Kerusakan Sel Karena Zat Kimia pada Rokok

2.1.3.5 Pengaruh Rokok Terhadap Waktu TMS

Setelah pembahasan di atas, tampaknya cukup jelas bahwa rokok akan berpengaruh terhadap transportasitasi mukosiliar. Berbagai penelitian telah menunjukkan pengaruh rokok terhadap transportasitasi mukosiliar. Salah satu penelitian yang terkenal dan sering menjadi bahan rujukan adalah penelitian oleh Stanley dkk 7 yang dilakukan di tahun 1986. Penelitian ini menjadi dasar bagi penelitian lain, karena penelitian ini termasuk penelitian pertama yang menggambarkan secara rinci efek merokok sigaret terhadap TMS dan frekuensi denyut silia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketika pemeriksaan TMS menggunakan metode skaharin yang dimodifikasi oleh Rutland dan Cole pada subjek yang merokok lama minimal 5 tahun, sebanyak lebih dari 10 batang per hari terdapat perbedaan yang bermakna dalam TMS dibanding dengan pasien yang tidak merokok aktif selama hidupnya. Mean dari TMS subjek perokok berkisar pada 20.8 menit yang secara signifikan lebih lama dibanding subjek non- perokok yang mean TMS-nya berkisar pada 11.1 menit. 7 Hasil untuk pemeriksaan frekuensi denyut silia cukup mengejutkan karena tidak terdapat perbedaan frekuensi denyut silia yang bermakna ketika pemeriksaan frekuensi denyut silia dengan teknik fotometrik. Hal ini mengindikasikan bahwa penurunan TMS kemungkinan disebabkan oleh penurunan jumlah silia atau perubahan pada komposisi dan viskoelastisitas dari palut lendir. 7 Selain itu penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh dari paparan akut asap rokok terhadap waktu transportasit mukosiliar. Hal ini dibuktikan dengan percobaan yang dilakukan terhadap 10 relawan yang belum pernah merokok aktif seumur hidupnya. Para relawan diminta untuk merokok sigaret sebanyak 2 batang kemudian diukur waktu sakharinnya serta frekuensi denyut silia-nya. Rupanya tidak ditemukan perbedaan bermakna pada hasil