untuk mahasiswa, warna kuning untuk pembimbing akademik, warna merah untuk administrasi akademik, warna biru untuk commit to user 40 pembantu direktur I. KRS ini berisi mata kuliah dan jumlah SKS yang harus ditempuh oleh mahasiswa dalam semester itu. c KHS merupakan kartu hasil studi yang diberikan kepada semua mahasiswa setiap akhir semester sebagai evaluasi dari kegiatan belajar mengajar. KHS berisi nilai dari semua mata kuliah yang diujikan pada semester itu beserta IP yang diperoleh mahasiswa 7 Evaluasi. a Rencana evaluasi. Evaluasi dilaksanakan pada pertengahan semester dan pada akhir semester. b Instrumen evaluasi. Yang digunakan di Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali adalah soal-soal pada mid semester dan akhir semester. Pembuatan soal diserahkan pada penanggung jawab mata kuliah. c Pencapaian target. Ada target yang akan dicapai pada akhir evaluasi dari setiap pembelajaran berpedoman pada TIK dari setiap mata kuliah. d Tindak lanjut. Dilakukan apabila target tidak sesuai dengan TIK dari setiap mata kuliah yang telah ditetapkan, antara lain remedial test, pengkayaan materi, dan lain-lain. e Untuk dapat melanjutkan ke semester berikutnya, mahasiswa harus memenuhi syarat antara lain : i. Lulus 60 dari jumlah SKS yang diambil pada semester yang lalu. commit to user 41 ii. IP Indeks Prestasi dari mata kuliah yang lulus harus ≥ 2.00

e. Deskripsi mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas